Sunday, May 17, 2015

Field Trip: Pantai Goa China, Malang Selatan



Sabtu pagi seperti biasa, saat sarapan sambil ngobrol, nanyain anak lanang pingin ke mana? Katanya pingin ngepantai, okeilah, mari ke pantai. Pertanyaannya adalah, pantai mana? :)

Biasanya, kami meluncur ke Pantai Camplong. Tapi kali ini pingin yang beda ah, refreshing gitu. Dan tercetuslah Pantai Goa China di Dusun Tumpak Awu, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Langsung search koordinat dan ancer-ancer, lalu packing cepet-cepet, dan sekitar jam 10 pagi, kami berangkat ke Malang. Kami melewati rute: Sidoarjo - Malang - Turen - Sendang Biru. Sekitar 1,5 km sebelum pantai Sendang Biru ada pertigaan, belok kanan ke arah Pantai Bajul Mati. Dari pertigaan tersebut kurang lebih 5 km sebelah kiri jalan ada papan penunjuk Pantai Goa China. Belok kiri kira-kira 1,4 km dengan medan jalan berbatu-batu sampai akhirnya ada loket tiket masuk Pantai Goa China. Papan petunjuknya sudah lengkap kok, tapi kalau baru pertama kalinya, bisa nyalakan juga GPS satellite/ GPS HPmu supaya lebih tenang. :)

Di depan belok kiri yaaa, ke jalan bebatuan itu

Sepanjang perjalanan mata akan dimanjakan dengan jalanan berkelak kelok, hutan, dan jurang di kanan kiri. Tapi mata pak supir beneran ga boleh meleng yaaa. Pesan kami untuk yang mau ke Pantai Goa China:
- Kondisi mobil harus prima dengan bahan bakar full tank
- Bawa uang cash secukupnya, minimal 1 juta
Kenapa begitu? Karena eh karena, pantai ini beneran masih "alami". Dan di sana tuh masih sepiiiiiiiii, ga ada yang namanya pom bensin, bengkel, ATM, minimarket. Credit Card juga ga ada gunanya, jadi yaa persiapkan kebutuhan sebaik mungkin. :)


Kami sampai kawasan Sendang Biru udah hampir Maghrib, jadilah kami memutuskan untuk menginap di Homestay yang banyak terdapat di arah TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Kenapa di homestay bukan di hotel? Karena di dekat sana belum ada hotel, dan kami maunya pagi-pagi udah ngepantai. Sebenarnya di kawasan Pantai Goa China sudah ada beberapa Homestay, namun berhubung baru pertama kali dan belum tau juga medannya seperti apa, jadi kami pilih amannya saja, cari penginapan sebelum gelap. Alhamdulillaah kami dapet kamar di balkon, jadi lebar dan segar, tarif semalamnya Rp.200.000. Fasilitas yaa buat mandi ama minum aja, makan malam bisa di pasar malem di dekat TPI, banyak pilihan.

Minggu pagi, sehabis mandi dan shalat, kami langsung meluncur ke pantai Goa China. Subhanallaah, rasa capek dan kroni-kroninya langsung terbayar lunas. Pemandangannya luar biasa, ombaknya seruu, pasirnya indaah, klu ga malu udah jingkrak-jingkrak kegirangan deh. Jadilah kami puas-puasin main pasir dan koceh. Bermain dengan hati senang memang beda yaa, belum sarapan juga ga kerasa lapar, saking asyiknya. Kami baru beranjak malas pergi dari pantai jam 9 lebih, trus langsung sarapan di salah satu warung makan yang berjajar di sepanjang pantai. Setelah perut kenyang, mandi deh. Di sana banyak tersedia toilet, kami pilih yang paling dekat, bayar Rp.2.000 buat mandi. Eh kenapa gitu pakai mandi segala, pan tadi udah pas mau berangkat. Qiqiqiqi, karena kami beneran gulung-gulung di pasir, menikmati gituh, bisa gatal-gatal klu ga mandi dunk.

Kenapa disebut Pantai Goa China, padahal konon nama aslinya adalah Pantai Rowo Indah. Ceritanya, sekitar 20 tahunan silam, ada seorang pertapa China yang meninggal di Goa yang ada di kawasan pantai. Sekarang ditandai dengan semacam gapura klenteng gitu. Ada 3 pulau yang berdiri gagah di tengah-tengah pantai, membuat mata tertambat karena keindahannya, yaitu Pulau Bantengan, Pulau Goa China, dan Pulau Nyonya. Fasilitas yang tersedia di antaranya adalah warung makan, musholla, kamar mandi, tempat parkir, tempat persewaan tenda. Berhubung pantai ini terletak di selatan Jawa, maka bisa dipastikan ombaknya pasti gedhe dan beberapa tempat kedalamannya curam. Jadi jangan sekali-kali ngeyel mau uji nyali berenang sampai ke tengah yaa, cukuplah koceh di bibir pantai sambil menunggu disapa sang ombak, itupun juga tetep kudu hati-hati, supaya ga ikut keseret ombak. Oya, salah satu yang kusuka dari wisata alam adalah, tiket masuk dan parkirnya murah meriah, ramah di kantong. Lain waktu kalau ke Goa China lagi, sepertinya lebih enak camping yaa, ditemani deburan ombak yang menghantam karang, pasti seru, apalagi yang camping di sana juga lumayan banyak. :D











Selanjutnya kami mampir ke Pantai Sendang Biru, yang terlewati saat jalan pulang. Mungkin hanya sekitar 30 menit perjalanan saja. Dinamakan pantai Sendang Biru karena di pantai ini terdapat sumber mata air (Sendang) yang berwarna biru. Fasilitas yang tersedia untuk wisatawan diantaranya seperti, penginapan, guess house, rumah jaga dan persewaan perahu. Daya tarik utama Sendang Biru adalah kealamian Cagar Alam Pulau Sempu, sebuah pulau yang menutupi Sendang Biru dari ganasnya ombak laut selatan, antara bibir pantai dan Pulau Sempu hanya dipisahkan Selat Sempu selebar sekitar 4 km saja. Di sana, kita bisa berbelanja ikan segar dengan harga relatif murah, karena Sendang Biru dikenal sebagai tempat pelelangan ikan di Malang.

Pantai Sendang Biru

Jika kurang puas bermain pasir di Sendang Biru, kita bisa menyewa perahu untuk berkeliling ke Pulau Sempu (tarif sekitar Rp.50.000 untuk perahu dayung, dan Rp.100.000 untuk perahu motor). Eksotisme bibir pantai di pulau ini cukup mengagumkan. Di sini para pengunjung bisa melihat sebuah telaga yang sangat mempesona bernama Telaga Anakan. Selain itu ada juga Telaga Sat dan Telaga Lele yang tidak kalah indah. Kita dapat memancing, berenang, berjemur, serta menyelam di sekitar pulau.

Ga lama melihat-lihat, kami langsung keluar lagi, lanjut jalan. Karena yaa Malang Surabaya tuh sekarang waktu tempuhnya ga bisa diprediksi, itu yang bikin agak males klu jalan ke selatan, semogaaaa tolnya lekas jadi yaa, biar 2 jam aja udah nyampe. ^_^

*Satu lagi pesan kami untuk para bolangers, JAGALAH KEBERSIHAN, buanglah sampah di tempatnya. Kebersihan kan sebagian dari iman, kalau situ beriman, pasti dengan senang hati dan otomatis akan menjaga kebersihan dimanapun berada. Salam bolangers.

0 komentar: