Sunday, December 10, 2006

Undangan

Assalamu'alaykum..

Dengan mengucap Basmalah, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan temen temen smua pada hari bahagia kami..



Akad Nikah kami:



Resepsi Kami :



En... jangan lupa ini petanya, biar ndak nyasar.. :)



Bagi temen-temen yang ndak sempet dateng, gpp kok, sertakan doa restu kalian bagi kami di saat saat mustajabah.. amiin..
Dan bagi yang di Surabaya, silakan mampir ke "istana" kami jika sempat, di Griya Permata Gedhangan Blok.E3 No.28

So prend.. mohon doa restunya, smoga kami bsa bersatu dan bersinergi membentuk keluarga sakinnah mawaddah warrahmah.. amiin..
Monday, November 20, 2006

Flash Back

Alhamdulillah, skg tinggal menghitung hari.. Hari tersakral dalam hidup kami.. yang mengubah semuanya menjadi lebih barakah, insya Allah... :) Tak terasa udah 8 bulan lebih kami berjalan bersama untuk berusaha meraih ridhaNya, menorehkan kisah dalam canda, tawa, juga air mata . Jadi inget pas saat-saat pertama kita menjalin komitmen.. ~.~

Ini nih.. rundownnya.. :D

1st Month

Bulan pertama adalah bulan perkenalan, dimana kami saling mempresentasikan pasangan di depan ortu, meyakinkan bahwa inilah pilihan kami yang terakhir, tambatan hati dan jiwa kami yang sebenernya, orang yang kita pilih untuk menemani sisa hidup, bersama, dalam ikatan suci tali pernikahan .

Selain itu, bulan ini adalah lahirnya "Peratoeran Tuingkat Tuinggi". Hehe, mungkin terkesan aneh dan agak ekstrim, tapi bagi kami, ini adalah salah satu jalan terbaik untuk saling menghargai satu sama lain, terutama pada hal hal yang sangat krusial dan sensitif.
Semuanya memang masih seumur jagung, masih sangat awal, awal dari komitmen kami. Kami bukanlah berasal dari dua keluarga yang persis sama, melainkan dari dua kubu yang berbeda. Tentu akan sangat banyak di depan sana hal hal baru yang kami temui. Entah itu baik atau sebaliknya. Untuk itulah kami mencoba metode ini, yang kebetulan pernah terbaca di dunia tanpa batas bernama Internet.
Ikhtiar, itulah misi saat ini, menjalin komunikasi yang baik, dan mencoba untuk bergandengan tangan, menuju ke arah yang lebih positif. Sungguh, kami sangat sadar, takkan ada jalan semulus tol di sini, mungkin malah sebaliknya, tapi insya Allah, atas izin Allah, smoga semuanya mendapat kemudahan dariNya, amin

* tuk..tuk..tuk.. 20.03.20.06 alias 20 Maret 2006, smoga awal yang baik bagi smuanya, amin..

2nd Month
Bulan kedua, adalah pertemuan dengan orang tua, si-Mas menghadap ibu dan my bro, meminta restu, sambil menjelaskan dan meyakinkan bahwa kita bener-bener serius, mau menempuh bahtera rumah tangga bersama

3rd Month

Bulan ketiga adalah lanjutan dari wujud keseriusan kami, di bulan ini, keluarga si-Mas datang ke rumah, untuk memintaku secara resmi, aih aih… jadi maluu…

4th Month

Bulan keempat, alhamdulillah.. hari sakral kami ditemukan, emange sebelumnya hilang di mana pok… hehehehe..

5th Month

Lagi lagi, alhamdulillah.. mimpi kita punya rumah, akan segera terealisasikan.. sungguh Allah bener bener maha pengasih lagi maha penyayang..

6th Month

Bulan ini ada apanya yaa…??? Hhmm, kayaknya urat syaraf kita mulai mengencang niy.. Mulai mempersiapkan hari yang telah ditunggu-tunggu bersama..

7th Month

Alhamdulillah, di bulan ini, beberapa list dalam catatan udah dikasih tanda centang, progress pembangunan rumah kami juga memuaskan, sementara ide-ide pengembangan terus tumbuh subur dalam otak kami, menunggu direalisasikan. Lebaran sudah diambang hari, saatnya mudik………klklklklk…. Minal ‘aidzin wal fa’idzin smuanya..

8th Month

Prepare.. Prepare.. banyak juga euy yang harus dipersiapkan menjelang our big day.. :)

*Selanjutnya, bismillah, mohon restuMu yaa Rabbana.. Lapangkan dada kami, lancarkan urusan kami, dan izinkanlah kami bersatu dan bersinergi dalam ikatan cintaMu, untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah warrahmah.. amiin…
Friday, October 20, 2006

Adalah Saat Dimana…



Menikah adalah saat di mana
gerbang kesucian mulai dibentangkan

Menikah adalah saat di mana
ketidaksempurnaan bukan lagi masalah yang mesti diperdebatkan

Menikah adalah saat di mana
akar dirajut dari benang-benang pemikiran

Menikah adalah saat di mana
syara direngkuh sebagai tolok ukur perbuatan

Menikah adalah saat di mana
ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih sayang

Menikah adalah saat di mana
kesendirian dicampakkan sebagai sebuah kebersamaan

Menikah adalah saat di mana
kegelisahan beralih pada ketenangan

Menikah adalah saat di mana
kehinaan beralih pada kemuliaan

Menikah adalah saat di mana
peluh bergulir lanjutkan perjuangan

Menikah adalah saat di mana
kesetiaan adalah harga mati yang tak bisa dilelang

Menikah adalah saat di mana
bunga-bunga bersemi pada taman-taman

Menikah adalah saat di mana
kemarau basah oleh sapaan air hujan

Menikah adalah saat di mana
hati yang membatu lapuk oleh kasih sayang



Menikah adalah
sebuah pilihan antara jalan Tuhan dan jalan setan

Menikah adalah
sebuah pertimbangan antara hidayah dan kesesatan

Menikah adalah saat di mana
suka dan duka saling datang

Menikah adalah saat di mana
tawa dan air mata saling berdendang

Menikah adalah saat di mana
ikan dan karang bersatu dalam lautan

Menikah adalah saat di mana
dua hati menyatu dalam ketauhidan

Menikah adalah saat di mana
syahwat tidak lagi bertebaran di jalan-jalan

Menikah adalah saat di mana
ketakwaan menjadi teluk perhentian

Menikah adalah saat di mana
kehangatan menyatu dalam pekatnya malam

Menikah adalah saat di mana
cinta pada Allah dan rasul-Nya dititipkan

Menikah adalah saat di mana
dua hati berganti peran pada kedewasaan

Menikah adalah saat di mana
dua jasad menambah kekuatan dakwah peradaban

Menikah adalah saat di mana
kecantikan adalah sebuah ujian

Menikah adalah saat di mana
kecerewetan diperindah oleh aksesori kesabaran

Menikah adalah saat di mana
bunga-bunga mulai menyemi pada alang

Menikah adalah saat di mana
bidadari-bidadari dunia turun di telaga-telaga kesejukan

Menikah adalah saat di mana
jundi-jundi kecil adalah cericit burung pada dahan-dahan

Menikah adalah saat di mana
pemahaman-pemahaman mulai disemikan

Menikah adalah saat di mana
amal-amal mulai ditumbuhkan

Menikah adalah saat di mana
keadilan mulai ditegakkan

Menikah adalah saat dimana
optimistis adalah leksem baru dari sebuah kefuturan

Menikah adalah saat di mana
kecemburuan adalah rona pelangi pada awan

Menikah adalah saat di mana
kesendirian menutup epik kehidupan

Menikah adalah saat di mana
syahadat menjadi saksi utama penerimaan

Menikah adalah saat di mana
aktivitas dibangun atas dasar ketaatan

Menikah adalah saat di mana
perbedaan ciptakan kemesraan

Menikah adalah saat di mana
istana tahajud dibangun pada pucuk-pucuk malam

Menikah adalah saat di mana
belaian bak kumbang yang teteskan madu-madu kehidupan

Menikah adalah saat di mana
kecupan bak mentari yang segarkan dedaunan dari kemarau panjang

Menikah adalah saat di mana
goresan bayang-bayang yang kulukis pada mimpi-mimpi malam berubah menjadi kenyataan

taken from Internet

*Dedek sayang, smoga kta besok bisa seperti ini, amiin.. ;)
Monday, October 16, 2006

Hunting Ceriah..

Salah satu hal yang perlu dan wajib dilakukan untuk menyambut hari special "once in a life time" adalah nyari undangan en souvenir, naaah, kali ini kami mo bagi bagi cerita serunya hunting di Suroboyo tercintah.

