Sunday, June 30, 2019

Idul Fitri 1440 H



Setahun rasanya cepat sekali berlalu, ga kerasa udah ketemu lebaran lagi. Seperti biasanya, agenda kami saat lebaran tentu saja mudik ke kampung halaman di Ngawi dan Blora ples Cepu. Alhamdulillaah diberikan rute mudik yang ciamik, jadi tiap tahun bisa dijabanin semuanya. Rute pertama tentu saja Ngawi Ramah. Mudik lebaran kali ini lebih cepat waktu tempuhnya karena tol sudah dibuka full sampai Ngawi. Yang biasanya paling cepet 5 jam, sekarang cukup 2 jam saja sudah nyampe, sesuatu bangett kan? 🥰

Alhamdulillaahnya lagi, tahun ini libur lebarannya misua juga bisa full, jadi mudik dan baliknya ga kayak dikejar kejar, bisa santuy. Di Ngawi kami juga nyempetin ke makam Ibuk, dengan membawa perlengkapan lengkap yaitu sapu dan korek api buat bakarin sampah dedaunan keringnya. 😊

Malam takbiran di Ngawi selalu dimeriahkan dengan takbir keliling, Idul Fitri selalu disambut dengan suka cita. Keesokan harinya, kami menjalankan shalat Ied di alun-alun. Shalat Ied yang teristimewa untukku, karenaaaa, aku cuma shalat 1 rakaat aja. Di rakaat kedua terpaksa kubatalkan karena si anak gesit jalan jalan ga balik balik. Padal sudah nyari tempat paling pinggir, dikasih balon, cemilan, tontonan. Eeehhh ternyata cuma bertahan separo jalan, sisanya melenggang kangkung nyari teman main. 😅

Lebaran kali ini yang mudik ke Ngawi ga banyak, jadi ga pepotoan di spot biasanya. Itupun sebagian udah keluar ke jalan depan rumah, karena ada tradisi sungkeman massal se-gang. Di mana yang sepuh sepuh pinarak alias duduk, sementara lainnya muter salam salaman. Tradisi lebaran yang masih dijaga Bani Moengit adalah sungkeman lanjut makan bersama yang menunya hasil potluck dari pakdhe budhe oom bulik. Dulu pas MbahTi masih di tengah-tengah kami, masaknya selalu barengan di rumah mbahTi. Setelah mbahTi kondur, masaknya di rumah masing-masing, begitu mateng baru ditata di rumah. 😍

Bagiku yang sudah ga ditemeni Ibuk Bapak di dunia ini, merekalah tempat aku mudik. Alhamdulillaah diberikan keluarga besar yang guyub rukun, yang selalu menerima kami mudik dengan hangat, membuatku merasakan kasih sayang suwargi Ibuk Bapak melalui mereka. Terutama Bulik dan Oom yang selalu jadi jujuganku mudik, semoga Allaah membalas kebaikan kalian semua dengan kebaikan yang lebih baik lagi. 🤗

Siang menjelang sore, kami melanjutkan acara mudik ke rumah mertua di Blora. Tak lupa mampir dulu beli serabi favorit buat cemilan sekaligus oleh-oleh buat budhe sekeluarga yang sudah duluan nyampe di rumah Eyang. 😊

Lebaran kali ini, yang mudik ke Blora hanya budhe dari Jakarta, sedangkan bulik dari Lampung agak nelat. Tapi tetep rameeee dong, dan tetep agenda jalan-jalan dan kuliner serta ziarah ke makam Eyang Kakung. Selama di Blora, setiap sore, anak-anak (VaRo & Gendhis) seperti biasanya akan explore ke sawah-sawah atau tempat lain yang seru bagi mereka, bersama suamiku tercinta, si bolang sejati sejak kecil. Cerita jalan-jalan mereka bisa dicek di sini: satuduatigaempatlima. Dan gegara mereka poto-poto di TPK (Tempat Penimbunan Kayu), akhirnya pas mau balik ke Banana City, secara khusus aku meminta pepotoan dulu di situ. 🤣

