Monday, July 23, 2012

Mudik itu..

Mudik itu.. Kembali mengembalikan semangat hidup
Mudik itu.. Membiarkan memory indah kembali merasuki kalbu
Mudik itu.. Begitu nikmat dan indahnya, sampai susah diungkapkan dengan kata :)

Yeaahh.. walaupun mudik tanpa memeluk kedua orang tua, tetap saja, mudik itu begitu berkesan (karena tiap mudik selalu bersama pakdhenya thole, biar rame gitu :D). Mudik kali ini kami isi dengan jalan-jalan menyusuri rel kereta api, yang kebetulan tak jauh dari rumah, eeehhh kecuali aku, karena aku memilih ndlosor menikmati hawa dingin menembus kulitku, hal yang jarang kutemui di "Banana City". Juga takziah ke makam alharhum Bapak tercinta, yang mayan dekat juga dengan rumah.

Yang paling senang, tentu saja si thole. Baginya kemanapun pergi, yang ada hanyalah kesenangan, keceriaan, kebahagiaan.. belajar hal baru, menemukan petualangan seru.. what a wonderful life ya, Le.. :)




2 komentar:

Eri Khoirul Azzam said...

senang membaca ceritamu, jadi malu sendiri klo lagi galau n melow homesick,setidaknya kita msh bsa mendengar suara ibu bapak..two thumb for u bun:)

Keke Purnama said...

@Eri': hehehe, uwong iku sawang sinawang kok say.. hidup merantau jauh dari orang tua dan kampung halaman itu juga bukan hal yang mudah dilakukan, cemunguuuddhh.. :)