Tuesday, April 30, 2019

Ma Famille



Bulan ini, kami ngebolang tipis-tipis ke kotanya Eyang Sultan. Pit stop pertama adalah Museum Dirgantara Mandala. Di museum ini ada banyaaaaakkkk sekali koleksi pesawat pesawat tua di hanggar indoor maupun outdoor. Keren banget buat pepotoan, sekaligus menambah wawasan. Selain koleksi pesawat, ada juga sederetan nama petinggi AU dari masa ke masa, koleksi baju pilot, diorama-diorama, simulator pesawat terbang, replika pesawat, dan masih banyak lagi. Letak museum ini sendiri ga jauh dari bandara lho, jadi selalu dilewati pesawat yang mau landing di Adi Sutjipto, Jogja. Buat penggemar fotografi, keren banget buat mengabadikan moment ini, tinggal sabar-sabarin aja nunggunya, karena bandara ini ga sesibuk Juanda yang nyaris tiap 5 menit sekali pesawat berseliweran. Di sini paling endak sekitar 30 menit sekali baru ada pesawat nongol. 🤭

Saat kami ke museum ini, ketemu beberapa rombongan wisatawan yang tentunya didampingi pemandu khusus. Klu kami mah, slaman slumun slamet, pokoknya jalan aja, sambil baca-baca keterangan yang sudah tersedia. Tak lupa juga kami berfoto di beberapa spot yang menurut kami keren. Sayang seribu sayang, entah kenapa waktu filenya dipindah ke laptop, tetiba raib. Entah ke-delete atau gimana, pokoknya ilang semua, hiks hiks. Jadi ya, kali ini ceritanya minus poto-poto di Museum Dirgantara. In syaa Allaah next time, diulangi ke sana lagi dan pepotoan lagi. 🥰

Setelah puas menikmati suasana museum, kamipun menuju hotel. Kali ini, kami menginap di Sahid Hotel Jogja. Hotelnya bagus dan nyaman, makanannya enak-enak dan petugasnya ramah. Cuma karena menyatu dengan mall, parkirannya ikutan di parkiran mall, jadi bayar deh. Sayang banget yaa, harusnya khusus untuk tamu yang menginap di hotel diberikan privilege. Itu aja siy kurangnya menurutku, yang lainnya masih wajarlah, seperti adanya beberapa bagian hotel yang sedikit kurang gimanaa gitu dikarenakan masih dalam tahap pembangunan. 😊

Malamnya kami sempetin jalan-jalan kota-kota, pinginnya siy makan di tempat-tempat yang terkenal, tapi apalah daya, lihat ramenya yang mau makan jadi bikin balik badan, mending nyari yang lain aja, yang ujung-ujungnya ngebungkus sate aja dimakan di hotel. 😂

Keesokan harinya, maunya ke Taman Pintar. Eh, bingung nyari parkirannya doongg, dan lagi ruamenyaaaaaa maa syaa Allaah. Akhirnya malah ga jadi deh, langsung bablas aja pulang. Hahahahha, begitulah ngebolang ala kami. Ga ada target jumlah destinasi yang harus dikunjungi. Whish list-nya siy ada, tapi ga ngoyo gitu, klu dilihat waktu dan sikonnya memungkinkan, ya mampir, klu endak ya skip aja, masih ada lain waktu. Selow ajalah pokoknyamah. 🤣

Pas jalan balik itu, sambil ngobrolin pingin makan di mana ya enaknya. Suami tetiba keingat duluuuuuuu pernah diajak makan di daerah yang namanya Rowo Jombor. Warungnya terapung di waduk gitu, yang khas itu cara pengunjung bisa sampai ke dalam warungnya. Setelah melewati jalanan yang berkelak kelok dengan pemandangan khas pedesaan, yaitu sawah yang membentang dan rumah penduduk yang bersahaja, sampai juga kami di Rowo Jombor. 😊

Setelah cap cip cup kembang kuncup buat milih mau makan di warung yang mana, akhirnyaaaaa, kami disambut oleh bapak bapak petugas pengerek rakit beratap. Iyaaa, jadi klu mau ke warungnya itu musti naik "gethek" dulu, yang ditarik dari ujung sama si bapak itu. Kamipun makan siang dengan tenang sambil lesehan, yang ga bisa diem cuma adek, berlarian ke sana ke mari saking senengnya dia klu lihat tempat luas. 😍


Selain ngebolang, kami juga sempat mudik ke Ngawi dan juga Doplang. Alhamdulillaah, dikasih rizki bisa tinggal di tempat yang ga terlalu jauh dari keluarga besar. Apalagi semenjak ada trans Jawa ini, waktu tempuh bisa dipangkas nyaris separo dari awalnya dulu pas masih lewat jalan biasa. Warbiyasak menyenangkannya, jadi ga terlalu capek di jalan. 😊



Oya, belum cerita tentang keseharian Keyza Family. Tentang si mas dan adek, kembar beda tahun yang kayak dua kutub magnet yang berbeda, cocok banget, klop banget, beda tapi saling melengkapi. Bulan ini mas VaRo ada ujian munaqasah (praktek ibadah shalat, mengaji, hafalan surat pendek, hafalan doa), alhamdulillaah, katanya lancar. Semoga nti hasilnya memuaskan. Klu si 19 bulan alias si adek, tetiba dia bisa jungkir balik. Awalnya ga nyangka, biasanya cuma nungging nungging kayak yoga gitu, eh tetiba aja nge-roll depan, langsung kaget Mamanya. Trus seharian ada klu 5x dia nge-roll. Maa syaa Allaah deekk, warbiyasak emang anak shalihahnya Mama ini. Trus selain itu, mulai mau niruin apa yang kuucapkan. Yaa meskipun sik sak bolong e udel e. Seperti saat mudik ke rumah Eyangnya, pas bangun bobok dan buka jendela, dia kaget sama suara truk yang lewat depan rumah Eyangnya. Trus kubilang, itu truk dek namanya. Eh dia ulangin "tyek" sampe beberapa kali. Tapi habis itu klu kuminta niruin lagi, macet. 😅


