Monday, December 31, 2018

English Camp di Kampung Inggris bersama The Onthel


Di tahun keempat mas VaRo sekolah di SD ini, ada agenda wajib dari sekolah untuk mengisi liburan semesteran, yaitu nyantri di Kampung Inggris bersama The Onthel, Pare, Kediri. Selama 7 hari, anak-anak akan dikarantina di sebuah rumah berlantai 2. Ada sekitar 40-an anak yang ikut berpartisipasi di acara ini (anak kelas 4 dan 5). Anak laki-laki di lantai 1, dan anak perempuan di lantai 2. Bersama beberapa ustadz dan ustadzah pendamping dari sekolah tentunya. 😊

Ini pertama kalinya mas VaRo ga di rumah dalam jangka waktu yang lama, seminggu boo'. Kangen rasanya, alhamdulillaah-nya, masih bisa video call lewat HP Ustadzah jika kangen sudah membumbung tinggi. Tapi ga sering juga siy, soalnya laporan dari TKP selalu update setiap saat, dan kelihatan si anak happy dan enjoy dengan semua kegiatan di sana. Jadi Mama bisa tenang dan berusaha ngerem kangennya supaya ga "nyetrum" ke anaknya nun jauh di sana. 😄

Ngapain aja di sana? Jadwalnya padat bermanfaat dari semenjak bangun untuk tahajud, lalu murajaah, shalat Subuh, senam, sarapan/ makan bareng, menikmati English Course dalam kelompok-kelompok kecil, games-games, juga istirahat dll. Seru banget, sampai-sampai saat perpisahan, udah kayak acara reality show gitu, pada mewek karena sedih mau berpisah. Padahal juga bakalan ketemu lagi di sekolah, tapi yaa, mungkin beda rasanya yaa, karena di sana kan selalu bersama dari mata melek sampe merem lagi. Jadi ikut mellow dan terenyuh lihat anak-anak berurai air mata, yang cowok-cowok siy pada duduk sambil bolak balik menghapus air mata, sedangkan yang cewek-cewek mah sudah pasti saling berpelukan sambil berderai-derai, sungguh drama yang epic untuk dinikmati. 🤗

Selain nyantri, anak-anak juga diajak jalan-jalan ke Simpang Lima Gumul & Gumul Paradise Island. Selama di sana, hanya diperbolehkan membawa uang Rp.200.000,- dan dititipkan ke Ustadzah pendamping. Jika menginginkan jajan/ membeli sesuatu di sana, barulah mereka meminta uang kepada Ustadzah. 😊

Di penghujung acara, diadakan unjuk kebolehan oleh anak-anak, dan diserahkan pula Sertifikat berisi transkrip nilai selama di sana. Alhamdulillaah, mas VaRo memperoleh Excellent Qualification di semua program yang ada (vocabulary, retell the story, grammar for speaking, pronunciation, conversation, language contest). Good job boy, we proud of you. 😘

day 1

day 2

day 3

day 4

day 5

day 6

day 7

excellent

Kamania 15 Bulan


Kali ini, biarlah foto yang berbicara, tentang adek yang semakin gesit, adek yang mulai suka corat coret, adek yang selalu ngikutin masnya, adek yang klu digodain masnya bisa ketawa sampe bikin yang lain ketularan ketawanya, adek yang klu di rumah Uyutnya suka mainan bebek-bebek-an, adek yang mulai suka naik sepeda roda tiga, dll, dsb, dst. 🥰

Semoga kau tumbuh menjadi anak shalihah dan bahagia ya, Nduk, Le. Afyuuuu kiddos.. 😘

aneka polah adek

aneka polah adek

adek bermain dengan sepupu jauhnya

waktu ketemuan sama koncoplek SMK di tengah perjalanan mudik

waktu teman SMK main ke rumah


Friday, November 30, 2018

Kamania 14 Bulan



Hai hai, jumpa lagi di catatan nambah pinternya dek Kama kesayangan semuanya.. 😍

Sekarang dek Kama lagi seneng senengnya belajar makan sendiri. Kadang pake sendok, kadang pake tangan kanan, kadang pake tangan kiri (masih belajar, nanti sambil jalan sambil dibenerin), bahkan kedua tangan. Klu gemes sama makanannya, tinggal diremes remes, trus diusapin ke rambut biar rambutnya hitam dan lebat. 😆

