Tuesday, November 15, 2011

Si Jago Kandang Go Publik

Hihihihi, judulnya ga kuku deh yaa :) Gapapalah, emang mo nyeritain anak lanangku yang tingkahnya super ketika di dalam rumah, dan anteng ketika di luar rumah. Sepertinya dia punya settingan khusus menyangkut cara bersosialisasinya. Di saat ibu2 lain teriak2 memperingatkan anaknya supaya jangan jauh2 berlari, aku tak perlu repot teriak, wong anak lanang berjarak kurang dari semeter dariku. Ketika anak lain byayakan ga karuan, anak sholehku anteng di atas mobil merahnya sambil menjadi pengamat handal. Aaahh.. seharusnya aku tak mengeluh atas apa yang terjadi ini, tapi mengapa pada akhirnya aku bertanya-tanya juga, ada apa gerangan dengan anakku? Apakah ada yang salah dengan caraku mendidiknya, sehingga dia terlihat berbeda dari teman-teman sebayanya?

Keunikan anakku membuatku bertanya dan terus bertanya, berkelana di dunia maya untuk mencari penyebab dan solusi dari yang kuanggap itu masalah. Hehehee, soalnya ketika aku curhat ke suami, eeehh tanggepannya adem ayem aja, katanya mungkin belum waktunya :P Mana puas dahagaku dijawab seperti itu?

Petualanganku di puluhan situs membawaku pada kesimpulan "Kemandirian anak di dalam rumah, secara tidak langsung akan mempengaruhinya dalam bersosialisasi di luar rumah, berikanlah padanya kepercayaan penuh untuk melakukan sesuatu yang dia inginkan, tentu saja tetap dalam pengawasan orang tua, dan lihatlah apa yang terjadi setelahnya :)". Hhhmmm.. cukup berkernyit juga aku dibuatnya. Anakku sudah cukup mandiri untuk ukuran usianya, menurutku. Mengambil baju, minum, mainan, dan masih banyak lagi, bisa dilakukannya sendiri. Bahkan dia sudah lepas pampers di usia 20 bulan, ga ngompol lagi, ga ngedot pula, dan masih banyak kehebatan anak gantengku ini. Hanya terkadang, ketika dia ngeyel ingin membawa piring bekas makanku untuk dibawanya ke tempat cuci piring, aku menahan keinginannya itu, tentu bukan tanpa alasan bukan? Aku hanya takut kalau piring itu sampai jatuh, pecah, dan pecahannya itu akan mengenai kaki mungilnya. Aaaahhh sebuah ketakutan yang berlebihan rupanya. Karena ternyata anakku sanggup kok melakukannya. Itu hanya satu contoh saja ya.. :)

Setelah aku diskusikan pada suamiku, kamipun sepakat untuk memperluas kemandirian VaRo hingga tak terbatas, asalkan masih dalam koridor keamanan, bukan berdasar kekawatiranku yang terlalu berlebihan. Daaaaannn.. ga sampe sebulan temans.. iyaaaa.. ga sampe sebulan, aku sudah melihat perubahan yang sangat signifikan saat dia bersosialisasi bersama teman2nya. Sekarang dia sudah semakin berani untuk melanglang buana bermeter2, ratusan meter dariku, berani memanggil nama temannya, berani beradu balap dengan teman2 yang bahkan lebih besar darinya, dan keberanian2 lainnya yang membuatku mengucap "Alhamdulillah" berulangkali.


Tapi, ada satu hal yang masih mencolok darinya, yaitu, ketika ada tetangga yang membawa anak bayi, dan aku menggoda atau bahkan menggendong bayi imut itu, maka serta merta VaRo akan heboh memanggilku, meminta dan mengalihkan perhatianku padanya, hahahhahaa.. kali ini aku tak perlu sampai pusing mencari jawabannya di Internet.. karena aku sudah tahu pasti jawabannya.. :P

2 komentar:

Pinkina said...

wahhhh hebattt mas varo :D
nek dinda gak diawasi yho ucul karepe dw, maunya jalan jauhhhhhhhhhhhh, sampek aku ngos2an nggudaki hadehhhhhhhh.............

Keke Purnama said...

@Pinkina: kekekkee.. kan Dindut pinterrr.. katanya Ibune pingin kurus.. mangkane difasilitasi ro anake.. :P