Bocahku mulai tumbuh menjadi anak yang kritis dan ga bisa diem. Adaaa aja yang dilakukannya, adaaa aja yang ditanyakannya, ada adaaa ajaa, sampai terkadang membuat Emaknya ini mati kutu dibuatnya. :) Dan sepertinya moment sekolah di PG cukup tepat di usianya saat ini. Dimana dia bisa lebih leluasa mengembangkan kemandiriannya dalam bergaul dengan orang lain (teman, ustadzah).
Sekolah baginya seperti layaknya bermain saja. Dia sangat bersemangat, menyukai semua kegiatan barunya. Kalau sebelum sekolah, Emaknya udah nyanyi ga karu-karuan sampai mirip kaset rusak, dianya adhem ayem, ikut nyanyi sekedarnya, tepok tangan, atau menikmati saja suara sumbangku, jarang sekali dia tiba-tiba menyanyikan lagu-lagu itu sendirian. Tapi sekarang, tiada hari tanpa menyanyi. Sambil bermain mobil, nyanyi. Sambil melakukan apapun, tak lupa bibir mungilnya bersenandung, yaa meskipun hampir tanpa nada, hahahahha, mirip ngerap gitu. Anehnya, kalau aku menyanyikannya dengan nada yang salah, dia akan mengoreksi sampai aku menyanyikannya dengan benar. Sigh :D
Beberapa lirik lagu yang sering didendangkannya:
Good morning, good morning, to you, to you, and to you
Good morning, good morning, to you and to you
Hellow.. Hellow.. Hellow..
atau
Sayonara.. Sayonara.. Sampai berjumpa pulang.. 2x
Kita bertemu, karena Allah, kita berpisah, karena Allah.. 2x
atau
Tepok adek bayi.. *prok prok prok*
tidur.. tidur..
mimik susu..
nyem nyem nyem nyem..
atau
Tepok monyet.. *prok prok prok*
glantung.. glantung..
di atas pohon..
makan pisang..
nguk nguk nguk nguk..
atau
Duduk-duduk yang manis..
Janganlah ramai-ramai..
Supaya jadi pandai..
Pandai-pandai apa?
Pandai-pandai sekolah..
atau
Tepok mandi.. *prok prok prok*
Bawa sabun..
Sikat gigi..
byur.. byur.. byur.. byur..
Hehehe, yang lainnya aku lupa :) Oya, kapan hari itu, dia dapet PR "Home Activity", diminta membuat sebuah kartu berisi foto dan namanya. Jadi deh, kami bikin bertiga, daku yang membuat pola, Bapaknya bagian gunting-menggunting, dan VaRo bagian menempel. Waaahh seru abiiss.. dan dia senang sekali, sampai keesokan harinya, saat akan berangkat sekolah, dia ga mau bawa itu prakarya. Katanya itu buat di rumah aja, ga boleh dibawa sekolah. Lhaaa.. piye to Le..?? :D
Akhirnya tetep dibawa, walaupun sambil menangis, ga rela. Keesokan harinya, kami bikin lagi yang baru, dengan model berbeda, untuk ditukar dengan yang sudah dikumpulkan di sekolah, untuuunngg diperbolehkan. Hahahahhaha, lain kali harus membuat 2x niy, biar ga keulang lagi seperti ini. Oya, selain ngerap, dia juga suka sekali corat-coret. Di papan white boardnya, atau di kertas. Sejauh pengamatanku, sepertinya dia menganut aliran abstrak. Belum ada satupun hasil coretannya yang membentuk suatu bentuk dengan tegas, seperti lingkaran, segitiga, atau sejenisnya. Hampir semua coretannya adalah benang kusut (kalau menggunakan pensil/ bolpoint/ spidol), dan lukisan abstrak jika memakai cat air. :)
Well, perkembangannya yang paling menonjol saat ini adalah, kritis dalam bertanya. Mulai hantu, setan, bentuk makhluk hidup (mengapa begini mengapa begitu), sebab-akibat, daaan banyak lagi. Fyuuh.. itu membuat Emak Babenya harus terus belajar juga yaa, biar ga keseringan mati kutu, dan biar bisa belajar bareng dengan menyenangkan. :)
Tumbuh dan berkembanglah terus Pangeran kecilku. Semoga Mama dan Bapak bisa terus mengantarkanmu menjadi pribadi yang jempolan, aamiin YRA.. :)
0 komentar:
Post a Comment