Adek juga untuk pertama kalinya dibawa ngegowes sampai sawah yang jaraknya lumayanlah dari rumah. Gimana ekspresi adek selama di jalan? Sepertinya siy menikmati bangeettt, kadang ngoceh, nyemil biskuit, menikmati semilir angin. Juragan cilik tenan. 💕

Gimana klu adek diajak jalan -jalan di mall? Wah seru bangetttt, dia klu lihat area mandi bola, matanya langsung berbinar, klu pas diturutin dia bakal seneng bangeettt, tapi klu ga diturutin dia tetep mau disuruh dada dada sama penggoda imron itu. 🤣

Gesitnya Mama juga udah bisa lari ngetipret mengejar sesuatu yang dia inginkan. Mandi juga udah pake air dingin sepenuhnya, segeeeerrrrr, sesi mandinya jadi makin rame dengan suara tawa dan ceriwisnya adek, berendem di kolam renang di dinginnya Kota Batu aja betah, apalagi cuma air Banana City di dalam bak mandi. 😂

Dan karena anak cewek mungkin ya, adek ini termasuk seneng banget bantuin Mama di dapur, terutama klu lihat Mama lagi asyik nyiangin sayuran, wah dia dengan sigap akan membantu. Dari yang bantu motekin beneran, sampe bantu menghamburkan ke mana-mana sesuka dia. Alhamdulillaah, ntar klu udah gedhe, bakal pinter masak ini nak cantiknya Mama. 🥰

Maa syaa Allaah tabarakallaah, semoga kamu selalu dalam lindungan Allaah ya Nduk, jadi anak shalihah, qurrota a'yun, penyejuk hati dan mata Mama dan Bapak, dan bermanfaat bagi umat. Afyuuuuu adeeeekkkkk. 🤲


Saturday, November 17, 2018

Field Trip: Gunung Tidar, Gereja Ayam, Balkondes Tuksongo - Magelang


Setelah menikmati petualangan dengan VW Savari, kami mengistirahatkan badan di Hotel Puri Asri Magelang. Kami menyewa salah satu villa berupa rumah berlantai 2, dengan total 4 kamar (2 di atas, 2 di bawah), lengkap dengan ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, juga ada kamar pembantu, dan garasi yang bisa memuat 2 mobil. 😊

Karena kami termasuk usia produktif, maka banyak anak-anak yang membuat suasana makin meriah. Villa yang besar sangat memuaskan untuk berkumpul sambil makan bersama, ngobrol, main games seru, bahkan kejar-kejaran. 😄

Adek sendu (seneng ndusel)

salah satu spot keramaian

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kami menyempatkan untuk trekking tipis-tipis ke Gunung Tidar (pakunya tanah Jawa). Setipis-tipisnya trekking, tetep aja, kaki pegel ya, apalagi klu sambil gendong bayi. Alhamdulillaah masih bisa sampai ke puncak, menikmati gorengan, bersenda gurau, foto-foto lalu bergegas turun untuk sarapan yang sebenernya di hotel. Oya sebelum naik, kami nyempetin ngebungkus sup senerek khas Magelang pak Parto yang ada di dekat parkiran mobil buat nyuapin adek. 😍

sop senerek khas Magelang, foto dari mbah Gugel

Adek naksir topinya Mama

Para pendaki

Di puncak Gunung Tidar


Sesampainya di hotel, langsung cari posisi yang wuenak dan menikmati aneka sajian yang tersedia. Setelah perut kenyang, kami kembali ke villa. Sementara Mama ngeloni dek Kama bobok, mas VaRo dan Bapak bergabung dengan yang lainnya bermain di kolam renang bareng-bareng. 🥰