Awalnya kami nyari referensi dari internet, ada beberapa situs yang sangat membantu otak tuk menelorkan ide en konsep, tentu saja selain dari konsep awal yang kami inginkan bersama yaaa.. Coba deh klik situs di bawah ini, smoga aja bsa jadi inspirasi kalian-kalian yang membutuhkan..
http://www.dekarda.com/
http://www.finesouvenir.com/venir.com/
http://www.weddingku.com/default.asp

Trus, si-Mas juga nyari-nyari di Mbah Google jugak, en akhirnya nemuin beberapa alamat yang bisa dikunjungin buat nanya nanya ato kali aja ada yang cucok ama keinginan en tentu saja budget.. karena masalah souvenir adalah masalah selera dan harga, klklklklk betul kan..??? Berikut beberapa tempat yang sukses kami kunjungin, atawa menurut sejauh pandangan kami, recomendedlah..

Lotus souvenir
Jl. Gayungsari IX / 6 telp.031.8286488 / 0818319608
Royal Plaza Lt.UG F3 / 45

Tuppai Souvenir
Pasar Atom Lt.III Tahap 1 No.BA 29-30 telp.031.3572427 / 08165416451

Ruko Plasa Segi 8 Kav.A-809
Jl. Raya Darmo Permai III telp.031.70980376 / 08123216788 (Marco)

Joel Art Souvenirs (http://joel.web.id)
Ngagel Jaya Selatan (RMI) Ruko Manyar Indah K-16 trlp.031.5039586 / 031.5054852 / 031.70992537 / 0818304317

Klklklklkl, segitu ajah dee, soale segitu aja dah bikin puyeng kepala en capek badan.. Eee, tapi masih ada lagi dink.. inih, aku scan-kan kartu namanya..



Just inpo, ada beberapa tempat yang punya layanan "One Stop Services", yaa souvenir yaa undangan.. tapi ada pula yang ndak gituw.. jadi mending sebelum survey ke lokasi, telepon dulu untuk memastikan supaya ndak kecele.. En jangan lupa, kalian juga harus dah punya konsep di kepala, biar ndak mudah terpengaruh "rayuan maut" para pedagang yang terhormat..klklklklklkl

Okeh, segituw dulu acara bagi bagi kami.. alhamdulillah, sampai detik ini, kami udah melewati kepusingan nyari nyari undangan en souvenir.. Akhirnya pake jasa yang mana dari sekian yang dicantumin di atas..?? Klklklkl, ada dee………….. ^o^
Wednesday, September 20, 2006

Apa yang bukan Perkawinan??

Perkawinan bukan pertandingan sepak bola,
tidak ada yang harus mencatat kemenangan

Perkawinan bukan pelajaran sejarah,
tidak ada yang perlu menghapal pertempuran-pertempuran masa lalu

Perkawinan bukan kampanye politik,
yang penuh dengan janji-janji yang tidak akan ditepati

Perkawinan bukan komputer.
Tidak ada batas jumlah memori untuk mengingat saat-saat indah

Perkawinan bukan persaingan.
Kalau pasangan anda kalah berarti anda menang.
Ingat jika pasangan anda kalah berarti anda juga kalah

Perkawinan bukan mobil.
Kita tidak bisa menukar yang lama dengan model baru setiap seribu mil

Perkawinan bukan bursa saham.
Investasi dalam perkawinan selalu memberikan keuntungan

Perkawinan bukan taman hiburan,
dimana anda bisa keluar begitu kesenangannya berakhir.

Perkawinan adalah…
hubungan yang cukup anda percayai untuk tetap tinggal
sampai kesenangannya kembali

Perkawinan bukan putri dan pangerannya diatas kuda putih,
berkuda bersama menuju matahari terbenam

Perkawinan adalah seorang pria dan wanita yang saling mencintai di dunia nyata,
menghadapi masalah-masalah nyata,
berbagi suka dan cita nyata,
dan menjalani semuanya itu dengan tetap menjadi sahabat terbaik.

* Lumayan buat bekal… wait the special day come closer to me ^.^
Monday, September 11, 2006

Keteladanan dan Sikap Lemah Lembut Suami

Rasulullah bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya dan paling lemah lembut terhadap keluarganya.”(HR
Bukhari Muslim)


“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik kepada
istrinya”(HR Tirmidzi)


Para suami sepatutnya benar-benar menyadari bahwa dalam pandangan Islam sebaik-baik laki-laki adalah laki-laki yang paling lemah lembut dan paling baik sikapnya kepda istri, keluarga serta anak-anaknya.

Jadi, jika seorang suami bersikap berangasan, galak atau kasar, walaupun mempunyai pangkat dan jabatan yang tinggi, memiliki ilmu yang banyak, menyandang gelar mentereng, sebetulnya belum menjadi laki-laki yang baik.

Memang, boleh jadi karena satu dan lain hal, istri terkadang membuat jengkel atau sulit menaati suami. Namun, sebenarnya yang paling penting untuk dipikirkan adalah kepribadian sang suami itu sendiri. Mengapa?

Karena, seorang suami akan sulit untuk mengubah istri atau anak-anaknya kearah yang lebih baik, jika si suami sendiri belum mengubah perilakunya menjadi baik.

Padahal dalam Al Qur’an surat at-Tahrim : 6 dikatakan:
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api
neraka”

Ini artinya, yang menjadi prioritas seharusnya adalah menjaga diri dan keluarga. Pokoknya kalau kita ingin berbuat sesuatu, sesudah kita memperbaiki diri, selamatkan keluarga. Banyak pemimpin yang jatuh gara-gara keluarganya. Bisa dari istrinya, dari anaknya, atau sebaliknya.

Ironisnya, kadang-kadang suami lebih banyak menuntut dan menyalahkan istri apabila ada hal-hal yang dianggapnya tidak baik. Misalnya, ketika sang anak malas belajar atau beribadah, suami sibuk menyalahkan istri. Istri dianggap tidak bisa memperhatikan anak, tidak mampu mendidik, dan sebagainya. Padahal, persoalan mendidik anak bukan semata-mata tanggung jawab istri.

Tidak sedikit rumah tangga yang menganggap pendidikan anak hanya pekerjaan ibu, sementara suami lebih sibuk mencari nafkah. Padahal sosok ibu hanya sebagian daripada potensi rumah tangga. Memang mencari nafkah bagi suami adalah kewajiban bahkan ibadah. Namun sesungguhnya, kewajiban suami itu bukan hanya mencari uang atau mencari nafkah lahir, tetapi seorang suami juga mempunyai kewajiban untuk menanamkan visi dalam rumah tangga. Kira-kira hendak dibawa kemana rumah tangganya nanti? Disamping itu selayaknya seorang suami dapat menjadi suri tauladan bagi istri dan anak-anaknya, serta mampu mengontrol moral keluarganya agar tetap terkendali.

Orang tua harus lebih serius menjadi figur suri tauladan bagi anak-anaknya. Jangan sampai anak kecewa pada figur orang tuanya. Misalnya, sudah suami jarang pulang, ketika pulang bisanya hanya marah-marah. Bersikap kurang sopan dihadapan anak, memperlakukan istri tidak baik dihadapan anak. Ketika figur ayah tidak mencerminkan akhlaqul karimah, terus bagaimana anak bisa termotivasi untuk berakhlaq baik? Disinilah kebanggan anak pada figur ayah bisa pudar begitu saja. Anak tidak lagi melihat contoh konkret dari figur moral.
Oleh karena itu, seorang suami hendaknya bukan hanya bangga karena bisa membuatkan rumah untuk keluarga, jangan hanya bangga karena mampu membelikan mobil, motor, dan sebagainya, namun seorang suami seharusnya berusaha semaksimal mungkin untuk membangun keluarga yang bermoral, bermartabat, dengan ikut memperhatikan pendidikan moral dan akhlak anaknya sebaik mungkin. Sehingga akhlaknya kelak jauh lebih baik dari orang tuanya. Itulah prestasi, jangan bangga mempunyai anak kuliah diluar negeri, namun kelakuannya buruk. Itulah tanda kegagalan menjadi orang tua.

Bagaimanapun anak akan melihat sikap dan perilaku kedua orang tuanya. Kegigihan orang tua yang dengan serius membuat program suri tauladan bagi anak-anaknya adalah pendidikan yang tidak ternilai. Singkatnya, apa yang diinginkan dari si anak, mulailah dari diri sendiri. Ingin anak rajin, jadilah orang tua yang rajin. Ingin anak pintar mengaji, jadilah orang tua yang juga bisa mengaji. Ingin anak ramah dan lembut, mulailah dulu dari orang tuanya.

Suami pun memiliki kewajiban untuk menata kesempurnaan ibadah, serta kebaikan akhlak dan moral keluarganya. Oleh karena itu, mengurus rumah tangga idealnya menempati porsi atau alokasi pemikiran khusus dari seorang suami. Bukan Cuma mengandalkan perhatian sepintas atau perhatian kedua setelah urusan pekerjaan. Dalam hadits diatas, akhlak yang baik serta perilaku lemah lembut dari seorang suami memang sangat ditekankan. Tentu saja, Rasulullah Muhammad SAW teramat patut untuk dijadikan sebagai sosok panutan suami yang ideal. Nabi Muhammad SAW begitu halus dan lemah lembut sikapnya kepada istri-istri beliau. Beliau tidak pernah marah dengan kata-kata kasar.

Kalaupun beliau marah, beliau hanya akan mendiamkan saja. Dan, itupun adalah bagian dari pendidikan yang beliau berikan kepada istrinya. Bahkan, suatu ketika diriwayatkan bahwa saat Rasul pulang larut malam, ternyata Siti Aisyah sudah tertidur. Rasulullah tidak menggedor pintu lalu marah-marah. Begitu lembutnya beliau kepada istri, Rasulullah yang mulia pun tidur di teras rumah tanpa membangunkan Siti Aisyah. Disini berkali-kali disebutkan tentang kelembutan. Sebab walau bagaimanapun, seorang suami adalah pemimpin dalam keluarga. Dan kalau tidak hati-hati, seseorang yang merasa dirinya sebagai pemimpin, dalam skala apapun, cenderung menggunakan kekasaran. Hal inilah yang tampaknya patut digaris bawahi.

“….Dan bergaullah dengan mereka (istri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”(QS. An-Nisaa’ ayat 19)

Apabila istri tidak taat kepada suami, bisa jadi suaminya belum layak ditaati. Suami harus berani mengevaluasi diri. Ibarat ada bisul terus dibelai, tentu orang menjadi marah bukan karena belaiannya, tapi karena bisulnya. Kekerasan itu bukanlah alternative yang sangat penting, melainkan lemah lembutlah yang bisa mendobrak kekerasan.

Aspek-aspek lain yang juga harus diperhatikan oleh seorang suami ketika mendidik keluarga adalah perkataan yang harus terjamin kebenarannya. Jangan sampai seorang suami berbohong sedikitpun kepada anak dan istrinya, kecuali untuk hal-hal positif yang hanya ditujukan untuk menyenangkan hati mereka, seperti memuji masakan atau dandanannya. Selanjutnya, bila memperingatkan sesuatu harus tepat situasi dan kondisi. Jangan sampai ketika bicara tidak tepat sikonnya, karena orang yang sedih dengan orang yang gembira itu berbeda situasi hatinya. Lalu, jika berbicara jangan smpai menyusahkan. Suami yang baik,kata-katanya itu harus yang enak. Jangan bicara yang membuat istri semakin tertekan. Misalnya, istri mempunyai kekurangan pada tubuhnya, jangan disebut-sebut. Istri yang mempunyai masa lalu jangan diungkit-ungkit. Istri mempunyai orang tua yang memiliki suatu kekurangan, jangan sekali-kali dibeberkan. Jangan membuat orang susah perasaannya. Dan terakhir, seorang suami yang baik itu, kalau berbicara dapat memberi manfaat.

Nabi Muhammad SAW sangat memuliakan sekali istri-istrinya. Di rumah membantu pekerjaan istri-istrinya. Bahkan, Rasulullah SAW memanggil istrinya dengan panggilan kesayangan. Beliau benar-benar senang bercengkerama dengan keluarganya. Anak istri beliau dibahagiakan dan dimuliakan dengan bimbingan ukhrawi.

Yang paling penting dari semua itu adalah selain suami harus berlemah lembut, mampu menjadi contoh/tauladan dan mampu mendidik, adalah bagaimana suami mendidik anak-anaknya agar bisa mengarungi hidup ini di jalan Allah. Tidak cukup hanya membawa uang, tetapi anak harus tahu bagaimana menyukuri uang, bagaimana menafkahkan uang di jalan Allah.

Kehormatan seorang suami bukan karena gelar, pangkat, kedudukan, harta, jabatan atau popularitas. Yang namanya kemuliaan itu kalau kita mempunyai kemampuan untuk jujur pada diri sendiri dan senantiasa memperbaiki diri agar tidak menyimpang dari jalan Allah. Sehingga walaupun dia tidak dikenal, dia pekerja yang memungut sampah, dia seorang pembantu di rumah, tapi bisa jadi lebih bagus daripada majikannya yang mempunyai status jabatan yang lebih tinggi. Karena dia mampu membimbing keluarganya menuju ridho Illahi. Allah tidak memandang kemuliaan seseorang dari materi duniawi melainkan keindahan akhlaq dan budi pekerti. Wallahu’alam

(Sumber: Meraih Bening Hati dengan Manajemen Qolbu, Agyms, Gema Insani Press, Jakarta, 2002)

* Sebagai bekal yaa Mas… ;)
Wednesday, August 30, 2006

Perempuan dan Lelaki

Perempuan dan lelaki, harusnya seperti sebatang pohon.Lelaki adalah batang yang kuat menopang, sedangkan perempuan adalah dahan-dahan yang bisa meneduhkan.Biarlah lelaki bekerja untuk nafkah, dan perempuan bekerja untuk melayani keluarga dan masyarakat.Perempuan juga seharusnya tidak dibiarkan sendiri, hingga runtuh harga diri dan kelembutannya.Dan lelaki harus cukup kuat untuk itu.. :) Mas.. kamu kuat kan..?? ;)

(Paras, Juni 2006)
Sunday, August 20, 2006

Do'a Nikah

"Dan di antara tanda tanda kekuasaan Allah ialah diciptakanNya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram disampingnya, dan dijadikanNya kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda kebesaranNya bagi orang yang berfikir".
(QS. Ar-Ruum : 21)

"Barokallahu lakum wa baroka ‘alaikum wa jama’a bayna kuma fii khaiir"Semoga Allah membarokahi kalian dan melimpahkan barokah kepada kalian dan semoga Allah mengumpulkan kalian dalam kebaikan". (HR.Abu Daud, Tirmidzi & Ibn Majjah)
"Semoga Allah menghimpun yang terserak dari keduanya, memberkahi mereka berdua dan kiranya Allah meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikannya pembuka pintu rahmat, sumber ilmu dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi ummat".
(Do’a Rasulullah SAW pd pernikahan putrinya, Fatimah Az Zahro & Ali Bin Abi Thalib)

“Ya Allah, tentramkanlah di antara kedua mempelai ini sebagaimana Engkau telah menentramkan antara Nabi Adam & Hawa, Nabi Yusuf & Zulaikha, serta junjungan Nabi Muhammad SAW & Khadijah Al Qubro.Ya Allah, panjangkan umur kami, terangi hati kami, teguhkan iman kami.Baguskan amal perbuatan kami, lapangkan rizki kami, dekatkan kami menuju kebaikan, jauhkan kami dari keburukan, kabulkan hajat kami yang mendapatkan ridhoMu dan kebajikan.Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam atas keluarga & para sahabatnya, amiin..”
(Do’a walimatul Ursyi)
Monday, July 31, 2006

Baiti Jannati

Alhamdulillah, tiada puji selain pada Allah semata, tanpa seizinNYA rencana apapun itu walopun dah terancang dengan baik dan sedetail mungkin, niscaya tak akan pernah menjadi kenyataan. Begitupun sebaliknya, meskipun tak pernah terlintas sedetikpun di pikiran, klu emang dah digariskan ama Allah, takkan ada aral melintang yang berarti.

Begitu juga dengan kami, alhamdulillah, hari sakral itu udah disepakati bersama, hari dimana smua akan berubah menjadi lebih baik dan barakah insya Allah, amiin…. Dan sambil menunggu hari itu tiba, kita bdua spakat untuk bisa mempunyai "istana" sendiri, so kami ntar bsa langsung menempatinya setelah kami menikah.

Dan… atas pertolongan Allahlah, impian kami itu insya Allah akan segera terwujud. Bukan tanpa perjuangan, bahkan sarat akan usaha dan tentu saja untaian doa dalam hari hari kami. Dari hunting di Mall Giant untuk cari brosur rumah, investigasi perumahan di sekitar kontrakanku yang harganya, subhanallah… bagusss bangett sampe aku gak kebayang dapet dari mana uang sebanyak itu. Trus, melototin iklan di koran, nanya kanan kiri, iseng nelpon ke beberapa orang yang niat jual rumah, delele. Bahkan yang terakhir kmaren, kita ke WTC karena di sana ada Property Expo, kita berangkat lenggang kangkung, pulang bawa segebok brosur.. hehee, tambah pusing karena kebanyakan pilihan deh jadinya.

Namun, Allah emang maha Pengasih, di tengah kebingungan kami, ada seorang kakak kelas si-Mas merekomendasikan salah satu rumah di kompleks perumahannya yang sedang dijual oper kredit. Akhirnya malem itu, sepulang kantor kami bertiga (aku, si-Mas, plus Mbak.Kur) pergi ke daerah itu, cek lokasi. Dan ternyata setelah berjalan jalan, kami jadi jatuh cinta ama lingkungannya, udaranya, hawanya, dan lainnya.

Pikir punya pikir, itung itung budget, buat nikah, buat beli "istana", buat biaya hidup, buat masa depan, persiapan kehidupan kami yang mungkin jadi "one gate system". Akhirnya, kami itung itung, pilih pilih tipe, tanya-tanya ke developernya.

