Monday, August 21, 2017
Perlu ga yaaa?? Hehehehe, dibilang perlu ya perlu, dibilang endak yaa ada kok manfaatnya. Jadi kembali lagi ke masing-masing aja deh, ga usah dibikin rempong. Klu aku sendiri, menganggap senam hamil itu perlu. Beda rasa lho, ketemu dengan sesama Ibu Ibu berperut seksi, saling bertukar cerita, curhat curhatan, trus senam bareng diajarin sama instruktur yang sabar, duh rasanya kayak punya temen senasib sepenanggungan, qiqiqiqiqi.
Waktu hamil mas VaRo dulu, aku mulai senam hamil di usia kandungan 30 mingguan. Hasil USG yang menunjukkan mas VaRo posisinya sungsang malah membuatku makin semangat senam hamil, yaa kali aja masih bisa muter gituu, namanya juga usaha. Sempat ikut 4x sesi senam hamil di RSB. Putri nun jauuuhhh di sana. Ceritanya ada di sini, sini, sini, dan di sini.
Kali ini, senam hamil baru mulai di minggu ke 33, di RS Mitra Keluarga Waru yang deket rumah aja, qiqiqiqi. Bukannya menunda, tapi emang selama bulan Juli kemarin lagi renov dapur, atuhlah setiap hari kerjaannya ngumpet di kamar karena ada tukang hilir mudik, bisa bebas merdeka ga terkurung itu cuma hari Ahad aja, mood buat senam dengan suksesnya terbang ke angkasa. Makanya baru-baru ini aja mulai senam hamil, tepatnya sudah 2 minggu belakangan ini. Better late than never deh yaa. :)
Pada intinya, saat senam hamil itu, kita diajarin untuk mengatur pernafasan. Makanya beberapa gerakan seperti gerakan yoga. Inti pokoknya pernafasan, dan manajemen emosi, bagaimana dalam kondisi mau bersalin yang tak terduga, tetap bisa tenang. Dibenerin juga mind setnya, bahwa rasa sakit menjelang kelahiran itu adalah tanda bahwa sebentar lagi akan ketemu buah hati, semakin sakit, berarti waktu pertemuannya semakin dekat. Makanya malah dicari rasa sakit itu, biar segera lahir.
Berhubung melahirkan pertama kali dulu dengan cara SC, maka bagiku, melahirkan kedua dengan rencana partus spontan alias lahiran normal ini adalah tetap pengalaman pertama. Sama sekali ga ada bayangan, ga ada pengalaman, masih blank, nol puthul ngglundhung. Makanya saat senam hamil, aku manfaatkan bener buat nanya-nanya sepuasnya, nyari bekal gituh.
Seperti biasa, prosedur senam hamil adalah:
1. Daftar di counter 3 lantai dasar, ga perlu ambil nomor antrian, langsung aja bilang mo senam hamil, dan bayar 55rb per kedatangan
2. Setelah itu, naik ke lantai 2, buat timbang badan, cek tekanan darah, dan cek detak jantung si adek pake doppler
3. Trus naik ke lantai 6 buat senam bareng-bareng deh, mulainya jam 10:30 sampai selesai.
Di dalam ruangan senam hamil sudah disediakan matras-matras lengkap dengan bantal yang nyaman. Senam kali ini, selalu ditemani oleh mas VaRo, dia seneng banget ngerekam polah Mamanya saat senam, kadang ketawa ketawa klu gerakannya dianggap lucu, atau adeknya nongol karena baju Mama ga sengaja ketarik, qiqiqiqi.
Pada intinya senam hamil tahapannya sama seperti senam pada umumnya, yaitu:
1. Warming up
2. Senam inti
3. Hypnobirthing/ relaksasi/ pendinginan
4. Minum susu, dikasih souvenir, tanya jawab (qiqiiqiqiq, ini masuk tahapan bonus kali yaa)
Ada beberapa ilmu yang ingin aku share secara garis besarnya, karena mau menjabarkan gerakannya kok ya nti kepanjangan, kan bisa googling sendiri yaa.
Bagaimana perawatan payudara yang benar sebelum melahirkan?
Cukup dibersihkan dengan baby oil, caranya, basahi kapas dengan baby oil, tempelkan ke kedua payudara, tunggu 2-3 menit, lalu bersihkan. Ga usah dipijat atau diapa-apain, justru ketika dibersihkan perut terasa kencang, berhenti. Karena bisa memicu kontraksi. Satu lagi, saat mandi, daerah puting dan aerola tidak perlu disabun, sabun aja sekitarnya, karena sabun bisa membuat daerah itu kering, dan akibatnya bisa memicu lecet nanti saat-saat pertama menyusui.
Katanya klu kontraksi datang, disuruhnya berbaring miring ke kiri, benarkah?
Anatomi tubuh Ibu, di bagian kanan ada pembuluh darah besar. Ketika miring ke kiri, adek di perut seneng banget, karena supply oksigennya lancaarr, sehingga dia cenderung lebih aktif. Dan lagi posisi miring ke kiri membuat si adek cepet mapan ke jalan lahirnya alias mempercepat pembukaan. Saat kontraksi datang, jika dipakai miring ke kiri emang terasa lebih sakit dibanding miring ke kanan, tapi bukankah yang dicari memang rasa sakit itu? Semakin sakit, semakin dekat waktu kelahirannya.
Ada 2 teknik pernafasan saat kontraksi datang
1. Teknik pernafasan ambil dari hidung, tahan sebentar, buang dari mulut (tiup). Ini bisa diterapkan saat pembukaan 1-6
2. Teknik pernafasan ambil dari hidung, tahan sebentar, buang dari mulut terbuka (sampe bilang "hah"). Ini untuk pembukaan 6 ke atas, pokoknya jangan sampai yang namanya gigi ketemu gigi, karena ujungnya jadi pingin mengejan. Padahal sebelum pembukaan sempurna (pembukaan 10), Ibu ga boleh mengejan, karena bisa menyebabkan jalan lahir membengkak, memperlama proses persalinan, lebih menyakitkan, juga kepala si adek nanti seperti ada tonjolannya, karena belum mapan bener udah disuruh keluar.
Tanda Awal Persalinan itu apa?
1. Munculnya lendir bercampur semburat darah
2. Kontraksi yang teratur, yang ga hilang ketika dipakai buat berjalan
Kapan saatnya pergi ke RS?
1. Jika kontraksi sudah teratur paling tidak per 10 menit atau per 5 menit. Perhatikan juga jarak antara rumah dan tempat melahirkan, klu jauh, yaa per 10 menit harus segera berangkat.
2. Jika ketuban pecah. Ini sempat kutanyakan, gimana taunya klu ketuban pecah? Infonya, seperti balon meletus gitu, kerasa plop, dan byooorrr, seperti air bah keluarnya, ga bisa dikontrol. Klu sudah pecah, Ibu hamil ga boleh jalan-jalan, harus posisi tiduran, karena salah satu fungsi air ketuban adalah sebagai pelumas saat melahirkan. Dan lagi, jika ketuban pecah, maka sudah terbuka proteksi si adek, makanya rawan infeksi. Pokoknya ga pake ba bi bu langsung berangkat.
Heeemm apalagi yaa, nanti deh ditambahin di sesi senam hamil berikutnya yaa. Yang paling penting adalah tetep rileks, tenang, dan atur nafas. Bismillaah, semoga persalinanku nanti lancar, cepat, mudah, minim rasa sakit, sehat selamat Ibu dan adek, Aamiin YRA, mohon doanya yaaa pembaca yang budiman. :)
NB: Sejak awal Agustus udah siap koper (berisi kebutuhan Bapak, Mama, dan mas VaRo) dan tas untuk kebutuhan adek, siap angkut, kapanpun saat itu tiba.
Perlukah Senam Hamil?
Perlu ga yaaa?? Hehehehe, dibilang perlu ya perlu, dibilang endak yaa ada kok manfaatnya. Jadi kembali lagi ke masing-masing aja deh, ga usah dibikin rempong. Klu aku sendiri, menganggap senam hamil itu perlu. Beda rasa lho, ketemu dengan sesama Ibu Ibu berperut seksi, saling bertukar cerita, curhat curhatan, trus senam bareng diajarin sama instruktur yang sabar, duh rasanya kayak punya temen senasib sepenanggungan, qiqiqiqiqi.
Waktu hamil mas VaRo dulu, aku mulai senam hamil di usia kandungan 30 mingguan. Hasil USG yang menunjukkan mas VaRo posisinya sungsang malah membuatku makin semangat senam hamil, yaa kali aja masih bisa muter gituu, namanya juga usaha. Sempat ikut 4x sesi senam hamil di RSB. Putri nun jauuuhhh di sana. Ceritanya ada di sini, sini, sini, dan di sini.
Kali ini, senam hamil baru mulai di minggu ke 33, di RS Mitra Keluarga Waru yang deket rumah aja, qiqiqiqi. Bukannya menunda, tapi emang selama bulan Juli kemarin lagi renov dapur, atuhlah setiap hari kerjaannya ngumpet di kamar karena ada tukang hilir mudik, bisa bebas merdeka ga terkurung itu cuma hari Ahad aja, mood buat senam dengan suksesnya terbang ke angkasa. Makanya baru-baru ini aja mulai senam hamil, tepatnya sudah 2 minggu belakangan ini. Better late than never deh yaa. :)
Pada intinya, saat senam hamil itu, kita diajarin untuk mengatur pernafasan. Makanya beberapa gerakan seperti gerakan yoga. Inti pokoknya pernafasan, dan manajemen emosi, bagaimana dalam kondisi mau bersalin yang tak terduga, tetap bisa tenang. Dibenerin juga mind setnya, bahwa rasa sakit menjelang kelahiran itu adalah tanda bahwa sebentar lagi akan ketemu buah hati, semakin sakit, berarti waktu pertemuannya semakin dekat. Makanya malah dicari rasa sakit itu, biar segera lahir.
Berhubung melahirkan pertama kali dulu dengan cara SC, maka bagiku, melahirkan kedua dengan rencana partus spontan alias lahiran normal ini adalah tetap pengalaman pertama. Sama sekali ga ada bayangan, ga ada pengalaman, masih blank, nol puthul ngglundhung. Makanya saat senam hamil, aku manfaatkan bener buat nanya-nanya sepuasnya, nyari bekal gituh.
Seperti biasa, prosedur senam hamil adalah:
1. Daftar di counter 3 lantai dasar, ga perlu ambil nomor antrian, langsung aja bilang mo senam hamil, dan bayar 55rb per kedatangan
2. Setelah itu, naik ke lantai 2, buat timbang badan, cek tekanan darah, dan cek detak jantung si adek pake doppler
3. Trus naik ke lantai 6 buat senam bareng-bareng deh, mulainya jam 10:30 sampai selesai.
Di dalam ruangan senam hamil sudah disediakan matras-matras lengkap dengan bantal yang nyaman. Senam kali ini, selalu ditemani oleh mas VaRo, dia seneng banget ngerekam polah Mamanya saat senam, kadang ketawa ketawa klu gerakannya dianggap lucu, atau adeknya nongol karena baju Mama ga sengaja ketarik, qiqiqiqi.
Pada intinya senam hamil tahapannya sama seperti senam pada umumnya, yaitu:
1. Warming up
2. Senam inti
3. Hypnobirthing/ relaksasi/ pendinginan
4. Minum susu, dikasih souvenir, tanya jawab (qiqiiqiqiq, ini masuk tahapan bonus kali yaa)
Ada beberapa ilmu yang ingin aku share secara garis besarnya, karena mau menjabarkan gerakannya kok ya nti kepanjangan, kan bisa googling sendiri yaa.
Bagaimana perawatan payudara yang benar sebelum melahirkan?
Cukup dibersihkan dengan baby oil, caranya, basahi kapas dengan baby oil, tempelkan ke kedua payudara, tunggu 2-3 menit, lalu bersihkan. Ga usah dipijat atau diapa-apain, justru ketika dibersihkan perut terasa kencang, berhenti. Karena bisa memicu kontraksi. Satu lagi, saat mandi, daerah puting dan aerola tidak perlu disabun, sabun aja sekitarnya, karena sabun bisa membuat daerah itu kering, dan akibatnya bisa memicu lecet nanti saat-saat pertama menyusui.
Katanya klu kontraksi datang, disuruhnya berbaring miring ke kiri, benarkah?
Anatomi tubuh Ibu, di bagian kanan ada pembuluh darah besar. Ketika miring ke kiri, adek di perut seneng banget, karena supply oksigennya lancaarr, sehingga dia cenderung lebih aktif. Dan lagi posisi miring ke kiri membuat si adek cepet mapan ke jalan lahirnya alias mempercepat pembukaan. Saat kontraksi datang, jika dipakai miring ke kiri emang terasa lebih sakit dibanding miring ke kanan, tapi bukankah yang dicari memang rasa sakit itu? Semakin sakit, semakin dekat waktu kelahirannya.
Ada 2 teknik pernafasan saat kontraksi datang
1. Teknik pernafasan ambil dari hidung, tahan sebentar, buang dari mulut (tiup). Ini bisa diterapkan saat pembukaan 1-6
2. Teknik pernafasan ambil dari hidung, tahan sebentar, buang dari mulut terbuka (sampe bilang "hah"). Ini untuk pembukaan 6 ke atas, pokoknya jangan sampai yang namanya gigi ketemu gigi, karena ujungnya jadi pingin mengejan. Padahal sebelum pembukaan sempurna (pembukaan 10), Ibu ga boleh mengejan, karena bisa menyebabkan jalan lahir membengkak, memperlama proses persalinan, lebih menyakitkan, juga kepala si adek nanti seperti ada tonjolannya, karena belum mapan bener udah disuruh keluar.
Tanda Awal Persalinan itu apa?
1. Munculnya lendir bercampur semburat darah
2. Kontraksi yang teratur, yang ga hilang ketika dipakai buat berjalan
Kapan saatnya pergi ke RS?
1. Jika kontraksi sudah teratur paling tidak per 10 menit atau per 5 menit. Perhatikan juga jarak antara rumah dan tempat melahirkan, klu jauh, yaa per 10 menit harus segera berangkat.
2. Jika ketuban pecah. Ini sempat kutanyakan, gimana taunya klu ketuban pecah? Infonya, seperti balon meletus gitu, kerasa plop, dan byooorrr, seperti air bah keluarnya, ga bisa dikontrol. Klu sudah pecah, Ibu hamil ga boleh jalan-jalan, harus posisi tiduran, karena salah satu fungsi air ketuban adalah sebagai pelumas saat melahirkan. Dan lagi, jika ketuban pecah, maka sudah terbuka proteksi si adek, makanya rawan infeksi. Pokoknya ga pake ba bi bu langsung berangkat.
Heeemm apalagi yaa, nanti deh ditambahin di sesi senam hamil berikutnya yaa. Yang paling penting adalah tetep rileks, tenang, dan atur nafas. Bismillaah, semoga persalinanku nanti lancar, cepat, mudah, minim rasa sakit, sehat selamat Ibu dan adek, Aamiin YRA, mohon doanya yaaa pembaca yang budiman. :)
NB: Sejak awal Agustus udah siap koper (berisi kebutuhan Bapak, Mama, dan mas VaRo) dan tas untuk kebutuhan adek, siap angkut, kapanpun saat itu tiba.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
Sama dokter siapa kalo boleh tau lahiran vbac?
Aku kemarin sama dr. Maya Sri Kamaroekmi Spog K.Fer mba, dokterku sejak hamil pertama dulu. Beliau pro normal dan VBAC :)
Post a Comment