Btw, rumah Eyang itu berlantai kayu (gladak) semi panggung, jadi favorit anak anak buat lari-larian bikin suara glodak glodak ala buto ijo. Dan khas rumah di desa, rumahnya besar, halamannya (samping dan belakang) juga masih luas. Puas puas deh mas VaRo dan dek Kama menjelajah. Bisa bakar jagung/ singkong yang fresh from the tree, ada mangga, kedondong, pisang, buah naga, jeruk nipis, apa lagi ya, saking banyaknya sampe ga apal. Di samping rumah, berderet koleksi bunga Eyang dan Ibuk yang berwarna warni, indah dipandang mata, apalagi pas buka jendela kamar. Tapi bahaya klu ada dek Kama, naluri anak wedok, pinginnya mrutesi wae. 😅

Maka nikmat Tuhan manalagi yang kan kudustakan, setelah berusia 22 tahun, diberikan lagi tambahan rizki Ibuk Bapak dan keluarga besar yang begitu baik. Alhamdulillaah. Love you all.. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. 🤗

Tujuan mudik terakhir adalah Cepu, yaitu pakdhe budhe dari Bapakku. Meskipun Bapak sudah tiada, sebisanya aku sebagai anak akan terus berusaha menyambung tali silaturahmi dengan keluarga besar Bapak. Seperti nasehat mendiang dulu, "ojo sampe kepaten obor", jangan sampai putus tali persaudaraan. Bapakku bungsu dari 5 bersaudara, dimana 2 di antaranya sudah berpulang. Sebenernya putra putri pakdhe budhe banyak, hanya saja kali ini pas udah pada balik ke rumah masing-masing, jadi sepi deh. Semoga sehat dan bahagia selalu yaa pakdhe budhe semuanyaa. 😍😘🤗



Di bulan ini, kami juga sempat staycation di Surya Hotel & Cottages Prigen, selalu senang menginap di hotel ini, karena klu malem bisa hunting jagung bakar/ makanan minuman anget lainnya untuk menghangatkan badan di hawa yang dingin. Menu makanan di hotel juga enak-enak, pelayanan ramah, pokoknya memuaskan. Anak-anak juga seneng banget diajak menginap di sini, pada demen berendam mainan air hangat sepuasnya, alih-alih ke kolam renangnya. Mamanya siy lebih demen gitu, karena sembari mereka mainan air di bathup, Emak bisa selonjoran me time dengan tenang, selama ga ada panggilan dari kamar mandi. 😂

Oya, pas mudik ke rumah Eyangnya, gigi adek juga nongol 1 lagi lho, alhamdulillaah, jadi 10. Empat hari kemudian, nongol lagi 1. Separo jalan lagi udah full. Hasil inspeksi sementara siy belum kelihatan next gigi yang mana yang mau nongol. Ditunggu aja ya dek, mas VaRo dulu usia 2 tahun giginya 12. Kamu masih September nanti 2 tahunnya. Dan rata-rata klu kuamati, munculnya gigi antara 1-2 bulan. Semoga makin pinter ngunyah yang keras keras yaaa, jangan buat gigit nenen tapinyaaa.. 😂

Daftar Hadir Gigi Kamania. 😬
1. Seri kiri atas tengah (28 Ags 2018)
2. Seri kiri bawah tengah (12 Sep 2018)
3. Seri kanan bawah tengah (13 Sep 2018)
4. Seri kanan atas tengah (16 Sep 2018)
5. Seri kiri atas samping (5 Nov 2018)
6. Seri kanan atas samping (3 Jan 2019)
7. Geraham depan atas kanan (14 Mar 2019)
8. Geraham depan atas kiri (14 Mar 2019)
9. Geraham depan bawah kanan (16 Mei 2019)
10. Seri kiri bawah samping (8 Juni 2019)
11. Geraham depan bawah kiri (12 Juni 2019)

Semoga adek shalihah yang lagi suka manggil "mommy" sambil peluk-peluk ini, mas shalih yang pinter banget, Bapak, Mama, dan semua keluarga besar selalu dalam ridho dan lindunganNya, aamiin YRA. 🤲