Friday, September 09, 2016

Field Trip: Terhipnotis Pesona Candi Ratu Boko


Pesona Sunset di Ratu Boko

Sudah beberapa bulan ini kami tidak ngebolang, terakhir kali ngebolang itu sebelum Ramadhan, sementara ini sudah mau Idul Adha. Alhamdulillaah, si Bapak bisa cuti dan si anak bisa mrei. Akhirnya kami bisa ngebolang lagi, yeaaayyyy. 

Tujuan ngebolang kami kali ini ke arah Jogja dan sekitarnya. Tak lupa, kami mengajak adik bontot suamiku yang masih SMP untuk turut serta mrei. Kami berangkat dari Banana City hari Kamis, lepas jam 10 malem. Sampai di rumah mertua buat jemput adik, hampir jam 3 dini hari. Langsung ndlosor tidur, dan baru keesokan harinya kami benar-benar berangkat ngebolang sekitar jam 9 pagi. 

Tujuan pertama adalah Candi Ratu Boko yang ada di seberangnya Candi Prambanan. Kenapa ga ke Prambanan? Karena kami sudah pernah ke sana, baca di sini ceritanya. Ratu Boko ini letaknya berseberangan sama Prambanan. Klu Prambanan belok kanan, Ratu Boko belok kiri. Tidak terlalu jauh letaknya dari jalan raya. Jalannya lumayan mulus, meski tidak luas. Untuk bus, parkirnya ada di bagian bawah, dan seterusnya pengunjung harus mendaki ratusan anak tangga yang nyaris vertikal ke atas untuk sampai di loket tiket pembelian, dan masih naik puluhan anak tangga lagi untuk sampai ke lokasi Candi. Bagi yang menggunakan mobil pribadi masih enaklaah, mobil bisa parkir di sekitar loket pembelian di atas, sehingga cukup mendaki beberapa puluh anak tangga saja untuk menikmati keindahan Ratu Boko yang ada di puncak bukit ini. Untuk memudahkan bisa memasukkan kata kunci "Candi Ratu Boko" di Google Map/ GPS Satellitemu yaa. 

Tiket Masuk dan Parkir

Suasana jalur "pendakian" dari parkir atas ke lokasi Candi

Can u spot the temple over there?

Kami sampai sekitar jam 3 sore, saat yang tepat dan pas, baik untuk berjalan mengelilingi kompleks Candi yang ternyata luaaassss bangett (250.000 m2), maupun untuk foto-foto karena matahari sudah tidak terlalu menyengat. Semakin sore, Ratu Boko akan semakin ramai pengunjung, karena pesona sunset di gapuranya sungguh fenomenal cantiknya. Akan banyak pasukan bertongsis maupun para photographer bersenjata DSLR berbaris menunggu datangnya senja.

Peta Ratu Boko

Ternyata ada banyak bagian Candi di Ratu Boko, sementara yang sering nampang di foto-foto keren hanyalah gapuranya saja. Karena sesungguhnya Ratu Boko adalah sebuah kompleks Istana megah di jamannya, yang dibangun abad ke-8 oleh salah satu kerabat pendiri Borobudur di jaman pemerintahan Rakai Panangkaran, konon katanya Ratu Boko ini adalah Bapaknya Loro Jonggrang. Awalnya Istana ini bernama Abhayagiri Vihara (biara di bukit yang penuh kedamaian). Memang siy, di kawasan Ratu Boko ini terasa damai dan sejuk di mata saat memandang alam sekitar dari ketinggian (kurleb 196 mdpl).

Jadi yaa seperti layaknya Istana, ada beberapa bagian dari Ratu Boko ini:

TENGAH 
Gapura (luar dan utama), lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, Paseban (tempat untuk menghadap raja)

Gapura luar, dengan 3 gapura paduraksa berjajar

Gapura utama, dengan 5 gapura paduraksa

Bersantai di lapangan
Bagian tengah terlihat dari arah gardu pandang

Papan Informasi

Can you spot the top of Prambanan over there?
Papan Informasi

Mas VaRo di atas Paseban

TENGGARA
Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, kompleks Keputren

Papan Informasi

Pose dulu di depan Pendopo

TIMUR
Kompleks gua (lanang dan wadon), stupa Budha, kolam

BARAT
Perbukitan

Kami menyusuri kawasan Ratu Boko beneran dari ujung ke ujung, dari Gardu Pandang yang letaknya paling tinggi, sampai ke Pendopo yang nun jauh di seberang. Satu yang terlintas adalah, betapa seterong dan sehatnya orang jaman dulu yaa, kemana-mana jalan kaki lho, mana bajunya kan dulu ya pakai semacam jarit gitu yaa, jadi ga bisa terlalu longgar juga langkah kakinya, belum lagi medannya yang mendaki gunung lewati lembah bikin nafas ngos-ngosan. Bener-bener menguras energi, bagus buat olahraga pernafasan. 

Karena datang lebih awal, masih banyak sekali waktu menunggu sunset tiba. Ada padang rerumputan yang bisa dijadikan tempat istirahat sambil pepotoan. Dan ketika sunset tiba, ma syaa Allaah, Allaahu Akbar, beneran baguuuuussssss bangettttttt ngggeeeettt ngeeetttt. Rasanya lebih bagus menikmatinya dengan lensa mata kita sendiri dibanding lensa kamera, meskipun lensa terbagus sekalipun. Beyond my expectation. 

Fyi, Candi Prambanan, Ratu Boko, dan Borobudur dikelola oleh BUMN yang sama, yaitu PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Acung jempol dengan pengelolaannya, kawasan Candi ditata apik dan asri, fasilitas memadai, pokoknya sip deh. 

Naah, buat kalian yang belum pernah ke Ratu Boko, sok atuh, sempatkan. Wisata seperti ini beneran membuat fresh lahir batin. Bagus banget untuk mengingatkan diri supaya senantiasa tak putus bersyukur atas semua nikmat Allaah. Aku sudah ke Ratu Boko, kamu? 


0 komentar: