Sunday, December 18, 2022

Tanda Orang yang Paling Sempurna Imannya


Kitab Riyadush Shalihat hal.32
By. Ustadz Abdur Rouf hafidzahullaahu ta'ala


أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya.” (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.)

Dari hadist di atas, ada beberapa pelajaran yang penting

Pelajaran Pertama

Hadits ini menunjukkan bahwa antara iman dan akhlaq itu memiliki hubungan yang sangat kuat dan tidak bisa dipisahkan. Karena sesungguhnya akhlaq (karakter/ sifat/ perkataan/ cara bergaul) yang baik itu merupakan bukti bagusnya keimanan/ akidah seseorang. Semakin baik iman seseorang, maka semakin baik pula akhlaqnya.

Kita harus bisa membedakan antara menasehati dan mencela. Menasehati itu berangkat dari rasa kasih sayang. Seperti sifat Rasulullaah yang termaktub dalam Al Qur'an:

QS. At-Taubah Ayat 128

  • لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

    128. Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.


Sementara mencela/ mencaci itu berangkatnya dari rasa membenci/ tidak suka.

Pelajaran Kedua

Akhlaq memiliki maqam/ kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam:
1. Salah satu tujuan utama Rasulullaah shalallaahu 'alayhi wassalam diutus

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur.” (HR. Ahmad no. 8952 dan Al-Bukhari dalam Adaabul Mufrad no. 273. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Adaabul Mufrad.)

Agenda terbesar Rasulullaah diutus ke dunia
a. Memperbaiki aqidah umat (salimul aqidah)
b. Memperbagus cara ibadah kita (shahihul ibadah)
c. Memperbaiki akhlaq (husnul huluq)
d. Mensucikan jiwa (tazkiyatun nufus)
e. Mengajarkan Al Qur'an (taklimul qur'an)

2. Menjadi penyempurna iman (di samping mendekatkan diri kepada Allaah, juga harus diimbangi dengan memperbaiki interaksi dengan manusia, terutama keluarga)
3. Sebagai buahnya ilmu dan iman

QS. Al-'Asr Ayat 3

  • اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ

    3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.


Pelajaran Ketiga

Akhlaq memiliki keutamaan yang sangat besar dan sangat banyak
1. Akhlaq yang baik menjadikan seseorang menjadi sebaik baik manusia
2. Akhlaq yang mulia dan sifat yang baik menjadi pemberat timbangan amal di akhirat

مَا شَىْءٌ أَثْقَلُ فِى مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيَبْغَضُ الْفَاحِشَ الْبَذِىءَ


Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin selain akhlak yang baik. Sungguh, Allah membenci orang yang berkata keji dan kotor.” (HR. Tirmidzi, no. 2002. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).


3. Dengan akhlaq yang baik, seseorang bisa menggapai derajatnya orang-orang yang terbiasa berpuasa sunnah dan orang yang terbiasa shalat malam

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ

“Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa dan shalat dengan sebab akhlaknya yang luhur.” (HR. Ahmad no. 25013 dan Abu Dawud no. 4165. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhiib no. 2643.)

4. Dengan akhlaq yang baik, maka dia akan menjadi orang yang paling dicintai dan paling dekat tempat duduknya dengan Rasulullaah shalallaahu 'alayhi wassalam pada hari kiamat

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.)

5. Akhlaq yang baik adalah jalan yang paling banyak mengantarkan seseorang ke dalam surga

Dari Abu Hurairah, ia berkata,


سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ »


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi no. 2004 dan Ibnu Majah no. 4246. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).


6. Akhlaq yang baik bagian dari ajaran Islam yang mulia dan paling sempurna


QS. Al-A'raf Ayat 33

  • قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْاِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَاَنْ تُشْرِكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا وَّاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

    33. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

  • QS. An-Nahl Ayat 90

    • ۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

      90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.


      7. Dengan akhlaq yang baik seseorang bisa meraih akhlaqnya Nabi Rasulullaah shalallaahu 'alayhi wassalam (QS. Al Qalam 68 : 1-4)

      Pelajaran Keempat 

      Islam memerintahkan kepada umatnya untuk memiliki akhlaq yang baik sebagaimana Allaah memerintahkan RasulNya untuk memiliki akhlaq yang baik
    • QS. Ali 'Imran Ayat 159

      • فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

        159. Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

      • Pelajaran Kelima

        Memperbaiki akhlaq harus lebih didahulukan daripada memperbaiki fisik
      • عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-  إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ 

        Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).


        Jadi tampillah yang baik lahir batin. Semoga bermanfaat 😍