Beberapa pertanyaan yang terlontar dari kami seperti:
1. Gimana segi keamanan?
2. Airnya apaan? PAM ato sumur?
3. Banjir ndak?
4. Klu KPR itu syaratnya gmn, bunganya flat apa anuitas, trus ada pinalti apa ndak, bla bla bla….
5. Denah bsa diubah ndak?
6. Klu nambah ini itu gmn..?
7. Bla.. bla.. bla..

Pertamanya sih masih per telepon, cuma karena semakin mendesaknya waktu dan keinginan kami tentu aja, akhirnya kita putuskan untuk melakukan kunjungan hari Sabtu, 22 Juli 06 (ceilee… kayak pejabat aje..). Usut punya usut, ternyata perbedaan antar type mah cuma 1 meter doank, padal harganya berbeda skitar 10 jutaan, wow…. itu duit sodara…

Setelah kunjungan lokasi itulah, kami semakin melek mata, ternyata denah yang udah sepenuh hati kita bikin berdua, heheh, "njeketheknya" ndak bsa diimplementasikan, karena ternyata menimbulkan cost element yang membahayakan kantong ^.^ Akhirnya kita mengadakan "renovasi" besar besaran, agak dipersimpel-lah intinya, disesuaikan dengan budget dan keinginan bersama, plus mempertimbangkan bsa ndaknya dinaikkan ke atas untuk ke depannya.

Sepulangnya dari "sidak" itu, kta langsung rapat pleno, mulai menggali sumber dana yang ada.. alhamdulillah, lagi lagi Allah memudahkan semuanya, kita akhirnya bsa keluar juga dari kebuntuan yang sempat mendera. Keesokan harinya (Ahad, 23 Juli 06) kita dah sepakat mo deal ke kantor pemasaran, cuma ditelpon bkali kali kok yang ada tante Telkom yang ngomong, akhirnya terpaksa mundur deh sampe minggu depannya (Sabtu, 29 Juli 06), kita ngobrol ngalor ngidul ama mbaknya, nanya klu nambah sepatu berapa, klu denah diubah jadi berapa, dan tetek bengek seputar bangunanlah pokoknya. Tapi, berhubung si manager gak ada di tempat, jadinya terpaksa mundur lagi, dijanjiin Senin mo dikonfirm masalah biaya total yang harus kami tanggung.

Senin, 31 Juli 2006

Hari ini si-Mas ditelp ama mbak yang kmaren, katanya si manager sakit, gak masuk, jadi gak tau deh rincian biaya, cuma berdasarkan denah hasil gambaran tanganku, diperkirakan harus nambah skitar xx juta, waks… terpaksa deh kita harus rapat ulang, bikin denah baru biar biaya gak gitu melambung, alamak, uang dari mana pula harus kami cari klu semahal itu, maklumlah, kita kita kan bener bener mandiri, tak ingin merepotkan orang lain, spesial ortu kami, jadi smua biaya untuk kami berdua, yaaa ditanggung berdualah, alhamdulillah juga, rajin nabung sejak pertama kali kerja, jadinya yaa cukuplah… makanya prend, klu kerja, jangan hepi hepi mulu, ingett satu saat klu butuh beli rumah, byuh, percaya dehhh, mahallllll….!!!!

Kamis, 3 Agustus 2006

Hari ini bukan hari libur, si-Mas juga lagi karantina buat lomba dinas Nasional di Bandung mulai tgl.5-16 Agustus 2006. Akupun klu lagi awal bulan gene, jangan ditanya dehhh, sibuuukkkk… Jadinya, demi masa depan bangsa dan negara, kami memutuskan untuk "ijin". Menyempatkan waktu demi terwujudnya mimpi kita bersama

08.30
Pertama tama, kita butuh uang cash, gila ciingg, mo transfer gak tega deh, takut salah nomer rekening (maklumlah, uang segitu bikin parno…). Pagi pagi dah janjian ketemu di Bank, hehe, pertama kalinya ketemuan di Bank dan di lingkungan kantor, banyak ketemu orang kantor, jadinya malah pura pura gak kenal gitu.. kamuflase mode ON

10.30
Perjalanan ke kantor pemasaran tak sedikitpun terasa panas, rasa di dada yang dag dig dug derr membuat detik terlewati sangat cepat. Sesampainya di kantor itu, kita berhula hula ria ama mbak yang kmaren, sambil tanya ini itu untuk memantabkan hati, akhirnya DEAL..!! kami sepakat mengambil rumah di Griya Permata Gedhangan E3/28. Alhamdulillah, akhirnya terwujud juga mimpi kami mempunyai rumah sendiri setelah nikah

12.00
Fyuh, Surabaya emang panas, sumpe, gak perlu diragukan lagi. Makanya gitu nyampe kontrakan pada menggos smua.. Buru buru cuci tangan dan kaki, langsung deh kita lesehan sambil makan bsama.. syukuran.. ^.^

*Daaaannn……….alhamdulillah, totally, hari ini smua berjalan lancar sesuai harapan kami berdua, sungguh Allah emang maha Pengasih……. ^.^ Terima kasih ya Rabb.. smoga rumah kami membawa barakah bagi kami dan keluarga kami.. Amiin…………………..
Thursday, July 20, 2006

Perkawinan @ Pernikahan

Untuk suami.. renungkanlah…

Pernikahan atau perkahwinan menyingkap tabir rahasia.
Isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah
tidaklah setaqwa Aisyah pun tidak setabah Fatimah..
Justeru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita- cita menjadi solehah…

Pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajiban bersama
Isteri menjadi tanah kamu langit penaungnya..
Isteri ladang tanaman kamu pemagarnya..
Isteri kiasan ternakan kamu gembalanya.
Isteri adalah murid kamu mursyidnya .
Isteri bagaikan anak kecil kamu tempat bermanjanya.
Saat isteri menjadi madu kamu teguklah sepuasnya..
Seketika isteri menjadi racun kamulah penawar bisanya
Seandainya isteri tulang yang bengkok berhatilah meluruskannya..

Pernikahan atau perkawinan menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa..
Untuk belajar meniti sabar dan redha Allah swt.
kerana memiliki isteri yang tak sehebat mana
Justeru kamu akan tersentak dari alpa
Kamu bukanlah Rasulullah S.A.W..
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallahhuwajhah
Cuma suami akhir zaman yang berusaha menjadi soleh… amin..


Untuk isteri.. renungkanlah…

Pernikahan atau perkahwinan membuka tabir rahasia.
Suami yang menikahi kamu tidaklah semulia Muhammad S.A.W..
Tidaklah setaqwa Ibrahim Alaihissalam..
Pun tidak setabah Ayyub
atau pun Segagah Musa..
apalagi setampan Yusuf.
Justeru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman
yang punya cita cita membangun keturunan yang soleh…

Pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajiban bersama
Suami menjadi pelindung kamu penghuninya
Suami adalah nahkoda kapal kamu pengemudinya
Suami bagaikan pelakon yang nakal kamu adalah penonton kenakalannya
Saat suami menjadi raja kamu nikmati anggur singgahsananya
Seketika suami menjadi bisa kamulah penawar ubatnya
Seandainya suami bengis lagi lancang sabarlah memperingatkannya..

Pernikahan ataupun perkahwinan mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dan redha Allah swt
Kerana memiliki suami yang tak segagah mana..
Justeru kamu akan tersentak dari alpa?.
Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna di dalam menjaga..
Pun bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara ..
Cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi solehah… amin…


Justeru itu wahai para suami dan isteri.
jangan menuntut terlalu tinggi seandainya diri sendiri jelas tidak berupaya

Mengapa mendambakan isteri sehebat Khadijah andai diri tidak semulia Rasulullah
Mengapa mengharapkan suami setampan Yusof seandainya kasih tak setulus Zulaikha
Tidak perlu mencari isteri secantik Balqis andai diri tidak sehebat Sulaiman
dan Tidak perlu mencari suami seteguh Ibrahim andai diri tidak sekuat Hajar dan Sarah

* taken from internet ;)
Saturday, June 17, 2006

Aku Dilamar... ~.~

Akhirnya hari itu datang juga, sebuah hari yang diimpi-impikan, diidam-idamkan, dirindu-rindukan oleh makhluk Allah bernama wanita, spesialnya yang masih gadis. Begitu juga denganku, bahkan hampir dua minggu sebelumnya, hatiku mulai seperti genderang perang, dag dig dug gak karuan, mulai sering salah tingkah sendiri, ato ketawa ketiwi sambil pipi merona. Aih… aiih… ada apa siih denganku..?

Dan puncaknya hari itu, Sabtu, 17 Juni 2006 tepat 3 hari sebelum 3 bulan komitmen kami berdua. Kebetulan hari Rabunya, aku ada pelatihan di Batu, Malang, jadinya bisa pulang duluan hari Jum’at. Sedangkan si-Mas berangkat dari Surabaya hari Sabtu paginya, bersamaan pula keluarga Blora berangkat dari utara sana. Berhubung Ayah telah berpulang, jadinya ibu memerlukan penguat untuk berbicara selain masku tentu saja. Akhirnya didatangkan bala bantuan dari Ngawi, yaitu Pakdhe Joko (kakak pertama ibuku) dan Oom Agung (adek ibuku), rencananya beliau berdua berangkat dari Ngawi hari Sabtu pagi, namun alhamdulillah juga Jum’at sore ba’da Maghrib dah pada nyampe rumahku

Hmmm, trus gmn persiapan di rumah? wow.. seru abis sodara, jadi walopun kami suka yang bersimpel simpel ria, tetep aja repott bangett euy, mempersiapkan jamuan untuk calon besan dan calon mertua tercinta. Pagi-pagi buta aku dah ikutan terjun di dapur, membantu sebisanya yang aku bisalah pokoknya. Dan tentu saja sambil checking posisi si-Mas dan rombongan, biar gak kedandapan ketika dah pada dateng gitu. Daan, tau gak, saking semangatnya, aku sampe nyeburin hape kesayanganku ke lautan cucian alhamdulillah, untung aja setelah aku bongkar, trus diperbaikin ama si-Mas sore harinya, masih bsa beroperasi normal (makasih Mas yaaa….)
Skitar pk.11.00 siang, si-Mas nelpon, udah sampe di deket rumah, alhamdulillah, satu tamu agung udah nyampe, dan dobel alhamdulillah, smua hidangan telah siap, sementara menurut inpo dari de’ Arzad, rombongan masih di Kediri kota. Sekarang gantian si-Mas yang sibuk cek posisi terus, tapi apalah daya, sejurus kemudian, hape de’ Arzad udah gak aktif, kehabisan batere

Adzan Dhuhur berkumandang dari Mushalla depan rumah, berhubung rombongan belum pada dateng, akhirnya smua pada bersiap-siap mau shalat dulu, si-Mas baru aja mo keluar pager, eehh, tiba tiba ada sosok jangkung semampai yang beruluk salam, lalu dengan sigapnya si-Mas mencium takzim tangannya, sirrr, darahku serasa tersirap.. calon bapak mertua ternyata (maklumlah.. daku lom pernah ketemu bliow..). Spontan aku masuk rumah sambil ngasih pengumuman, rombongan udah dateng…

Akhirnya, setelah menjalankan shalat dhuhur, dan menyantap hidangan hasil karya kami, para sesepuh (ceileee…) dari kedua belah pihak duduk bersama di ruang tamu, sedangkan aku, si-Mas, de’ Arzad, de’ Lintang, dan Eyang berkumpul di ruang tengah, sambil nungguin de’ Lintang maenan boneka Sayup-sayup kudengar gelak tawa, berganti keseriusan, tetapi masih diselingi guyonan segar, perasaanku udah gak bsa dilukiskan seperti apa.. nano nano bangett..
Tepat pk.14.00 pertemuan diakhiri, dan rombongan calon mertuaku undur diri, ada rasa lega, haru, syahdu, dan tentu saja bahagia membuncah dalam dada. Alhamdulillah.. terjadi juga peristiwa yang kunanti nanti ini.. Terima kasih ibu, bapak, Eyang, adek2 baruku, smua keluarga besarku, spesial my mom and my bro, thanks for everything.. For now, bismillah.. smoga next step kembali dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah, amiin…….

* Alhamdulillah ya Allah atas smua karuniaMu pada kami (jadi inget satu ayat di QS.Ar-Rahman, "Maka nikmat Allah yang manakah yang kmu dustakan?") Next step, menentukan hari H peristiwa paling bersejarah sepanjang hidupku.. with u.. my luv.. ~.~
Saturday, May 20, 2006

Makan.. Makan..

Aku dan calon istriku sama sama doyan makan , setiap kali ketemu, biasanya kita keluar buat makan bareng, dan tentu saja ke tempat-tempat makan yang cucok di lidah dan perasaan kita, makanya sekarang kita coba berbagi tentang beberapa tempat yang pernah membuat perut kita kenyang, dan mungkin dari sini juga cerita kita dimulai.

1. Warung Sea Food Karah.

Kayaknya kita paling sering ke sini deh, soalnya dedek kan senengnya maem seafood terutama yang namanya cumi-cumi sampe-sampe aku ikut-ikut ketularan. Tempatnya warung ini di pojokan, kalau masuk dari arah ketintang gang ke tiga terus mentok sampe pojok, dulunya warung ini tempat fav anak-anak kontrakannya dedek, katanya sih dulu yang masak cakep (padal loh cuma segitu, masih kalah keren ma aku.. ) sekarang jadi salah satu tempat fav kita
Kalau kesini biasanya kita mamam cumi-cumi asem manis, tapi akhir-akhir ini malah lebih seringnya makan kepiting, termasuk dedek dah mulai melupakan cumi-cumi terbius sama kepiting hehe .
Di sini suasananya asik, yang datang juga ga terlalu banyak, jadi ga terlalu ribet, makan bisa tenang. Biasanya sih sambil rapat pleno tentang macem2 yang lagi diadepin bareng, kita paling betah berlama-lama di sini sambil “nyisil-i” kepiting. Pokokmen klu ente2 pengen makan seafood, cobain deehh warung ini, dijamin gak nyesel . (hehe, dibayar berapa aku promosi kyk gini ya??)

2. Depot Agogo

Letaknya persis di depan kantor Indosat Kayoon, klu dari kosanku sih lumayan deket, tapi klu dari tempatnya dedek lumayan bikin badan bedebu dah, jadi klu mo makan bareng ke Agogo mesti kerja keras, pertama ke dedek dl terus balik lg, tapi ga kerasa kok, kan di boncengan ada dedek. Warungnya ada tempat lesehannya gitu, mejanya pendek kecil, terus menunya macem-macem ada ayam goreng, sayur asem, gurami bakar dan lain2 (ga apal ).
Kita biasanya pesen gurami bakar biar bisa dimakan berdua sama nasi masing-masing satu porsi, tapi pernah sekali waktu kita pesen nasi setengah bakul, wuihhh ternyata buanyak banget sampe kekenyangan, dasar sama-sama tukang makan ternyata abis juga .
Masih sama kaya di Karah, di sini suasananya juga tenang, asik banget buat ngobrol ngalor ngidul sampe lupa pulang. Klu makan di sini biasanya pulangnya kemaleman, disamping emang lama di jalan.
Boleh kok pada nyobain, klu kapan2 ketemu kita lagi maem di sono jangan lupa sapa kita2 loh ya .

3.Wapo Kayoon.
Tempatnya pas di depan Agogo agak ke kanan di samping Indosat, tempatnya lebih bagus, menunya juga lebih banyak dan enak, tapi ruameee banget, kita sempet beberapa kali gagal makan di situ karena penuh. Porsinya gede, sangat bisa bikin perut kenyang, tapi sayang suasananya kurang enak buat ngobrol-ngobrol. Karena emang rame banget plus suasana yang kurang mendukung, jadi gerah.

4. Masjid Agung
Wah tempat ini klu buat aku sih special banget soalnya dl pas masih kuliah sekampus ma dedek klu pulang kuliah kadang-kadang ke sini pas pulang dari kampus. Terus naek ke menara masjid sambil ngobrol2 (tapi waktu itu, just friend aja gtl). Pernah deh pas bulan puasa, pulang dari kampus kita mampir ke Masjid Agung, terus makan, karena dedek lagi dapet dispensasi ahirnya pas aku shalat maghrib, dia nungguin sambil minum es milo. Di lain waktu, kita makan di warung depan Masjid, tapi cuma aku yang maem, dedek cuma nemeni sambil minum es teh, nah pas itu aku berulah numpahin es teh, sampai-sampai harus meminta maaf ke semua penghuni meja .
Selain itu kadang-kadang kalau minggu sore aku sering jogging keliling masjid, setelahnya makan siomay sambil minum es degan, hmmmmm nyummi buanget. Sayang banget dedek jarang nemeni, pernah sekali pas dia abis pulang kuliah, janjian ketemuan di parkir Masjid, eeehh ternyata bener ketemu, aku pas di belakang dia, abis itu kita makan batagor ma es degan sambil lesehan di pinggir jalan, sejuk bangett deh hawanya, tapi sayang dia lebih suka molor, daripada nemenin aku, dasar rai bantal, padal kan klu sore banyak cewek cakep di situ, ga takut apa aku digondol :D

5. Kya – kya

Pertama kali ke kya-kya pas di jalan ban motorku bocor di daerah gubeng, jadinya diurungin dah niat kita, ahirnya malah ke balai pemuda liat pameran handycraft. Tapi pernah juga sampe sukses ke Kya Kyanya. Sebenernya sih ngeri juga melihat menu di situ, banyak yang berbabi ria, jadinya klu ke situ paling banter cuma pesen minuman aja, ato sekedar duduk-duduk sambil menikmati suasana yang sangat jarang bisa ditemuin di Surabaya.

6. Depot Comang

Depot ini tempatnya di deket Royal Plaza, jadi sangat dekat dengan kontrakan dedek. Menunya berpenyet-penyet ria, mulai dari tahu, tempe, telur, ayam, jerohan, bebek, dan sebangsanya. Pesanan sih boleh beda, tapi minumnya tetep sama, es jeruk. Hampir di manapun kita makan, klu misalnya gak ada minuman yang macem-macem, kta pasti minum es jeruk deh, seragam…..

