Salah satu dari sekian banyak hikmah ikut Odoj adalah, ada Kajian Onlinenya, jadi tetap bisa thalabul 'ilm di manapun. Ini adalah salah satu materi Kajian Online yang semoga bermanfaat bagi kita semua, yaitu membahas tentang "Jin, Syaitan, dan Manusia". :)
Makhluk ini dinamakan jin, karena memiliki sifat "ijtinan" ( ﺍﺟﺘﻨﺎﻥ ), yang artinya tersembunyi dan tidak kelihatan. Berikut adalah beberapa karakteristik jin yang kami rangkum dari Al Quran & Hadits Rasulullah, di antaranya adalah :
1. Golongan Jin juga diperintahkan untuk beribadah kepada Allah, di antara mereka ada yang shalih dan juga kafir. (QS. Adz Dzariyat : 56 ; QS. Al Jin : 11-14)
2. Jin makan dan minum. “Tulang dan kotoran binatang itu merupakan makanan jin”. (HR. Bukhari).
3. Jin berketurunan. (QS. Al-Kahfi : 50).
4. Jin mengalami kematian (QS. Ar-Rahman : 26-28), kecuali Iblis dan juga syetan-syetan asli keturunan Iblis (menurut pendapat sebagian ulama) yang memang telah diberi masa tangguh untuk hidup sampai Hari Kiamat (QS. Al-A’raf : 14-15).
5. Jin diberi kemampuan-kemampuan tertentu yang tidak diberikan kepada manusia, seperti:
⏭Kecepatan bergerak dan berpindah (QS. An-Naml : 39-40),
⏭Terbang menembus langit untuk mencuri berita ghaib (QS. Al-Jinn : 8-9),
⏭Kemampuan untuk berubah bentuk menyerupai manusia dan binatang, khususnya ular, kalajengking, dan anjing (lihat sebab turunnya QS Al-Anfal : 48, juga hadits Bukhari yang mengisahkan jin yang datang untuk mencuri harta zakat dan shadaqah yang ditunggui oleh Abu Hurairah),
⏭Kemampuan luar biasa untuk membuat bangunan-bangunan besar dan hebat, menyelam ke dasar lautan yang paling dalam dan sebagainya (QS. Saba’ : 13, QS. Shaad : 35-38),
⏭Setan mampu mempengaruhi manusia untuk berbuat jahat, membuat imajinasi sesat, membuat marah, lupa, cemburu yang berlebihan,
📶Masuk dan merasuki diri manusia (QS. Al-Baqarah : 275, QS. An-Naas : 4-6)
⏭Mampu mempengaruhi mimpi manusia
⏭Tidak terlihat oleh manusia, namun bisa melihat manusia (QS. Al A'raf : 27)
Kesamaan JIN dan MANUSIA
a. Jin memiliki akal dan nafsu, sebagaimana manusia juga memiliki akal dan nafsu,
b. Jin mendapatkan beban perintah dan larangan syariat (taklif), sebagaimana manusia juga mendapatkan beban perintah dan larangan syariat.
Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama (sholih) dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst.
Perbedaan JIN dan MANUSIA
Perbedaan jin dengan manusia yang paling mendasar adalah dari asal penciptaan dan kemampuan bisa kelihatan dan tidak.
‼ SYETAN‼
Setan dalam bahasa Arab berasal dari kata "syathona" yang berarti "ba'uda" (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata setan ini digunakan untuk setiap makhluk berakal yang durhaka dan membangkang.
Pada awalnya istilah setan ini diberikan kepada salah satu golongan jin (Iblis) yang beribadah kepada Allah dan tinggal bersama dengan malaikat di dalam surga. Akan tetapi ketika mereka menolak untuk sujud kepada Adam karena membangkang kepada perintah Allah, maka dia diusir dari surga dan sejak itu ia menjadi makhluk yang terkutuk sampai hari kiamat kelak.
Tidak semua jin adalah Setan, karena jin juga ada yang shaleh dan ada yang mukmin. Jadi setan hanyalah ditujukan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst).
Apa yang dimaksud dengan setan dari golongan manusia?
Setan merupakan kata benda (nomina) umum untuk setiap entitas yang congkak, pembangkang dan menyesatkan. Baik dari golongan manusia atau dari golongan jin atau dari golongan manapun. Dalam Al-Qur'an setan tidak disebutkan sebagai entitas khusus, manusia jahat, penyebar fitnah, perusak juga disebut sebagai setan.
Karena itu, yang dimaksud dengan "syathin al-ins" adalah manusia yang tersesat dan menyimpang karena membangkang segala titah Ilahi dan juga berada pada tataran menyesatkan dan menyimpangkan orang lain.
♨ Setan dilekatkan pada makhluk pengganggu, menyesatkan, penentang, congkak, baik dari golongan manusia maupun jin.
Shihah al-Lughah menyebutkan: Setiap makhluk yang sangat susah menerima kebenaran dan hakikat, baik dari golongan manusia atau jin atau dari kalangan hewan maka ia adalah setan. (Shihah al-Lughat, Bab al-Nun, Fashl al-Syin, klausul Sya-tha-na)
Wa kadzalika ja'lna likulli nabi aduwwa syathin al-ins wa al-jin."(Qs. Al-An'am [6]:112)
Di samping itu, Allah Swt dalam Al-Qur'an pada banyak ayat menyebut orang-orang yang mengikuti hawa nafsu, gemar marah, bersikap angkuh, berlaku munafik, dan sebagainya juga sebagai setan.
Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama (sholih) dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst.
Perbedaan JIN dan MANUSIA
Perbedaan jin dengan manusia yang paling mendasar adalah dari asal penciptaan dan kemampuan bisa kelihatan dan tidak.
‼ SYETAN‼
Setan dalam bahasa Arab berasal dari kata "syathona" yang berarti "ba'uda" (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata setan ini digunakan untuk setiap makhluk berakal yang durhaka dan membangkang.
Pada awalnya istilah setan ini diberikan kepada salah satu golongan jin (Iblis) yang beribadah kepada Allah dan tinggal bersama dengan malaikat di dalam surga. Akan tetapi ketika mereka menolak untuk sujud kepada Adam karena membangkang kepada perintah Allah, maka dia diusir dari surga dan sejak itu ia menjadi makhluk yang terkutuk sampai hari kiamat kelak.
Tidak semua jin adalah Setan, karena jin juga ada yang shaleh dan ada yang mukmin. Jadi setan hanyalah ditujukan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst).
Apa yang dimaksud dengan setan dari golongan manusia?
Setan merupakan kata benda (nomina) umum untuk setiap entitas yang congkak, pembangkang dan menyesatkan. Baik dari golongan manusia atau dari golongan jin atau dari golongan manapun. Dalam Al-Qur'an setan tidak disebutkan sebagai entitas khusus, manusia jahat, penyebar fitnah, perusak juga disebut sebagai setan.
Karena itu, yang dimaksud dengan "syathin al-ins" adalah manusia yang tersesat dan menyimpang karena membangkang segala titah Ilahi dan juga berada pada tataran menyesatkan dan menyimpangkan orang lain.
♨ Setan dilekatkan pada makhluk pengganggu, menyesatkan, penentang, congkak, baik dari golongan manusia maupun jin.
Shihah al-Lughah menyebutkan: Setiap makhluk yang sangat susah menerima kebenaran dan hakikat, baik dari golongan manusia atau jin atau dari kalangan hewan maka ia adalah setan. (Shihah al-Lughat, Bab al-Nun, Fashl al-Syin, klausul Sya-tha-na)
Wa kadzalika ja'lna likulli nabi aduwwa syathin al-ins wa al-jin."(Qs. Al-An'am [6]:112)
Di samping itu, Allah Swt dalam Al-Qur'an pada banyak ayat menyebut orang-orang yang mengikuti hawa nafsu, gemar marah, bersikap angkuh, berlaku munafik, dan sebagainya juga sebagai setan.
Wallahu a'lam bisshawab
0 komentar:
Post a Comment