Saturday, September 30, 2017

Keyza Kamania Madina


September ceria.. September ceriaa.. Milik kita bersama.. 🎼🎀

Yes, bulan ini bulan yang kami tunggu, setelah menanti 9 bulan, bakal ketemu sama si cantik yang ngumpet di perut. Ini ceritanyaaaa 😍

Rabu, 14 September

Kontrol terakhir, semua kondisi aman, tapi belum ada tanda sama sekali, padahal HPL kurang seminggu. Kata bu dokter, klu sampe minggu depan waktunya kontrol lagi belum ada tanda tanda, sepertinya harus Caesar lagi. πŸ€”

Jum'at, 15 September

Kondangan di MAS, pokoknya semangat jalan teruuusss, baik tiap sore sama mas VaRo keliling kompleks, atau jalan di manapun, termasuk di kondangan. πŸ˜„

Sabtu, 16 September

Mumpung weekend, ngemall sekalian banyakin jalan. Sorenya pas sampe rumah ada bercak flek tipis. Antara senang dan deg deg an, tapi masih tipis, jadi ditunggu ajalah. πŸ˜‡

Minggu, 17 September

Dari pagi mulai ada gelombang cinta, flek makin banyak. Tapi gelombangnya masih pasang surut. Berhubung ini pengalaman pertama, jadi bener bener blank gitu. Si Bapak mulai khawatir juga. Akhirnya kami berangkat aja ke RS, mo check up, klu emang belum ya kita lanjut jalan-jalan, yang penting hati tenang.

Sampai di RS, diperiksa kontraksi dan bukaan. Belum ada pembukaan, kontraksi masih lemah. Suster konsultasi sama dokter, daaaann langsung disuruh rawat inap doong. Yaaa sutralah, manut aja, semoga besok lahir. πŸ˜‡

Sorenya aku mulai diberi obat untuk melunakkan rahim (3x sehari), supaya jika ada kontraksi datang, bisa membuat pembukaan lebih cepat. Berhubung persalinan pertama dulu secara caesar, makanya dokter ga berani kasih perangsang, alami saja.

Asal tau saja, obatnya itu suakiiittt waktu dimasukkan lewat injeksi, trus harus sambil mangap, karena langsung keluar hawa busuk kayak kentut dari mulut, bener bener ga wenak. Udah gitu juga harus diperiksa bukaan lewat bawah, yang rasanya aduhai. Eh satu lagi, perut juga dikosongkan malem itu, pake obat urus urus. Maa syaa Allaah.. πŸ˜…

Senin, 18 September

Aku masih sangat berharap bisa melahirkan normal, jadilah di dalam kamar "tawaf" teruuss, juga makan kurma sebanyak banyaknya. Kontraksi masih hilang timbul, sesekali muncul kontraksi yang sakit, sampe susah dipake jalan. Tapiii, dicek juga masih belum ada pembukaan, padal flek flek jalan terus ini.

Saat visit, dokter bilang, kita tunggu sampai jam 12 malem. Klu ada perkembangan, ada pembukaan, maka kita teruskan proses normal. Tapi jika sampai jam 12 malem ga ada perubahan, maka langsung puasa, besok operasi.

Sedih? Iya. Kecewa? Jelas. Nangis? Pasti. Beneran pingin ngerasain proses lahiran normal, sudah siap mental, sudah ikhtiar sampe ke dokter mata untuk cek kekuatan syaraf mata minusku. Yaaahh, manusia bisa berencana, namun Allaah yang menentukan. Yang penting sudah berusaha maksimal, dan yang penting Ibu dan bayinya sehat.

Jam 12 malam, suster meriksa pembukaan, juga detak jantung adek. Pembukaan masih NOL, ga ada perubahan sama sekali. Suster nelpon dokter, dan hasilnya aku dikasih roti buat sahur. Setelah itu puasa. Besok pagi adek akan dikeluarkan lewat kantong Doremon Mama seperti mas VaRo, tepat di Hari Perkiraan Lahirnya.