7. Warung Listrik

Naaah, klu warung yang satu ini, sangat deket ama kosanku, bahkan tak terhitung lagi berapa kali aku makan di situ ma temen se-TPA Kertajaya. Lagi-lagi masalah suasana, entah knapa aku sangat menyukai suasana di warung ini, apalagi aku ini tipe tipe pemakan sejati, alias apapun bsa masuk ke perut dengan suksesnya tanpa demo yang penting suasana mendukung. Klu makan ama dedek di sini sih, cuma sekali, pas habis pindahan dari pulau seberang, hari udah malem, dan gerimis, perut udah yang namanya lapar buangett, jadi lahap deh, gak peduli kadang ada air ujan yang mampir ke piring… yaaahhh itung-itung korsa ama aer hujan

8. Warung Sate Ponorogo

Klu ke rumah dedek, dan males kemana-mana, alias pas buntu ide mo makan apa, biasanya kita ’njujug’ ke sini, dari namanya aja sudah jelas, bahwa menunya hanya sate aja. Seporsi sate ayam, nasi, plus segelas es jeruk adalah pesanan kami setiap kali ke sana. Cuma seringnya aku nambah lagi deh seporsi nasi, apalah daya, perut karung yaaa isinya banyak.. iyya gak dek..? ’sambil ngelirik dedekku yang biasanya langsung nginyem’

9. Warung Abah

Warung ala Bandung, plus alunan musik khas sunda-isme sangat kental mengiringi suasana di sana, apalagi letaknya dikelilingi sawah, dan kucuran air yang entah kenapa masih aja bening, padal di tempat lain di Surabaya ini, gak ada cerita air mengalir dengan bening, ups… Dulu sih lumayan sering ke sini, biasanya abis pulang kuliah, tapi setelahnya kalah pamor ama Warung Sea Food Karah, maaf ya Abah….

10. Depot Anda

Depot Anda adalah kenangan tempoe doeloe, sewaktu kita masih berteman, suka makan di situ, aku sih gado-gado (jaim, biar gak keliatan klu perut karung). Klu dedekku sih sukanya pesan sayur asem komplit, gak tau yaaa, katanya sih seger aja dibanding sayur asem di lain tempat. Dedekku punya tempat fav di situ, di depan aquarium, di deket kipas, dasar orang satu itu emang gak pernah tahan hawa panas.

11. Warung Pecel Madiun

Setiap sabtu pagi aku badminton di Divre, maklum, atlet gtl ^.^ Naah, abis badminton ini, biasanya aku nelpon dedek, ngajak mamam, abisnya laperrr bangett.. Di sini menu andalannya yaa pecel Madiun itu, enak bangett, pas di lidah... Tempat fav seperti biasa, di depan aquarium, di pojok dalem, tapi sayang sekali, aquariumnya udah raib. Tapi tetep, di situlah tempat duduk fav. Cuma sabtu kmaren itu pas ke situ, tempat fav udah didudukin orang, yaaahh, kecewa deh, tapi acara makan gak ter-anulir dunk, seporsi pecel plus tempe, perkedel, telur plus es jeruk tentu saja.. (wow, makanan fav.ku ini..). Yang jelas, recomended abis deh tempat ini…

12. Warung Bu Sunnah

Ada lagi warung di Ketintang yang bikin ketagihan.. Namanya warung Bu Sunnah, masakannya nyummi abezz, dan tempatnya juga bersih.. bikin betah, dan kangen ama Nasi Tempongnya.. :p

Jadi sobat skalian, klu pada mo nyobain, sok atuh.. gak rugi deeehh… ^.^
Saturday, May 06, 2006

Meet the Parents

Judulnya kayak judul film ya..? Suka dukanya mungkin hampir mirip mirip juga.. Dag dig dug derr…!!!

Gak jauh beda dag dig dugnya ama ketika pertama kali berinteraksi ma ortu pasangan, baik itu make fasilitas teknologi terkini ato cara konvensional alias tatap muka.
Seperti yang kualami April kmaren, calon ibu mertua kan ultah tuh, jadi aku sbg anak yang baek, calon menantu yang baek juga… yaa ngucapin met ultahlah, skalian kenalan. Telponnya sih gak lama lama amat, tapi persiapannya yang subhanallah.. amat sangat membuat keringat dingin membanjir dengan suksesnya, tanganku pucat, kakiku membeku, perut juga mules karena nerpes

Tut… tut… tut… ceklek, ketika telpon diangkat di ujung jatim sana, dan teruluk salam bariton, *hah..? kok bariton..? katanya langsung ibu yang angkat*. Plass, langsung deh lemess, tambah muless juga nerpess, mo ngomong apa coba..? Akhire terpaksa ngeles mengaku temennya ibu, eehh ternyata ibu lagi mandiin de’ Lintang

Langsung deh, komplain, ngomel ngomel karena kesalahan teknis ini. Gak tau apa ya betapa panas dinginnya tubuhku..?

Sejurus kemudian, setelah meyakinkan bahwa emang ibu yang akan angkat itu telepon, akhirnya kuberanikan diri untuk redial, daaan… alhamdulillah, beneran suara lembut ibu yang melantun, legaaa bangett, walopun masih tetep nerpes. Cerita demi cerita mengalir, membuat kelegaan dalam hatiku, bener bener membuatku merasa nyaman.. setelah nitip salam buat bapak dan eyang, kututuplah telepon perdanaku. Legaaaa…. Alhamdulillah… Sukses…

Apakah cuma aku yang ngerasain nerpesnya..? wowowowo, tentu saja ndak, enak aja dia gak ngerasain sensasinya.. gak bsa dunk… itu namanya gak adil, gak fair

Dan saat itu tiba juga, tepatnya pas ultah ibuku tersayang, dia sowan ke rumah, setor muka, sekalian memantabkan langkah kami, mengajukan proposal, meminta restu pada ibu dan masku.. Klklk, rasanya gimanaaaa gitu, melihat dia yang biasanya pendiam dan pemalu jadi bsa ngomong serius gitu, aku jadi bangga, ternyata dia keren juga yaaaa, walopun kadang ada yang miss understanding, but its okay, kan masih awal. Walopun sebelumnya dah pake acara latihan sgala loo, persiapan mau diinterogasi pake bahasa apa aja getu.. Deu…… ~.~

Dan alhamdulillah, kami kembali mendapat kemudahan dariNya, baik ortunya juga ortuku sama sama merestui hubungan kami, dan bahkan sangat bersemangat sumbang ide untuk ke depannya, terima kasih ibu dan bapak Blora juga ibuku tercinta di rumah. Kami sangat mencintai kalian, selalu, selamanya...
Sunday, April 16, 2006

Arti Hadirmu

Hatimu..
adalah milikku
tempat kubangun istana cintaku

Mata hitammu..
adalah saranaku
melihat dunia dari dimensi lain

Hidungmu..
adalah nafas sejatiku
kan kuhirup udara kebahagiaan denganmu

Telingamu..
adalah pendengaranku
cara indah menikmati harmoni musik kehidupan

Tanganmu..
adalah pelindungku
yang setia menjagaku dari kejamnya arogansi

Kakimu..
adalah penopangku
menguatkan langkahku menjalani takdirNya


Lisanmu..
adalah andalanku
dimana kelembutan dan keramahan kata damaikan jiwa
Bahumu..adalah tempatku bersandarlabuhan hati dalam damai

Kau..
adalah cintaku
separuh nafas dan sepenggal jiwaku

Kau..
di dunia iniadalah tempat kubersandar
percayakan sisa hidupku

Kau..
untukmulah aku tercipta di dunia ini

DPD, 16 April 06
Monday, April 10, 2006

About us

Arzad Iwantoro

Aku lahir 21 tahun yang lalu tepatnya 28 Mei 1984 berarti 2 minggu setelah sayangku lahir, di hari yang sama juga. Aku dilahirkan dari rahim bundaku yang bernama Arie Anggraini yang kala itu masih belia. Bundaku di lahirkan tanggal 24 April 1967, wei berarti bulan depan beliau ultah ke 39 tahun (jadi bingung mo kasih apa?? apa dikasih mantu aja yaa..? ). Sedangkah bapakku, Abdul Said adalah seorang pengajar. Beliau orang yang sangat sabar, bahkan sering kali karena kesabarannya aku sering jengkel dibuatnya. (ga sopan banget :p). Beliau lahir tanggal 10 Juli 1959 perbedaan yang cukup jauh dengan ibuku, namun aku tidak melihat itu sebagai perbedaan, karena dirumah yang kulihat bapak sama ibu bisa saling mengisi dan memahami masing - masing, pengen rasanya seperti mereka kelak jika sudah berumah tangga, aminnn. O iya di rumahku ada lagi eyangku, beliau adalah orang ketiga selain bapak ibuku yang menyayangi dan mengasuhku, bahkan dulu aku juga memanggilnya ibu. Sampai akhirnya kedewasaan menyadarkanku bahwa dia adalah nenek-ku bukan ibu-ku

Allah menganugerahkan adik kepadaku setelah aku berumur 3 tahun tepatnya 28 Oktober 1987, adikku mempunyai nama depan yang sama denganku "Arzad", lengkapnya Arzad Sujadmiko Satria Aji, nama yang panjang kaya rel kereta Masa kecil kami lalui dengan penuh suka cita, gelak, dan tawa, tak jarang juga air mata. Sekarang dia sudah gede, sudah merantau ke tanah orang menuntut ilmu. Terakhir adikku yang paling kecil lahir, tanggal 3 Oktober 2003. Beda jauh ya sama kami berdua. Adikku yang ini perempuan nama depannya lagi lagi sama pula, "Arzad" (kayaknya dah jadi hak paten), nama lengkapnya Arzad Lintang Maharani. Keren-keren kan?? Bapak sama ibu paling jago emang pilih nama.

