Friday, August 25, 2017

Back In Shape Setelah Melahirkan


Setelah menjalani kehamilan selama 9 bulan lebih, pastilah yang namanya 5P akan mengalami pelebaran yang cukup signifikan. Berikut ada tips untuk mengembalikan bentuk 5P. Hanya butuh waktu 30-60 menit setiap harinya. Tunggulah hingga setidaknya 3 bulan untuk memulainya yaaa. :)

PERUT

Lakukan sambil berdiri atau duduk
- Tarik otot perut ke dalam, tahan 5-10 detik, lepaskan. Letakkan tangan di perut agar bisa merasakan perut yang mengempis. Ulangi 10x.

Lakukan sambil berdiri atau telentang
- Tarik otot perut ke dalam, dorong panggul ke depan sampai tubuh sejajar lantai, tahan 5-10 detik, lepaskan. Ulangi 10x

Lakukan sambil bertumpu pada lutut dan telapak tangan
- Tarik otot perut lalu dorong ke atas sehingga punggung melengkung seperti kucing, tahan 5 detik, kembali ke posisi semula. Ulangi 10x

PAYUDARA

- Berdiri menghadap tembok, letakkan kedua telapak tangan ke dinding sejajar bahu
- Angkat salah satu kaki ke belakang sambil tekuk siku
- Ketika kaki terangkat, berat badan bertumpu pada tangan
- Kembali ke posisi semula
- Ulangi 10-12x dengan mengganti kaki

PUNGGUNG

- Berbaring tengkurap dengan tangan lurus ke depan seperti meluncur
- Angkat lengan kanan dan kaki kiri sampai beberapa cm di atas lantai, tahan 2 detik, kembali ke posisi semula, ulangi dengan lengan dan kaki berlawanan.
- Lakukan 2x 10-12 untuk tiap sisi

Lakukan dengan posisi berlutut dan telapak tangan menumpu di lantai
- Angkat lengan kanan setinggi bahu dan kaki kiri setinggi pantat. Jaga perut dan pinggang sejajar
- Tahan 2 detik, ulangi dengan lengan dan kaki yang berlawanan.
- Lakukan 2x 10-12 untuk tiap sisi

PANTAT

Latihan ini akan mengencangkan otot paha depan (quadriceps) dan belakang (hamstring)

Hip flexor stretch
- Tengkurap dan tekuk lutut kanan ke belakang hingga kita bisa memegang pergelangan kaki kanan
- Tarik pergelangan kaki hingga menempel ke pantat sambil tekan pinggul kanan ke lantai.
- Rasakan tarikan di sepanjang otot pinggul, tahan 20 detik, lepas, ulangi untuk sisi kiri

Bum squeeze
- Tarik dan kencangkan otot pantat selama beberapa detik, lepas, ulangi.
- Ini bisa dilakukan sepanjang hari

Lunges
- Berdiri, letakkan kaki kanan maju ke depan dan kaki kiri jauh ke belakang
- Jaga tubuh tetap tegak, tekuk lutut kaki kanan hingga paha sejajar lantai
- Turunkan lutut kiri hingga mendekati lantai, lalu naik kembali hingga kedua kaki lurus
- Ulangi dengan kaki yang sama 12x, lalu ganti kaki dan lakukan 12x

PAHA

- Berbaring pada tubuh bagian kanan, letakkan kepala di siku tangan kanan
- Tumpukan telapak tangan kiri di depan perut
- Perlahan tekuk lutut kaki kiri dan bawa lutut kaki kiri ke depan hingga menyentuh lantai, melintangi kaki kanan. Rasakan tarikan di otot paha dalam.
- Ulangi 10x lalu ganti kaki.

Eh, bisa juga lhooo senam bersama si kecil, cekidot 😍




Serba-Serbi Merawat Bayi


Tahapan setelah hamil dan melahirkan pastinya merawat si jabang bayi. Ada banyaaaak sekali ilmu bertebaran di muka bumi ini, kali ini aku mau merangkum serba-serbi Dunia Ibu Baru, semoga bermanfaat. :)

JAM TIDUR BAYI


- Bayi baru lahir, tidur 2x lebih banyak daripada orang dewasa. Sekitar 14-18 jam sehari, tapi di minggu-minggu pertama, jam tidurnya bisa kapan saja, dan setiap tidur biasanya tidak lebih dari 4 jam.
- Di minggu-minggu pertama, bayi bisa terjaga sekitar 2 jam sebelum tertidur kembali, itupun terkadang perlu dinina bobok/ dibuai terlebih dahulu
- Di usia 12 minggu (3 bulan), bayi biasanya bisa tidur nyenyak paling tidak 5 jam saat malam hari. Tapi ada juga yang baru bisa begitu di usia 6 bulan.
- Saat mengantuk, bayi kerap menarik telinga dan menggaruk/ mengusap matanya

PIJAT BAYI


- Memijat bayi bisa semakin merekatkan bonding Ibu dan bayi, meningkatkan imunitas, menenangkan kolik, dan membuat bayi tidur lebih tenang.
- Pijat bayi aman dilakukan, asal pijatannya lembut dan tidak menarik/ memaksa menggerakkan kaki tangannya, menghindari kulit yang ruam.
- Pijat bayi bisa mulai diterapkan sedini mungkin, bahkan saat baru usia 1 hari.
- Yang dibutuhkan adalah matras/ alas yang nyaman, dan olive oil/ baby oil, siapkan juga handuk untuk menutup tubuhnya yang tidak dipijat dan baju ganti yang nyaman.
- Cara memijat:

  1. Baringkan bayi di matras, gosokkan beberapa tetes minyak di telapak tangan, ratakan
  2. Eluskan jemari dengan lembut pada kedua sisi dahinya, melintasi alis, lalu ke arah pipi
  3. Angkat kedua tangannya ke atas dadanya, lalu gerakkan naik turun untuk setiap lengan. Ikuti dengan menggosok lembut ke arah bawah dari pinggul ke kaki
  4. Gunakan tekanan ringan, bentuk huruf X, dari bahu kanan ke arah pinggul kiri, dan sebaliknya
  5. Letakkan tangan kita di tengah dadanya, gerakkan ke sisi luar dengan gerakan berupa lingkaran-lingkaran kecil
  6. Angkat tangannya, elus tangan sampai ke arah bahu. Ulangi untuk sisi lainnya. Buat gerakan lingkaran kecil di telapak tangannya.
  7. Selesaikan dengan memegang kakinya untuk menggerakkan kakinya ke dalam dan luar (gerakan menendang) dengan lembut

MEMBERSIHKAN MULUT BAYI


Mulut bayi juga butuh dibersihkan lho, supaya tetap bersih dan sehat, caranya sebagai berikut:
- Siapkan kasa steril, kalau bisa yang sudah bentuk potongan, jadi kita ga perlu repot memotong
- Siapkan semangkok air matang hangat suam suam kuku
- Cuci tangan kita supaya steril dari kuman dan bakteri yang menempel
- Balut jari kelingking dengan kasa steril, rekatkan dengan plester supaya tidak terlepas
- Celupkan ke dalam air
- Pangku/ gendong bayi dengan posisi yang nyaman dan wajah menghadap ke kita
- Masukkan jari perlahan ke mulutnya, tekan lidahnya dengan gerakan lembut dan perlahan. Lakukan 2x lalu tarik keluar jari kita. Jangan memasukkan terlalu dalam supaya bayi tidak muntah
- Jaga suasana hati si kecil, jangan memaksanya supaya tidak trauma. Ajaklah bicara atau bernyanyilah, supaya dia tenang