Adek "tenggelam" di kursi, karena ga bisa diem, mrusut terus


Siangnya kami checkout trus konvoi menuju Bukit Rhema, biar tahu yang namanya Gereja Ayam yang dipakai syuting mas Rangga dan mba Cinta. Kirain bisa langsung turun di parkiran depan gereja, ternyata dari parkiran mobil, kami masih harus menumpang jeep-jeep yang tersedia, untuk diantar naik ke area gereja. Kenapa jeep? Karena jalannya beneran aduhai ala ala off road gitu, seru seru serem. Turun dari jeep juga masih harus jalan beberapa puluh meter untuk sampai di TKP. 😅

Gereja Ayam

Pemandangan di samping Gereja Ayam

Ini Mama yang motoin

Ini ga tau siapa yang motoin, masak kepala ayamnya keputus, qiqiqiqi


Di gereja, cuma foto-foto aja di depannya, ga ada niatan pingin naik sama sekali, kaki masih berasa gempor habis trekking tadi pagi. Jadi yaa gitudeh, malah melipir di warung deket gereja, menikmati segarnya es degan sambil memanjakan mata dengan indahnya pemandangan sekitar. 😂

Beberapa puluh menit kemudian, teman-teman yang sempat naik ke atas gereja mulai turun, lalu kami naik jeep lagi untuk balik ke parkiran. Dan melanjutkan perjalanan ke Balkondes Tuksongo.

Apa itu Balkondes? Balkondes atau Balai Ekonomi Daerah adalah program sosial dari BUMN untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa yang tinggal di sekitar Candi Borobudur, serta program pemberdayaan dan pengembangan SDM yang berbasis wisata. 😎

Kenapa Balkondes Tuksongo? Karena Balkondes Tuksongo adalah asuhan perusahaan tempat kami mencari nafkah. Di Balkondes Tuksongo tersedia aneka fasilitas seperti penginapan, pendopo utama, gazebo, panggung hiburan, tempat ibadah, toilet, toko kesenian, dll. Kami menikmati makan siang di pendopo, sambil dibelai semilir angin dengan pemandangan yang membentang dan sedikit puncak Candi Borobudur yang menyembul di balik rerimbunan. 😘

Foto di mini stadionnya Balkondes Tuksongo

Foto di halaman depan Balkondes Tuksongo


Tak akan pernah puas rasanya saling bertukar cerita dan canda tawa dengan teman-teman dalam kebersamaan. Tapi libur telah usai, besok sudah harus masuk kerja lagi, jadi akhirnya harus pada balik ke kota masing-masing. Makasih tuan rumah, makasih Magelang, jamuannya sungguh berkesan di hati. Next time, kemana lagi?? 🤗

Friday, November 16, 2018

Field Trip: Keliling Magelang dengan VW Savari


Sudah pernah ke Magelang? Sudah pernah naik VW Savari? Sudah pernah keliling Magelang sambil naik VW Savari? Kalau belum, simak ceritaku ini yaaa 😍

Weekend kali ini, kami jadi tamu di kota Magelang, dalam rangka ngumpul-ngumpul sama sohib-sohibnya si Bapak. Beberapa tahun lalu kami keliling dari Pantai Papuma, Pantai Pulau Merah, lalu ditutup dengan tracking ke Ijen. Sekarang gantian ke wilayah Jawa Tengah, spesial Kota Magelang, super spesial dengan naik VW Savari. 🥰

Kami berangkat dari rumah Jum'at pagi sekitar jam 9 dan sampai di Magelang sekitar jam 8 malem.  Berhubung acaranya masih keesokan harinya, kami bermalam dulu di salah satu hotel budget yang ditemui di jalan utama untuk bobok cantik malem itu biar badan fresh berpetualang esok hari. 😎

