Ini bukan kali pertama kami (Bapak, Mama, mas VaRo) ngepantai di Gondo Mayit, yang pertama bisa dibaca di sini, yang kedua bisa dibaca sekilas di sini, dan sekarang adalah ketiga kalinya kami berkunjung ke pantai ini. Ada banyak sekali perubahan dari awalnya, seperti semakin ramainya pantai dengan pengunjung, warung makan sekaligus penjual souvenir, toilet, area parkir, spot foto yang instragamable, dan yang paling ironis adalah sampah. Aduh please deh, buat kalian-kalian yang berkunjung ke tempat wisata/ daerah manapun, jangan mengambil kecuali foto, dan jangan meninggalkan kecuali jejak (dan sampah itu bukan jejak yaaa). 🤦🏻♀
Untuk adek, ini adalah kali kedua. Yang pertama saaat masih berusia sekitar 7-8 bulanan, masih anteng duduk manis. Klu sekarang sudah heboh lari ke sana ke mari, mainan pasir, bikin istana, terowongan, dll, pokoknya ga mau kalah sibuk sama yang lainnya. Dari yang awalnya berpakaian lengkap, sampe hanya pakai kaus dalem aja. 😂
Seperti biasa, kami berangkat pagi-pagi, lalu bermain pasir dan air pantai seeeepuuaaassnyaaaa, sampai merasa panas dan capek tapi hati senang. Awalnya main aman jauh dari air, trus merepet dikit dikit, sampe kegebyur ombak yang tetiba besar, lalu cari tempat yang lebih nyaman buat sarapan (kami beli ikan asap/ bakar + nasi + sambel + lalapan + degan di salah satu warung yang ada). Menjelang Dhuhur, kami baru beranjak meninggalkan pantai, karena selain makin panas, ombaknya juga semakin heboh. Setelah membersihkan diri di salah satu toilet umum, kamipun melanjutkan perjalanan kembali ke rumah Blitar. 😍
Kami beristirahat sebentar di Bendungan Lahor, Malang. Menyalurkan tenaga adek yang sempat tertahan selama di mobil, sambil menikmati semangkok bakso untuk mengganjal perut. Ada beberapa permainan yang bisa dinikmati oleh adek dan mas. Didukung dengan rindangnya pepohonan, jadilah istirahat siang kami menyenangkan. Di bendungan ini juga ada 2 ekor monyet yang dikandangin. Kasian deh lihatnya, sepertinya kelaparan. Kami sempat kasih dia makan kacang gurih, seneng banget sepertinya. Entah mengapa mereka harus terkurung seperti itu dan menurutku agak kurang terawat. Coba dibebas lepaskan ke habitatnya, mungkin mereka akan lebih bahagia ya. 🥺
Adek Kama seperti biasanya, antengnya cuma pas lagi bobok aja, klu melek matanya, maa syaa Allaah, anteng kitiran alias ga bisa diem. Bahkan pernah satu hari, sampai siang hari aja udah mandi 2x, gegara siang-siang mainan pasir/ tanah, trus make pot plastik kecil buat topi (padal di dalamnya ada pasirnya juga), qiqiqiqiqiqiqi, sayang ga sempat terabadikan karena Mamanya sibuk ketawa. 😂
Selain ngefans sama singa, sekarang juga lagi jadi fans berat kucing. Niruin sampe ke kolong meja/ kursi sambil bunyi miaw miaw, trus kadang jilat jilat tangannya, kadang juga minta dielus elus di leher sama kepala kayak kucing. Yang terbaru malah klu nangis bunyinya miaww miaaww. Ya Allaah, kok malah jadi bolone Cui. 😂
Si adek ga hanya copycat si Cui aja. Tapi juga yang dilakukan sama Awa e (fyi, adek manggilnya Awa bukan mas, ga tau juga kenapa, padal dia bisa lho bilang mas, tapi ya tetep manggilnya Awa. Semacam panggilan sayang sepertinya), Bapak e, Mama e, ditiruin semua bikin makin guemessshhh. 🤗
Di bulan ini, gigi adek bertambah lagi, jadi 12, alhamdulillaah..
Daftar Hadir Gigi Kamania. 😬
1. Seri kiri atas tengah (28 Ags 2018)
2. Seri kiri bawah tengah (12 Sep 2018)
3. Seri kanan bawah tengah (13 Sep 2018)
4. Seri kanan atas tengah (16 Sep 2018)
5. Seri kiri atas samping (5 Nov 2018)
6. Seri kanan atas samping (3 Jan 2019)
7. Geraham depan atas kanan (14 Mar 2019)
8. Geraham depan atas kiri (14 Mar 2019)
9. Geraham depan bawah kanan (16 Mei 2019)
10. Seri kiri bawah samping (8 Juni 2019)
11. Geraham depan bawah kiri (12 Juni 2019)
12. Seri kanan bawah samping (14 Juli 2019)
Suatu malam, adek yang sudah terbiasa naik turun kursi di meja makan, tetiba mencoba hal baru, yaitu memasukkan kepalanya ke lubang di sandaran kursi kayu. Ya Allaah, sempat kepikiran mau ngegraji itu kursi, alhamdulillaah ga sampe kejadian, dengan kerjasama Bapak dan Mama, kepala adek bisa keluar juga. 😂
Lain waktu, saat ditinggal Mama nyiapin buat mandinya, dia yang duduk manis di tangga, melumuri kaki dan tangannya dengan minyak kayu putih, sampe ke tangganya sekalian, merata. 😂
Selain itu, udah ga kehitung manjat kursi lalu naik meja makan/ meja tamu trus joged joged berasa di panggung, atau manjat kursi lalu duduk di meja belajar mas VaRo, mberantakin tatanan sampai yang punya meja kadang emosi jiwa. 😂
Maa syaa Allaah tabarakallaah, lanjutkan dek, kamu beneran memberi warna baru di rumah yang biasa kalem jadi lebih meriah. Love you mangewu mangatus. 😘 *Karena tiga ribu itu kurang banyak. 😌
Alhamdulillaah wa syukurilah, maka nikmat Tuhan manalagi yang kan kudustakan? 🥰
0 komentar:
Post a Comment