PARENTING BAYI


- Usia 0-6 bulan, bayi belum paham bahwa dia terpisah dari kita. Perhatian dan kasih sayang mutlak dia butuhkan. Segera respon terhadap tangisannya, berikan kontak fisik sebanyak-banyaknya (cium, peluk, gendong), dan susuilah sepuas buah hati membutuhkannya, supaya dia merasa aman dan tenang.
- Usia 6-12 bulan, lanjutkan memberikan banyak cinta untuknya, dan mulailah memperkenalkan beberapa rutinitas dan aturan sederhana supaya memudahkan pengasuhan di tahap selanjutnya. Sekitar usia 9 bulan, bayi akan lebih nempel ke Ibunya, karena dia baru menyadari, bahwa Ibunya adalah individu yang terpisah darinya, jadi dia takut  jika ditinggal pergi dan ga kembali lagi. Atasilah hal ini dengan memberikan banyak pelukan dan perhatian, ajaklah bicara dan yakinkan bahwa kita akan selalu ada saat dia membutuhkan kita. Bonding dan sentuhan fisik akan membuat bayi merasa lebih aman, dan itu penting. Rutinitas yang perlu dikenalkan dengan konsisten di antaranya: waktu makan, tidur siang, bermain, mandi, tidur. 
- Usia di atas 12 bulan, si kecil mulai punya keinginan dan mengembangkan emosi. Saat si kecil mengamuk untuk mendapatkan keinginannya, jangan menyerah untuk segera menurutinya dengan alasan supaya anak tidak makin menjadi (itu akan jadi bumerang di kemudian hari). Sekali lagi jangan menyerah, maka anak akan belajar untuk berkomunikasi dengan kita dengan cara yang lebih baik. Jika anak ingin mencoba melakukan sesuatu sendiri, izinkanlah, selama masih dalam batas aman, itu akan membuatnya senang dan bisa mandiri. Berilah anak pujian/ hadiah jika dia melakukan sesuatu yang baik/ bisa berhenti melakukan yang buruk, jangan memuji/ memberi hadiah berlebihan yaa, supaya anak belajar menghargai hal itu.



Monday, August 21, 2017

Perlukah Senam Hamil?


Gambar dari Google

Perlu ga yaaa?? Hehehehe, dibilang perlu ya perlu, dibilang endak yaa ada kok manfaatnya. Jadi kembali lagi ke masing-masing aja deh, ga usah dibikin rempong. Klu aku sendiri, menganggap senam hamil itu perlu. Beda rasa lho, ketemu dengan sesama Ibu Ibu berperut seksi, saling bertukar cerita, curhat curhatan, trus senam bareng diajarin sama instruktur yang sabar, duh rasanya kayak punya temen senasib sepenanggungan, qiqiqiqiqi.

Waktu hamil mas VaRo dulu, aku mulai senam hamil di usia kandungan 30 mingguan. Hasil USG yang menunjukkan mas VaRo posisinya sungsang malah membuatku makin semangat senam hamil, yaa kali aja masih bisa muter gituu, namanya juga usaha. Sempat ikut 4x sesi senam hamil di RSB. Putri nun jauuuhhh di sana. Ceritanya ada di sini, sini, sini, dan di sini.

Kali ini, senam hamil baru mulai di minggu ke 33, di RS Mitra Keluarga Waru yang deket rumah aja, qiqiqiqi. Bukannya menunda, tapi emang selama bulan Juli kemarin lagi renov dapur, atuhlah setiap hari kerjaannya ngumpet di kamar karena ada tukang hilir mudik, bisa bebas merdeka ga terkurung itu cuma hari Ahad aja, mood buat senam dengan suksesnya terbang ke angkasa. Makanya baru-baru ini aja mulai senam hamil, tepatnya sudah 2 minggu belakangan ini. Better late than never deh yaa. :)

Pada intinya, saat senam hamil itu, kita diajarin untuk mengatur pernafasan. Makanya beberapa gerakan seperti gerakan yoga. Inti pokoknya pernafasan, dan manajemen emosi, bagaimana dalam kondisi mau bersalin yang tak terduga, tetap bisa tenang. Dibenerin juga mind setnya, bahwa rasa sakit menjelang kelahiran itu adalah tanda bahwa sebentar lagi akan ketemu buah hati, semakin sakit, berarti waktu pertemuannya semakin dekat. Makanya malah dicari rasa sakit itu, biar segera lahir.

Berhubung melahirkan pertama kali dulu dengan cara SC, maka bagiku, melahirkan kedua dengan rencana partus spontan alias lahiran normal ini adalah tetap pengalaman pertama. Sama sekali ga ada bayangan, ga ada pengalaman, masih blank, nol puthul ngglundhung. Makanya saat senam hamil, aku manfaatkan bener buat nanya-nanya sepuasnya, nyari bekal gituh.

Seperti biasa, prosedur senam hamil adalah:
1. Daftar di counter 3 lantai dasar, ga perlu ambil nomor antrian, langsung aja bilang mo senam hamil, dan bayar 55rb per kedatangan
2. Setelah itu, naik ke lantai 2, buat timbang badan, cek tekanan darah, dan cek detak jantung si adek pake doppler
3. Trus naik ke lantai 6 buat senam bareng-bareng deh, mulainya jam 10:30 sampai selesai.