Pose dulu sebelum berangkat 👨‍👩‍👧‍👦

Adek nungguin Bapak check in,
kesempatan buat explore ke sana ke mari 😂

Habis sarapan, disuruh Bapak panas-panasan melawan sang mentari
demi background yang di belakang itu 😂

Setelah perut kenyang, kami checkout lalu jalan ke meeting point untuk ketemu sama teman-teman lainnya. Daaaaannnn taraaa, deretan VW Savari sudah menanti, siap mengantarkan kami jalan-jalan hari ini. Anak lanang yang memang pecinta mobil, langsung berbinar deh. Pengalaman baru dan seru sudah menanti. 🚗

Si mas seneng banget disuruh duduk di depan,
di samping pak supir yang sedang bekerja,
mengendali mobil supaya baik jalannya, hey..!! 🤭


Sedangkan kami, cukup di belakang aja,
bersama adek yang sepertinya belum terlalu ngeh
kenapa orang-orang di sekitarnya sumringah banget 🤭

Tujuan pertama kami adalaaaahhh, HUTAN PINUS KRAGILAN. Serunya, kami melewati jalanan yang "ga umum", lewat persawahan, kampung-kampung yang sepi sampai suara tonggeretpun nyaring terdengar, bener-bener terhibur lahir batin, refreshing dalam arti yang sebenarnya. 😍

Begitu atap dibuka, voilaaaa, segeeerrrr 😍

Mas VaRo itu pose apa ngantuk karena dibuai angin ya? 😆

Adek mah ga peduli, waktunya bobok ya bobok aja dia 😅

Mamanya padal gatel pingin berdiri sambil melebarkan tangan,
apalah daya, bayi dalam dekapan pules tidurnya, kasian kasian kasian 😂

Kami sampai di Hutan Pinus Kragilan menjelang Dhuhur. Masih sempat pepotoan di Hutan Pinus sampai tetiba air hujan turun dari langit dengan derasnya. Langsung deh pada kabur ke warung warung yang ada. Akhirnya malah kami dapet waktu buat cerita-cerita sambil nyemil-nyemil, sambil nunggu hujan agak reda untuk melanjutkan perjalanan lagi. Selalu ada hikmah di balik semua kejadian. 😄

Foto bertiga

Foto berempat

Berhubung hujan tak kunjung reda, sementara jam terus berdetak, akhirnya ketika hujan agak menggerimis, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan kedua, yaitu KETEP PASS. Kali ini tentunya atap sudah ditutup yaa, biar ga basah. Alhamdulillaah, ga lama kemudian hujan reda, jadi bisa dibuka jendelanya membiarkan angin semribit membelai.

Kebetulan klu Ketep Pass, kami sudah pernah berkunjung sebelumnya, bisa baca ceritanya di sini. Jadi kami ga terlalu kepo buat explore. Kami manfaatkan waktu untuk shalat, dan jalan-jalan aja di sekitar situ biar adek menyalurkan tenaga yang sempat teredam selama perjalanan. Kami juga makan siang bersama di resto Ketep Pass, sambil kembali menikmati turunnya hujan.

Mejeng di depan VW Savari dulu

Bersama teman-teman

Setelah perut kenyang dan hujan kembali reda, kami melanjutkan perjalanan pulang ke meeting point. Sepanjang perjalanan pulang inilah aku dan anak-anak tertidur pulas. Meskipun yang namanya VW Savari ini "atos" alias "keras" karena mobil jadul, tapi tetep bisa bikin penumpang "angler" sampai tujuan.

Sungguh pengalaman baru yang menyenangkan, klu kamu belum pernah mencobanya, cobain deh, in syaa Allaah ga nyesel. 🥰




Wednesday, October 31, 2018

Kamania 13 Bulan



Si 13 bulan yang menakjubkan, yang polah tingkahnya selalu bikin meleleh. 💕

Si gesit yang sudah menguasai beberapa bahasa isyarat yang klu sampe salah nanggepin bakal nangis. Beberapa di antaranya:
- bawa-bawa bantal : mamanya suruh tiduran, dia mau nenen jumpalitan
- bawa-bawa dingklik (tau dingklik kan? 😂) : minta dimandiin - lari masuk kamar, naik kasur, teriak teriak : minta bobok dikeloni di kamar
- mukul mukul pintu kulkas : nyari cemilan cepuluh cebelas
- jalan ke area basah di belakang : mau pipis/ pup
- langsung duduk di pangkuan, nepok nepok dada Mamanya sambil bilang nyenye nyenye : minta nenen cepetan
- bawa-bawa baby oil : minta dipijitin, trus dia langsung tiduran (mapan 😆)
- nepok nepok ayunan : minta naik ayunan (kayak di foto)
- apalagi yaa, nti ditambahin lagi klu inget, saking banyaknya soalnya 🤣

Si anak shalihah yang udah ahli jalan mundur (klu kata mas VaRo, adek lagi moon walk 😂), udah bisa lari, kerjaannya ngideeeeerrrrrr memberikan sentuhan aduhai di seluruh penjuru rumah, yang klu Emaknya meleng bisa bisa baju dimasukin kolam, yang udah pinter naik turun sofa sendiri, yang lagi demen nonton tv sambil duduk di carseat, yang udah bisa nyusun beberapa balok mainan, yang seneng banget klu main mobil-mobilan sama mas VaRo, yang aaahhh pokoknya semua yang kamu lakukan selalu berhasil membuat Mama bersyukur dan bahagia. Maa syaa Allaah, tabarakallaah. 😍


Satu hal yang selalu aku syukuri adalah, jarak antara mas VaRo dan dek Kama yang lumayan, yaitu 8 tahun 4 bulan. Si Mas udah puas jadi "satu-satunya", jadi dia sudah siap lahir batin untuk berbagi dengan adeknya. Si Adek juga sayang banget sama masnya, maunya ya ditempel terus aja sepanjang hari, qiqiqiqiqi. Beberapa kali Mamanya meleleh klu lihat interaksi mesra mereka berdua. Alhamdulillaah.. 😍

I love you to the moon and universe laaahh cintakuuuuuuhhh. Sehat bahagia selalu yaaa. 😇


Di bulan ini kami juga dikunjungi sama kakak sepupu iparku yang kebetulan ada tugas di Surabaya. Mbakku ini anaknya dua cowok semua, dan profesinya adalah guru. Jadi ketika ketemu sama KamaRo langsung cepet akrabnya, padahal baru ketemu dua kali ini, karena mbakku tinggal di Samarinda. Dek Kama bahkan makan mau disuapin sama budhenya, sampe ada acara pijet pijetan segala euy, nyamannyaaa.. 😍


Aku juga seneng banget lhoo, karena sama mbakku dibawain sambel cempedak sama elay, maa syaa Allaah, surga duniaaaa.. 😍

Alhamdulillaah ya Allaah atas semua karuniaMu. 😇

Monday, October 22, 2018

Field Trip: Jawa Timur Park 3 - Dino Park, Museum Lilin


Weekend kali ini, kami ngebolang ke Batu, Malang. Berhubung adek masih setahunan, maka kami memutuskan untuk mengunjungi wahana yang belum pernah kami datangi saja, kan adek juga belum paham. Dia mah ngikut aja kemanapun Mamanya pergi, qiqiqiqiqi.

Kami berangkat Sabtu siang, lalu menginap dulu di hotel supaya anak-anak cukup istirahat dan besok bisa maksimal jalan-jalannya. Sore hari kami habiskan waktu untuk bermain di play ground hotel saja, seneng banget lihat adek jalan ke sana ke mari sambil tertawa. Pingin nyobain semua mainan, padahal beberapa ga aman untuknya. Dasar adek, meskipun jatuh atau terbentur, tetep aja riang gembira.