Keluargaku keluarga sederhana, bahkan mungkin sangat sederhana, terbayangkan bapakku hanya seorang PNS, sementara ibuku hanya seorang ibu rumah tangga biasa, dan eyangku seorang pensiunan. Namun di situ kutemukan banyak kebahagiaan dan aku sangat beruntung menjadi bagian dari mereka.
Kami tinggal di sebuah kota kecamatan di Blora, di mana jauh banget dari yang namanya kemacetan, polusi, sampah, banjir pokoknya beda banget sama kota Surabaya. Masa kecilku termasuk anak yang bandel pake banget, evident-nya masih terlihat jelas di sekitar lengan dan bagian lain dari tubuhku. Dari mulai memancing di kali, sampe pernah deh beberapa kali kesurupan (katanya mbah dukun, setan dari kali ) udah gitu ga pernah ada kapoknya lagi.

Sampai SMP aku masih berenang di desa ini, sampai ahirnya aku melanjutkan ke sekolah kejuruan tingkat atas di Purwokerto. Di sana aku menghabiskan 3 tahun umurku belajar tentang hidup, kehidupan dan keperluan hidup. Di kota ini aku mulai belajar mandiri, aku mulai belajar mengurus diriku sendiri tanpa campur tangan kedua orang tuaku. Aku juga mulai mendapatkan teman-teman baru dan dengan hobi yang baru pula. Aku mulai berpetualang di alam, mulai camping, hiking, semuanya deh. Sampai akhirnya aku lulus dan bekerja di sebuah perusahaan Telekomunikasi, dan di tempat inilah Allah mempertemukan kami


Ike Purnama Dewi

Aku terlahir ke dunia 21 tahun silam, di RSUD Mardi Waluyo di Blitar sana, tepatnya hari Senin, 14 Mei 1984, persis ketika adzan Maghrib berkumandang di malam waisak. Mungkin itu salah satu alasan mengapa wajahku bulet kayak bulan purnama. Ibuku, Penny Wahyu Marhaini cukup susah payah mengeluarkan aku dari rahimnya, maklumlah, putrinya yang satu ini cukup nakal dengan posisi sunsang. Alhamdulillah bsa lahir normal tanpa operasi. Sebenernya sih aku diplanning lahir bulan April, jadi bsa berurutan dari Ayahku (Alm. Purnomo, 23 Februari 1955), Kakakku (Dian Purnama Putra, 16 Maret 1977), Aku (Ike Purnama Dewi, yg diperkirakan bsa lahir April :D), dan Ibuku (Penny Wahyu Marhaini, 6 Mei 1956). Tapi apalah daya Allah tetap yang menentukan, ternyata aku gak mau nongol di bulan April, tapi nemenin ibuku di bulan Mei, dan di malam bulan purnama (sesuai nama bapakku). Subhanallah, suatu kebetulan yang indah :)

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Kebahagiaan yang hakiki dalam hidupku, menjadi bagian dari mereka. Kesederhanaan Ayahku yang ketika hidupnya menjadi bagian dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan, serta ibuku, wanita mulia yang lebih memilih menjadi ibu rumah tangga membuatku tumbuh dalam lingkungan yang hangat. Menggembleng pribadiku menjadi dewasa dan penuh strategi. Sampai ketika Ayah meninggalkan kami semua 18 Februari 2006 kemarin, aku masih bsa tegar, berdiri di kakiku sendiri menjadi penguat ibu, juga partner kakakku, sang jurnalist dan interpreneur kebanggaanku

Masa kecilku yang sangat hyperaktif kadang membuat ortu gemes, memang perempuan, tapi kelakuan mungkin hampir mirip lelaki. Hobi utama, naek pohon jambu di depan rumah lamaku, berpetualang ke waduk sampai membuat ibuku keringat dingin, keliling desa naik sepeda, ngegodain anak kecil sampe nangis, berkelahi dengan teman (lelaki) ketika aku merasa diusilin, sampai pernah membuat kepala temanku bocor terkena sambitan mautku. Biarpun begitu, prestasi akademis maupun non akademis tak mengecewakan

Salah satu ambisiku, adalah hengkang dari Blitar selepas SMP, dan Alhamdulillah akhirnya terkabul juga. Aku masuk di salah satu SMKyang mentereng di Sawojajar Malang. Di situlah aku temukan jalan kebenaran. Aku mulai memakai jilbab, dan memperbaiki diri. Banyak belajar, dari mengatur jatah bulanan, mandiri, dan sebagainya. Pesan ayahku untuk tetap bagus di sisi akademis membuat adrenalinku selalu terpacu meraih yang terbaik. Kembali aku bergelut dengan beberapa organisasi dan jadi kakak tercerewet versi adek kelasku. Prestasi non akademis juga nggak mengecewakan, setidaknya pernah juga nyumbangin piala ke sekolah tercinta

Allah memang maha pengasih, setelah lulus aku bsa langsung bekerja di salah satu perusahaan Telekomunikasi, yaaa, di tempat ini pulalahaku menemukan dia, yang kuyakini bsa bersinergi denganku untuk menggenapkan setengah dienku, Amin....
Monday, March 27, 2006

Tentang Dia

Siapa sih kamu ke?? :)

Hehehehe dirinya masih saja terasa aneh, mungkin itu juga kali yang membuat hatiku merasakan hal yang aneh pula. Sampai akhirnya kami memulai sebuah komitmen, bahkan merencanakan untuk melangsungkan pernikahan. Hmmm pertama kalinya dalam hidupku aku menjalankan komitmen yang “serius” dengan hamba Allah yang bernama hawa :)

Tentang dia, well.. kayaknya aku ga dapet ide kata2 yang tepat buat ngegambarin dirinya. O iya siang ini dia ngambek, (marah nie ceritanya) padal sih menurutku dia cuma pura-pura ngambek biar dikasih perhatian lebih hehehehe :p

Tahu nggak calon ibu mertuaku lagi di kontrakannya, dia pulang buat makan masakan ibu, ditunggu - tunggu ga balik-balik tahunya molor, gak tau apa yaa dikangenin. Dasar muka bantal suntlik :p

Well sedikit tulisan ini semoga bisa menjelaskan sedikit tentang nya



Tentang Kamu

Tentang kamu….
Kembali kuceritakan dirimu..

Tentang dirimu…..
Kembali ku berbicara tentangmu..

Dirimu…
Adalah damai senyum pagi.

Hadirmu..
Adalah sebuah rasa yang selalu kunanti..

Senyummu..
Adalah awal dari cerita ini..

Adamu..
Adalah cinta Allah kepadaku..

Tanpamu..
Adalah hari tanpa pelangi…

Artimu..
Adalah jalan yang kulalui…….

Denganmu..
Adalah ingin kunikmati sisa hari…

Untukkmu..
Ingin kuberikan sisa hidupku..

On my desk, Spg 27 Maret 2006

*Stop ngambeknya yaa...
Friday, March 24, 2006

Peratoeran Tuingkat Tuinggi


PERATOERAN TUINGKAT TUINGGI
(PTT)

PEMBOEKAAN

Bahwa sesungguhnya, perasaan dan segenap rasa saling menyayangi adalah hak setiap orang dan merupakan anugerah dari Allah SWT, dan perusahaan, juga pihak-pihak yang lain tidak berhak sama sekali menghalangi atau menghilangkan anugerah yang sudah Allah berikan kepada kita. Dan daripada itu untuk membentuk sebuah hubungan baik yang bersinergi, saling menghargai, saling mencintai, saling mengerti dan saling memahami.
Maka disusunlah suatu peratoeran-peratoeran dasar yang mengatur hubungan yang akan dijalani dengan dasar cinta, kasih sayang, pengertian, dan pemahaman yang mendalam akan syariat dan peraturan Islam dan Iman. Dan daripada itu untuk membentuk suatu kebersamaan dan saling pengertian maka disusunlah peratoeran-peratoeran itu dalam suatu peratoeran-peratoeran dasar yang mengatur segala sopan santun dan segala tingkah laku perbuatan yang harus dijaga dalam membina sebuah hubungan yang harmonis, saling memahami, saling mengerti, dan saling menyayangi sampai Allah menjadikan kita 2 bagian yang terpisah. (amiiin ;)).
Dan untuk mewujudkan sebuah kesatuan hati,keselarasan pikiran, kesatuan tujuan tanpa harus saling menyakiti dan atas dasar pemahaman yang sama, maka disusunlah keinginan keinginan bersama itu dalam suatu ”Peratoeran Tuingkat Tuinggi”. Dalam peratoeran tuingkat tuinggi ini mengatur segala upaya dan daya yang harus diwujudkan untuk dapat mencapai tujuan bersama, yaitu kebersamaan hakiki dalam suatu ikatan pertalian suci yang diridhoi Allah SWT, tanpa harus saling menyakiti, saling merasa tersakiti dan dengan saling memberi, menyayangi dan mencintai.

BAB I
DASAR DASAR

Pasal I

Ayat ( i )
Setiap manusia memiliki 2 tangan, 2 kaki, 2 mata dan 2 telinga.
Tapi mengapa Allah menganugerahkan 1 kepingan hati pada setiap makhlukNya?.
Karena Allah juga menganugerahkan mereka rasa “cinta”
Sebuah rasa dengan keinginan yang kuat untuk tetap bersama.
Setiap dari kita adalah sebuah mutiara yang didapat dengan tanpa perjuangan biasa.
MakaAlangkah indahnya bila kita bisa saling mencintai, menjaga, membahagiakan, saling memanjakan.
Saling menyayangi sepenuh jiwa, memahami dan juga saling memberi.

Ayat ( ii )
JikaRasa itu mulai pudar, lihat dan resapi kembali ayat 1
Lihat dan renungkan kembali semua yang telah dilewati bersama.
Perjuangan panjang untuk meraih sebuah kebahagiaan.
Renungkan Setiap langkah yang sudah kita jejaki bersama
Renungkanlah..

BAB II
PEMAHAMAN, PENGERTIAN DAN KEIKHLASAN

Pasal 2

Dalam mewujudkan pemahaman keikhlasan dan pengertian yang tulus,
Mutlak Dibutuhkan sebuah kepercayaan bersama.
Menjadi pengemban amanah pasangan yang baik.

Pasal 3

Segala keputusan yang menyangkut dan menyinggung kepentingan bersama
Diputuskan secara bersama dan dengan mengikuti azaz ”win-win sollution”

Pasal 4
Tidak ada toleransi terhadap pelanggaran berupa:
Kebohongan
dan
Pengkhianatan
Juga
Perselingkuhan

Pasal 5

Permasalahan yang terpendam seperti bom waktu,
Jadi Jangan pernah memendam masalah.

Pasal 6
Pasangan kita bukanlah malaikat, dia hanya manusia biasa,
Lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihannya,
Jadi Terimalah dengan apa adanya
tanpa pernah membandingkan dengan raga dan nyawa yang lain.

Pasal 7

Pasangan kita mempunyai hak bersuara, mempunyai hak untuk diajak bicara,
Jadi Jangan pernah mendiamkan pasangan tanpa sebab dan alasan yang jelas
Minimal memberitahukan bahwa sedang ingin merenung
atau sedang ingin sendiri untuk beberapa saat.

BAB III
ETIKA PERTENGKARAN

Pasal 8

Pertengkaran tidak boleh dilakukan berjamaah,
Cukup antara 2 raga, 2 jiwa dan 2 hati saja

Pasal 9

Tidak diperbolehkan mengungkit kesalahan masa lalu,
Kecuali jika kesalahan diulang persis sama

Pasal 10

Ayat ( i )
Hati yang panas mudah terbakar,
Maka Jadilah peredam saat pasangan sedang naik darah

Ayat ( ii )
Diperbolehkan marah, tapi tidak melebihi 2 x 24 jam

Pasal 11

Pasangan kita adalah sepenggal jiwa, separuh nafas,
Jadi, Jangan pojokkan dia dalam situasi yang sulit

BAB IV
PENYELESAIAN PERMASALAHAN

Pasal 12
Permasalahan berdua harus diselesaikan berdua,
tanpa membawa pihak lain sebagai simpatisan

Pasal 13

Hasil yang barakah didapatkan dari usaha yang benar,
Masalah tidak akan selesai dengan saling mengumpat atau mengucap kata kasar
Pun takkan selesai dengan kekerasan,
Jadi Selesaikan semua masalah dengan kasih sayang

BAB V
REWARD AND PUNISHMENT

Reward

Pasal 14

Ayat ( i )
Masing-masing dari pasangan berhak mendapatkan reward
Berupa Apapun juga setiap hari bahagianya

Ayat ( ii )
Setiap tanggal dimana kita memulai sebuah komitmen
Dibutuhkan juga
Untuk memberikan 2 buah reward yang sama
Untuk disimpan masing-masing dari kita

Ayat ( iii )
Nilai reward tidak dinilai dari berapa besar uang yang dikeluarkan
Tapi Lebih pada kepedulian, keikhlasan dan pengorbanan yang telah dilakukan

Punishment

Pasal 15

Ayat ( i )
Jika pihak lelaki melakukan kesalahan dalam hal ini (Arzad Iwantoro) maka
Diwajibkan, diharuskan, dan disegerakan
Untuk Meminta maaf, dan berusaha tidak mengulangi kesalahan serupa, juga
Membayar kesalahan itu dengan
Satu porsi cumi-cumi kepiting asam manis Atau Sesuai dengan kesepakatan bersama.

Pasal 16

Ayat ( i )
Jika pihak perempuan melakukan kesalahan dalam hal ini (Ike Purnama Dewi) maka
Diwajibkan, diharuskan, dan disegerakan
Untuk Meminta maaf, dan berusaha tidak mengulangi kesalahan serupa, juga
Membayar kesalahan itu dengan
Satu buah Ice Cream Conello Strawberry Atau Sesuai dengan kesepakatan bersama.

BAB V
LAIN LAIN

Keluarga

Pasal 17

Ayat ( i )
Setiap dari kita datang dari dua sisi budaya keluarga yang berbeda
Maka, Sudah selayaknya kita
Menghargai dan menghormati Budaya dari masing-masing keluarga.
Selama tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Ayat ( ii )
Kita ada, kita berjumpa juga adalah
Karena Ada keluarga yang menjaga kita sampai Allah mempertemukan kita
Maka sudah selayaknya
Kita saling mengingatkan untuk tetap memberikan perhatian pada kedua keluarga.

Janji Jalan

Pasal 18

Ayat ( i )
Tepat waktu jika membuat janji atau sebuah kesepakatan
Tidak ada Acara nunggu mandi, pake bedak atau semacamnya.

Ayat ( ii )
Pembatalan/ perubahan dari rencana awal Diberitahukan secepatnya.
Karena kita tidak pernah tahu apa yang sudah pasangan kita korbankan
Untuk dapat memenuhi kesepakatan bersama.

PENOETOEP
Demikian ”Peratoeran Tuingkat Tuinggi” ini dibuat dengan sebenar benarnya tanpa ada unsur keterpaksaan dan intimidasi melainkan dibuat dengan penuh cinta dan kasih sayang. Karena pada dasarnya setiap dari kita adalah pelengkap, pakaian, pelindung bagi yang lainnya, juga sebagai anugerah terindah dari Allah untuk dimiliki dan dijaga dengan sebaik baiknya. Tidak ada istilah kamu ataupun aku, yang ada adalah Kita Berdua. Kita berdua tercipta sebagai partner sejati, team work yang solid, dimana sakit yang dirasa adalah sakit bersama dan keberhasilan yang diraih adalah keberhasilan bersama. Semoga Allah meridhai ikhtiar ini dan menaungi kita berdua dalam rahmat dan hidayahNya. Amin.. ;)

Dibuat dengan penuh cinta, Madura – Surabaya, Maret 2006

Abang Arzad Iwantoro & Dedek Ike Purnama Dewi

* Alhamdulillah, akhirnya jadi juga cita cita kami berdua, membuat Peratoeran Tuingkat Tuinggi ini, proses pembuatannya gak sealot orang DPR, lebih lunak dan memberikan ketenangan. Alhamdulillah, thanks to God for giving u to me, honey.. Seseorang yang bsa klop denganku, bsa diskusi bareng, bsa becanda bareng, bsa diajak pusing bareng, wess, yang jelas, insya Allah, Bismillah, im with u ;)
Monday, March 20, 2006

Pwt-Sby, 19 Maret 2006

Hati kami saling bertautan..
Tangan kami saling menggenggam..
Sejenak ruh raga kami diliputi sejuta kedamaian……..
Sejuta rasa terpendam yang akhirnya bisa terungkapkan…
Kepalanya bersandar….
Lembut bibirnya berujar….
Tentang harapan..
Dan sebuah kenyataan…
Rapat erat kepala kami saling menyandar..
Sedekat sepasang kepingan hati kami melekat..
Sejenak bimbang kembali menyeruak
Menggoda hati untuk mengelak
Tuhan, aku berharap
Tolong doaku untuk dijawab

Teruntuk Cintaku, Spg 21 maret 2006