Di dalam ruangan senam hamil sudah disediakan matras-matras lengkap dengan bantal yang nyaman. Senam kali ini, selalu ditemani oleh mas VaRo, dia seneng banget ngerekam polah Mamanya saat senam, kadang ketawa ketawa klu gerakannya dianggap lucu, atau adeknya nongol karena baju Mama ga sengaja ketarik, qiqiqiqi.

Pada intinya senam hamil tahapannya sama seperti senam pada umumnya, yaitu:
1. Warming up
2. Senam inti
3. Hypnobirthing/ relaksasi/ pendinginan
4. Minum susu, dikasih souvenir, tanya jawab (qiqiiqiqiq, ini masuk tahapan bonus kali yaa)

Ada beberapa ilmu yang ingin aku share secara garis besarnya, karena mau menjabarkan gerakannya kok ya nti kepanjangan, kan bisa googling sendiri yaa.

Bagaimana perawatan payudara yang benar sebelum melahirkan?
Cukup dibersihkan dengan baby oil, caranya, basahi kapas dengan baby oil, tempelkan ke kedua payudara, tunggu 2-3 menit, lalu bersihkan. Ga usah dipijat atau diapa-apain, justru ketika dibersihkan perut terasa kencang, berhenti. Karena bisa memicu kontraksi. Satu lagi, saat mandi, daerah puting dan aerola tidak perlu disabun, sabun aja sekitarnya, karena sabun bisa membuat daerah itu kering, dan akibatnya bisa memicu lecet nanti saat-saat pertama menyusui.

Katanya klu kontraksi datang, disuruhnya berbaring miring ke kiri, benarkah?
Anatomi tubuh Ibu, di bagian kanan ada pembuluh darah besar. Ketika miring ke kiri, adek di perut seneng banget, karena supply oksigennya lancaarr, sehingga dia cenderung lebih aktif. Dan lagi posisi miring ke kiri membuat si adek cepet mapan ke jalan lahirnya alias mempercepat pembukaan. Saat kontraksi datang, jika dipakai miring ke kiri emang terasa lebih sakit dibanding miring ke kanan, tapi bukankah yang dicari memang rasa sakit itu? Semakin sakit, semakin dekat waktu kelahirannya.

Ada 2 teknik pernafasan saat kontraksi datang
1. Teknik pernafasan ambil dari hidung, tahan sebentar, buang dari mulut (tiup). Ini bisa diterapkan saat pembukaan 1-6
2. Teknik pernafasan ambil dari hidung, tahan sebentar, buang dari mulut terbuka (sampe bilang "hah"). Ini untuk pembukaan 6 ke atas, pokoknya jangan sampai yang namanya gigi ketemu gigi, karena ujungnya jadi pingin mengejan. Padahal sebelum pembukaan sempurna (pembukaan 10), Ibu ga boleh mengejan, karena bisa menyebabkan jalan lahir membengkak, memperlama proses persalinan, lebih menyakitkan, juga kepala si adek nanti seperti ada tonjolannya, karena belum mapan bener udah disuruh keluar.

Tanda Awal Persalinan itu apa?
1. Munculnya lendir bercampur semburat darah
2. Kontraksi yang teratur, yang ga hilang ketika dipakai buat berjalan

Kapan saatnya pergi ke RS?
1. Jika kontraksi sudah teratur paling tidak per 10 menit atau per 5 menit. Perhatikan juga jarak antara rumah dan tempat melahirkan, klu jauh, yaa per 10 menit harus segera berangkat.
2. Jika ketuban pecah. Ini sempat kutanyakan, gimana taunya klu ketuban pecah? Infonya, seperti balon meletus gitu, kerasa plop, dan byooorrr, seperti air bah keluarnya, ga bisa dikontrol. Klu sudah pecah, Ibu hamil ga boleh jalan-jalan, harus posisi tiduran, karena salah satu fungsi air ketuban adalah sebagai pelumas saat melahirkan. Dan lagi, jika ketuban pecah, maka sudah terbuka proteksi si adek, makanya rawan infeksi. Pokoknya ga pake ba bi bu langsung berangkat.