Keesokan paginya, kami nyemplung dulu di kolam renang hotel. Meskipun airnya dingin, tapi adek yang baru pertama kali nyemplung di kolam renang tetep aja hepi dan semangat. Maa syaa Allaah bener anak Mama yang satu ini, njandel luar biasa. Sampai bibirnya membiru baru mau diangkat, langsung bawa ke kamar, nenen, bobok deh. Sementara mas dan Bapak masih melanjutkan main airnya.




Setelah adek bangun dan semua selesai bersih bersih, kami checkout dari hotel, akan melanjutkan petualangan di Jatim Park 3 yang masih tergolong baru di antara obyek wisata lainnya di Batu. 

Jatim Park 3 ini ternyata luas banget dan rasanya ga cukup seharian penuh buat muterin semua wahana, kecuali muterinnya ekspress, qiqiqiqi. Ada 3 zona utama di Jatim Park 3, yaitu Dino Park, Museum Lilin, dan Museum Musik. Selain itu ada juga beberapa mini wahana lain, tempat perbelanjaan, juga aneka food court.

Pertama, tentu saja kami masuk ke Dino Park. Menikmati aneka info dan ilmu baru mengenai fauna raksasa pra sejarah di Museum Dino. Lalu lanjut ke Jelajah 5 Zaman, dengan antrian yang luar biasa panjangnya. Wahana ini berupa kereta besar dengan 48 penumpang berjalan menyusuri rel, berkeliling dari Zaman Permian hingga Ice Age. Setelah itu, kami berjalan melewati Jembatan Akar, mampir dulu mengisi perut di food court. Perut kenyang, jalan lagi menyusuri Life With Dino, dll.

Memang ngebolang sambil membawa bayi 13 bulan itu istimewa. Harus menyesuaikan dengan moodnya juga, supaya semua aman terkendali. Makanya tidak semua wahana kami kunjungi, seperti The Rimba. Mungkin next time klu adek udah agak gedhean, bisa diulangi lagi dengan lebih kumplit.

Mejeng dulu sambil nunggu Bapak parkir mobil

Museum Dino

Antriiiiiiiiiiiiiiiiiiiii yang panjaaaaaaaaangggg

Antrian berkelok kelok, entah berapa ratus orang

Benar benar ramai

Parkiran stroller saat antri di Jelajah 5 Zaman

Jembatan Akar

Anak Dino dan Anak Manusia foto bareng

Adek paling susah diajak foto, maunya lari ke sana ke sini

Peta Dino Park

Setelah capek berputar putar di Dino Park, kami masih menyempatkan mampir di Museum Lilin, habisnya sayang udah terlanjur beli tiket terusan. Padahal kaki rasanya sudah aduhai karena gantian gendong adek, qiqiqiqi.

Bersama dayang dayangku

Ini orang awas aja klu mau gangguin anakku lagi tidur

Di Museum Lilin ini, kami cuma sempat lihat-lihat patung lilin di gedung pertama aja, ga sampai ke gedung dari aneka negara lainnya, karena udah ga kondusif lagi kemampuan kakinya. Anak lanang udah mulai merajuk kecapekan jalan, adeknya tidur dalam gendongan Mama yang berarti Mamanya juga pegal seluruh body. Kayaknya cuma si Bapak aja yang masih seterong, padal dia juga masih harus injek pedal gas sampe ke rumah, klu yang lain kan bisa aja bobok cantik di mobil.

Sambil jalan ke parkiran, kami melewati Museum Musik, yaa cuma lewat aja, udah ga ada niatan buat masuk, pokoknya fokes pingin segera merebahkan badan di jok mobil, qiqiiqiqiqi.

Well, overall, ngebolang kali ini sangat menyenangkan, semoga lain waktu ada kesempatan berkunjung lagi, saat adek udah agak gedhean, jadi dia juga bisa menikmati karena udah ngerti ini itu.

Kamu, sudah pernah ke Jatim Park 3?