Alhamdulillaah, diberikan nikmat sehat, jadi bisa tetep ngebolang dan juga menjalin silaturahmi dengan keluarga. Maka nikmat Tuhan manalagi yang kan kudustakan? 🥰

Monday, April 01, 2019

Field Trip: Taman Safari 2 & Baobab Safari Resort





Setiap punya anak kecil, rasanya Taman Safari selalu bisa dijadikan jujugan berwisata, karena bocah kan demennya sama hewan-hewan gitu. Mas VaRo juga sejak kecil udah berkali-kali diajakin ke Taman Safari, ga bosen bosen juga, tetep sumringah di setiap kalinya datang. (Cerita ke TS 2: pertama, kedua, ketiga, keempat). 🥰

Kali ini adalah kali kelima untuk mas VaRo, dan pertama kalinya buat adek Kama. Seperti biasa, kami membeli tiket Rusa (reguler) dan selalu membawa bekal wortel, minimal 3 kg yang sudah dipotong-potong supaya bisa puas kasih makannya ke hewan-hewan nggemesin di sana. Karena masih perdana, jadi adek masih takut takut gitu klu lihat kepala kepala hewan berebutan pingin masuk ke dalam mobil demi mendapatkan sepotong wortel. 😂

suasana di mobil

Setelah puas memberi makan hewan, kamipun mulai explore aneka hiburan lain di TS 2. Untuk wahana permainan, karena adek juga cuek bebek, akhirnya kami skip deh. Langsung jalan ke atas, buat isi perut dulu sambil lihat Macan Putih, di Tiger Cafe. Kali ini pengalaman pertama bagi kami berempat, alhamdulillaah, masakannya enak dan harganya masih wajarlah. 👍

makan siang di Tiger Cafe

Setelah perut kenyang, kami lanjut ke atas lagi, mo lihat pinguin, karena terakhir ke TS 2, masih under construction untuk Aquatic Land ini. Puas lihat pinguin, lalu nyobain naik gajah yang ada di depan area pinguin. Pertama kalinya buatku naik binatang gedhe itu sambil megangin bayi. Untung adek pinter, diem aja ga nangis, bisa panik bener Mamanya klu sampe adek nangis. 😅

Area berikutnya yang kami kunjungi adalah Pertunjukan Burung, lalu Tiger Show, dan terakhir Temple of Terror. Untuk show burung dan harimau, adek masih antusias menikmati. Sedangkan pas Temple of Terror, dia udah pules tidur di gendongan. Ga terganggu sama sekali dengan sound system yang kadang memekakkan telinga, ataupun aksi para pemain teater yang memancing jerit histeris penonton. 😄

saat pertunjukan burung

Setelah atraksi terakhir itu, kami memutuskan untuk langsung ke hotel, karena cuaca mulai kurang bersahabat, air hujan mulai turun membasahi bumi. Untung di sepanjang jalan menuju tempat parkir ada jalur pejalan kaki yang ada atapnya, jadi lumayan melindungi tubuh biar ga basah kuyup. 🤭

Malamnya kami menginap di Baobab Safari Resort, satu-satunya hotel di kawasan TS 2. Kami harus memesan minimal seminggu sebelumnya, klu endak ya bisa gigit jari ga kebagian kamar. Hotelnya enak dan nyaman, kami kebagian kamarnya yang hadap ke perbukitan (bukan ke savana yang ada hewan-hewannya). 😊

suasana kamar, anak kecil itu selalu tertarik sama yang namanya pesawat telepon

recommended

Di hotel ini ada beberapa acara yang bisa diikuti oleh anak-anak lho, ada acara mendongeng juga jelajah malam. Sayangnya pas acara mendongeng itu, bener-bener full, jadilah balik kucing karena kurang nyaman. Habis makan malam, kami duduk duduk di lobi sambil makan popcorn dan menikmati malam yang sejuk. Untuk jelajah malamnya juga ga ikutan, karena udah waktunya tidur, udah ngantuk nak-kanak. 😅

adek asyik maem popcorn

Keesokan harinya, setelah sarapan, kami menyempatkan diri buat ngelihat meerkat dan hewan lainnya, berfoto sama jerapah, buaya, dan si adek yang pemberani juga mencoba naik kuda poni. Setelah puas, kami balik ke kamar, leyeh-leyeh, guyonan, sambil menunggu batas waktu checkout. Daaaaaannnn, kamipun kembali lagi ke alam nyata. Alhamdulillaah, diberi nikmat sehat, nikmat waktu, nikmat kesempatan, sehingga bisa refreshing bersama sekeluarga. Maka nikmat Tuhan manalagi yang kan kudustakan? 🥺

jerapah koleksi Baobab Safari Resort

salah satu sudut kandang meerkat

mini savana and zoo

mejeng sama jerapah


itu adek habis dipatok sama burung merah


foto sama anak Bu Aya