Heeemm apalagi yaa, nanti deh ditambahin di sesi senam hamil berikutnya yaa. Yang paling penting adalah tetep rileks, tenang, dan atur nafas. Bismillaah, semoga persalinanku nanti lancar, cepat, mudah, minim rasa sakit, sehat selamat Ibu dan adek, Aamiin YRA, mohon doanya yaaa pembaca yang budiman. :)

NB: Sejak awal Agustus udah siap koper (berisi kebutuhan Bapak, Mama, dan mas VaRo) dan tas untuk kebutuhan adek, siap angkut, kapanpun saat itu tiba.



Sunday, August 20, 2017

Kehamilan Bulan Kedelapan


Semakin dekat dengan waktu pertemuan dengan si adek tercintah. Sudah masuk bulan ke delapan, klu kata orang Jawa, wis mlaku songo, alias udah jalan ke sembilan bulan. Alhamdulillaah, sejauh ini semua baik-baik saja. :)

Palingan karena perut semakin gedhe, Mama jadi lebih gampang capek, pinggang lebih cepet pegel, dan satu lagi, yang dulu waktu hamil mas VaRo ga terasa. Bagian bawah mulai terasa nyeri nyeri sedap, apalagi klu musti berdiri angkat kaki buat pakai CD sekalipun, kerasa nyuuuttt. Paling enak sambil duduk, jadi ga berasa nyuuuttt nyaa. Kenapa waktu hamil dulu ga kerasa? Karena kan mas VaRo sungsang, dia nyodoknya ke atas melulu, jadinya engap. Klu adek, kepalanya di bawah, jadilah baru merasakan nikmatnya sensasi ini.

Kali ini mau ngintip adek lagi di RS. Husada Utama, sekalian mau lihat kamar begitu, karena in syaa Allaah kan bulan depan udah bisa peluk peluk adek, huwaaa, senengnyaaaaaa.



Hasil pemeriksaan bu dokter:

Mama:
BB 64 kg (dikomentari kok malah turun BB nya, apa karena beda timbangan?)
Tekanan Darah 110/70

Adek:
BPD (ukuran tulang pelipis) 8.52 cm
FL (panjang tulang paha) 6.16 cm
AC (ukuran lingkar perut) 30.82 cm
EFW (perkiraan BB bayi) 2443 gram (2.4 kg)

Vitamin:
Ossovit (calcium, vit D3, vit K1, Magnesium, Zinc), Nulacta Plus (Suplemen Makanan untuk Ibu)

Alhamdulillaah, walaupun meskipun BB Mama turun, yang penting BB adek naik, adek sehat dan lincah. Bu dokter juga udah menerima jawaban dari spesialis mata dan kembali mengingatkan untuk sering praktek senam hamilnya di rumah, jadi ga cuma pas senam hamil bareng-bareng aja. Hehehehe, tau aja deh klu aku prakteknya cuma seminggu sekali, habisnya klu senam hamil bareng-bareng kan enak, ada teman dan instrukturnya gitu, lebih semangat.

Oya, berhubung sudah mendekati waktu kelahiran, mulai sekarang jadwal kontrol menjadi 2 minggu sekali, jadiii, sampai ketemu 2 minggu lagi ya adeekkk, makan yang pinter di dalam, tumbuh yang optimal, Mama ikhlas cukup naik 12 kilo aja kok, suweeeerrrr. :)



Saturday, August 12, 2017

Mata Minus Banyak Bisakah Melahirkan Secara Normal?


Pertanyaan paling heits ketika kandungan udah masuk trimester akhir adalah, mau melahirkan normal atau SC?

Klu bagiku pribadi, mau normal ataupun SC, semua butuh perjuangan, semua butuh pengorbanan, dan semua ada resiko masing-masing. Tidak ada yang lebih hebat, mau lahiran normal ataupun SC. Semua Ibu hebat, memperjuangkan hadirnya buah hati tercinta ke dunia dengan taruhan nyawa, bagaimanapun caranya. Yang bisa lahiran normal, bersyukurlah, karena diberikan anugerah istimewa itu sama Allaah. Yang lahiran SC, juga harus bersyukur, karena diberikan kondisi istimewa sehingga harus bersusah payah naik meja operasi untuk melahirkan.