Selasa, 19 September

Pagi-pagi habis shalat Subuh, mandi keramas yang bersih, ganti baju, pasang infus, mulai tiduran, persiapan diangkut ke ruang operasi untuk tindakan.

Alhamdulillaah, di Husada Utama, misua diperbolehkan ikut masuk ke ruang operasi. Tidak seperti saat lahiran mas VaRo dulu, cuma kameranya aja yang boleh masuk. πŸ˜‚

Setelah beberapa menit menunggu, lahirlah adek cantik (pk.07:38). Komentar pertama misua, waah mas VaRo inii. Qiqiqiqi, fix deh, aku ga kebagian, semua mirip misua, kembar tiga. Aku sempat nyium adek, cuma agak agak nge-fly gitu, jadi ga konsen banget. πŸ˜„

Sementara aku dijahit jahit, misua pamit mo ngedampingin adek, adzanin adek, dll. Kesadarankupun menghilang sampai terasa duingin di ruang pulih sadar. Sambil terus diberi penghangat, aku beberapa kali diajak ngobrol sama suster. Menjelang Dhuhur, aku dibawa kembali ke kamar. Dan ga lama adek dianter ke kamar buat IMD. Maa syaa Allaah, betapa rasa syukur memenuhi rongga dada, bisa memeluk, mencium, nenenin si anak wedok cantik, yang selama ini selalu bersama kemanapun dimanapun.

Nduk cantik, kami menyematkan untaian doa pada nama indahmu Keyza Kamania Madina. Keyza yang merupakan singkatan namaku dan misua. Kamania dari bahasa Sansekerta yang berarti cantik. Madina adalah kotanya Rasulullaah, saat umroh dulu, aku sematkan doa, jika satu saat diberi karunia anak perempuan, akan kuberi nama kota haram ini, semoga putriku menjadi hambaNya yang indah-istimewa seperti istimewanya kota Madina. Semoga engkau menjadi anak shalihah, qurrota a'yun, penyejuk hati dan mata kedua orang tua, bermanfaat bagi umat, dan selalu dalam lindunganNya, aamiin yaa Mujibassaailiin πŸ˜‡πŸ˜

Terima kasih tak terhingga untuk segenap dokter dan suster di RS. Husada Utama Surabaya, atas pelayanannya yang memuaskan. Dokter kandungan kecintaan yang udah pegang aku melewati 2 persalinan caesar dan 2 proses kuret. Dokter anastesinya jempol, ga pake sakit. Dokter anaknya sabaaaarrrrr. Suster susternya ramaaaahhh, sabaaarrrr, ngadepin pasien macem aku yang banyak nanya, ngajarin mandiin bayi, nenenin yang benar, ngurusin aku dengan telaten. Cleaning servicenya juga ramah. Makanannya enak (selalu habis licin tandas). Wis pokoknya aku adalah pasien yang puas, alhamdulillaah.



Sunday, September 24, 2017

Syarat Mengurus Akte Kelahiran


Alhamdulillaah, akhirnya setelah ditunggu 9 bulan lamanya, si adek nongol juga 19 September 2017. Semoga jadi anak shalihah dan qurrota a'yun, hidupnya beruntung dan bahagia, selalu lillaah, aamiin YRA πŸ˜‡

Cerita kelahiran menyusul yaa, sekarang mo nyatet syarat-syarat buat ngurus akte kelahiran. Yaituuu:
1. Surat keterangan lahir dari RS/ tempat bersalinnya
2. Fotokopi KTP orang tua
3. Fotokopi KK
4. Fotokopi surat nikah yang ada tanda tangan dari KUA

Daaann jangan lupa sekalian update KK yaa, biar sekalian jalan, ga bolak balik.

Wis sementara ini dulu, nanti nanti disambung lagi πŸ˜†