Ada banyak faktor yang membuat tindakan SC lebih aman bagi seorang Ibu untuk melahirkan bayinya, di antaranya:
- Kondisi bayi di dalam perut (gawat janin, posisi bayi, indikasi medis lain)
- Kondisi Ibu (pre eklamsia, ambeien, mata minus banyak, indikasi medis lain)

Alhamdulillaah, hingga usia kehamilan 7 bulan, posisi adek sudah bagus, sudah mapan klu kata orang, kepalanya udah pinter ada di bawah. Jarak dengan si mas yang 8 tahun lamanya juga in syaa Allaah sudah bagus dan aman bagi jahitan SC. Tekanan darah Mama normal (rata-rata 100/70, bisa lebih rendah saat laper). Sehingga wacana melahirkan secara normal mulai disinggung. Eh kenapa dulu si mas lahirnya SC? Karena mas VaRo sungsang dengan presentasi pantat pleeesss dia berkalung tali plasenta, jadi bayinya tuh nekuk jadi 2, yang di jalan lahir pantat, sedangkan kaki, tangan, kepala ngumpul semua di bagian atas, qiqiqiqi, ini kayaknya karena keseringan Mama ajak main bola pas di perut, pas nendang ke atas, ga bisa balik lagi kakinya ke bawah karena udah kesempitan. Cerita kelahiran mas VaRo bisa dibaca di sini yaa. :)

Mas VaRo posisinya FRANK BREECH + terlilit tali plasenta. Gambar dari Google

Ini video kelahiran mas VaRo :



Daan berhubung Mama minus matanya sudah 5 (kanan kiri), maka bu dokter kandungan memberikan rujukan untuk periksa ke dokter spesialis mata. Eh kenapa begitu? Karena harus dicek syaraf matanya, apakah aman jika digunakan untuk mengejan.

Akhirnya, semalem kami sowan ke dr. Daddy A. Noeryoto di RS Mitra Keluarga Waru. Awalnya deg-deg an yaa, nanti mataku diapain buat ngecek syarafnya itu, maklum belum tau dan belum googling alias males, qiqiqiqiq.

Setelah menunggu, akhirnya dipanggil deh ke ruang prakteknya. Kesan sekilas saat masuk, ga jauh beda sama di Optik, isinya beberapa alat-alat medis buat meriksa mata, tempat tidur pasien, tempat konsultasi, yaa ga ada yang mengerikanlah tampilannya, membuat tenang, apalagi dokternya juga ramah bangetttt.

Ophthalmoscope Instrument, alias aneka alat buat meriksa mata. Gambar dari Google

Setelah menjelaskan maksud dan tujuan, ini yang dilakukan padaku

1. Cek fokus mata

Memakai salah satu alat, seperti di Optik, yang kita ngintip ke lubang bergambar, lalu cekrik cekrik, selesai.

2. Cek kondisi minus mata

Ngeceknya sama kayak ngetes waktu mau ganti kacamata, disuruh nyebutin deretan huruf dan angka. Hasilnya, kacamataku masih oke. Minus masih tetap 5 dioptri. Alhamdulillaah ga nambah udah bertahun-tahun.

3. Cek tekanan mata

Di salah satu alat, masing-masing mata diberi tekanan, kayak ditiup klu pas kita kelilipan gitulah gambarannya. Alhamdulillaah tekanan mataku kanan 11, kiri 12 (batasnya 15, klu di atas itu masuk kondisi glaukoma)

4. Cek syaraf mata

Lagi dicek syaraf matanya

Kali ini, kedua mataku diberi 2 tetes obat tetes mata (lupa namanya, kemasannya siy seperti obat tetes mata biasa itu). Lalu disuruh keluar ruangan dulu, menunggu sekitar 15-30 menit. Dalam jangka waktu itu, mataku akan ada reaksi berbayang, kerasa banget terutama buat baca tulisan, kabur gitu kayak ga pake kacamata, padahal lagi pakai. Selain itu, akan berefek sedikit mual dan pusing, kurang nyamanlah intinya. Walaupun aku tidak merasakannya, masih bisa ketak ketik di tab, qiqiqiqiq.

Ketika dipanggil masuk lagi, dilihat dengan salah satu alat, ternyata belum cukup lebar syarafnya. Akhirnya diulangi lagi memberi 2 tetes obat tetes mata yang berbeda (mungkin dinaikkan dosisnya), lalu keluar lagi, menunggu lagi. Hahahahha, jadi pasien terakhir akhirnya, karena bolak balik nunggu.

Kedua kalinya ini aku baru merasakan reaksi berbayang itu, tab udah masuk tas, pusing lihat tulisan, ples udah mulai ngantuk juga. Pas masuk lagi, dicek lagi, alhamdulillaah syarafnya sudah cukup melebar sehingga lebih mudah diamati.

Di alat itu, mata seperti disorot pake senter rasanya, lalu disuruh lihat ke depan, depan kanan, depan kanan pol, depan kiri, depan kiri pol, atas, atas pol, atas kanan, atas kanan pol, atas kiri, atas kiri pol, bawah, bawah pol, bawah kanan, bawah kanan pol, bawah kiri, bawah kiri pol. Diulang ulang sampai dokternya bisa menyimpulkan hasil pemeriksaaan. (berasa jadi penari Bali eh, mlerak mlerok, qiqiqiqi)

Oya, efek berbayang ini bisa terasa sampai setidaknya 6 jam pasca obat diteteskan ke mata. Beruntungnya aku periksa malam hari, jadi efeknya ga kerasa karena dipakai tidur.

Dan hasilnyaaaaaaaa...

Alhamdulillaah, berdasarkan pemeriksaan dokter spesialis mata, syarafku cukup tebal dan bagus, tidak ada retakan sama sekali, jadi aman untuk mengejan. Dokter menyatakan pro ACC melahirkan normal. Aku hanya diberikan vitamin retina yang dikonsumsi kira-kira semingguan sebelum HPL, fungsinya untuk menguatkan retina ples ada pengaruh baiknya juga buat mata si adek di dalam perut. :)

Mumpung dapet dokter yang ramah dan komunikatif, kumanfaatkan deh buat tanya-tanya, daripada kepo tak berujung, kan mending tanya ke ahlinya yaa. Biar ga sesat. Berikut aku rangkum dengan bahasa yang ga persis sama, yang penting maksudnya sama.

Apa hubungan minus mata dengan resiko melahirkan secara normal?

Saat melahirkan secara normal, ibu akan mengejan. Mengejan artinya hampir semua otot akan bekerja keras dan tegang, termasuk otot mata. Mata minus itu kondisi otot/ syarafnya sudah ga normal, jika ditambah tekanan lagi, bisa beresiko rusak

Kenapa klu retak syarafnya ga boleh lahiran normal?

Klu retak sarafnya, saat mengejan rawan pecah, retina bisa terlepas. Kemungkinannya (ga ada jaminan akan jadi yang mana) adalah 50% buta permanen, 50% bisa balik lagi dengan treatment tiduran terus selama seminggu hingga retina terpasang lagi. Jika ga bisa harus dengan tindakan medis yang rumit dan hasil yang tidak bisa 100% bagus. (aku ringkas penjelasannya soale ngeriii klu ditulis, qiqiqiqi)

Gimana klu sudah tau syarafnya retak tapi keukeuh ingin lahiran normal?

Bisa diberi tindakan laser untuk menyumbat/ merapatkan yang retak tsb. Baru aman

Pada minus berapa pada umumnya kondisi syaraf sudah retak?

Tidak pasti, tergantung orangnya. Ada yang minus 3 tapi sudah retak. Ada juga yang minus 5 tapi syarafnya tebal dan bagus seperti Ibu. Tapi pada minus 8 atau 9 ke atas, dokter spesialis mata biasanya tidak akan pro lahiran normal, karena pasti ada retakan syaraf, meskipun kecil, tetap beresiko.

Agak melenceng, apakah lasik benar bisa membuat mata minus sembuh total?

Tergantung aktivitas hariannya, klu menatap layar monitor terus menerus, dan pola hidup kurang bagus, ga menutup kemungkinan bisa kambuh lagi. Lasik sebaiknya dilakukan saat minus mata minimal setahun atau 2 tahun ga bertambah. (wah aku banget ini, udah bertahun-tahun alhamdulillaah minusnya tetep, cuma takut aja mau lasik, lagian kata suami, aku cantikan klu pake kacamata, anak lanang juga bilang, Mama klu ga pakai kacamata kelihatan aneh, qiqiqiqiqiq).

Naaahh, bagi para bumil, yang kebetulan punya minus mata mayan banyak, yuk periksa ke dokter spesialis mata dulu, jika akan melahirkan secara normal. Mencegah lebih baik daripada mengobati kan? Semoga bermanfaat yaa :)