Saturday, March 09, 2013

Field Trip: Kenjeran Park Surabaya (Ken Park Sby/ KPS)


Sabtu ini, sekolah VaRo mengadakan acara outbound untuk semua siswa siswinya. Kami berangkat dari sekolah pk.07.00, dengan menumpang 2 bis besar. Untuk anak PG, orang tua diwajibkan ikut mendampingi, sedangkan bagi anak TK A dan B tidak perlu. Tujuan kami adalah "Kenjeran Park Surabaya", salah satu atau satu-satunya obyek wisata pantai di Surabaya :)


Ken Park seperti terlihat jelas di namanya, terletak di Pantai Kenjeran. Dengan tiket masuk untuk pejalan kaki IDR.2.500/ orang, IDR.5.000/ motor, dan IDR.10.000/ mobil dengan 2 penumpang (penumpang tambahan dikenai biaya perorangan), wahana ini buka 24 jam.

Dahulu citra Ken Park ini kurang baik, namun sekarang mulai berbenah diri agar menjadi tujuan wisata keluarga yang kompeten. Di sini ada beberapa pilihan wisata, diantaranya wisata pantai, religi, olahraga (futsal, volley pantai, sepeda, jogging track, tempat memancing, pacuan kuda, juga arena sirkuit untuk mobil/ motor), permainan anak-anak. Terdapat pula water park yang memiliki 3 kolam. Yaitu kolam anak, dewasa dan kolam arus. Tiket masuknya IDR.7.500 (weekdays) dan IDR.10.000 (weekend/ holiday). 

Selain itu terdapat pula kawasan Pujasera yang menjual berbagai jenis makanan seperti sate, rawon, soto ayam, bakso, lontong kupang, juga penjual aneka jenis kerupuk dan cenderamata dari hasil laut. Di sini kita bisa makan sambil menikmati pemandangan laut.



Kenpark memiliki bangunan-bangunan Budha seperti:

  1. Dome of Sky, bangunan dengan nama yang sama juga berdiri tegap di Beijing, China. 
  2. Patung Budha Catur Muka mirip dengan patung yang sama di pusat kota Bangkok, patung Thao Maha Brahma. Patung Budha Catur Muka terdiri dari 3 bangunan utama, Stupa, Patung Budha dan Singgasana Budha.
  3. Klenteng Sanggar Agung, bangunan rumah ibadah 3 agama  Budha, Kong Hu Cu dan Tao.

Untuk menyusuri Ken Park dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau menyewa becak wisata, sepeda yang mirip mobil golf atau naik perahu untuk menyusuri pantai Kenjeran.

Well, itu sekilas tentang Ken Park, sekarang lanjut ke acara si VaRo yaa.. :)

Setelah menembus kemacetan karena tidak lewat jalan tol, dengan rute Gedangan, Jemursari, Manyar, Kenjeran, akhirnya sampai juga di Ken Park sekitar jam 9 pagi. Panas matahari juga angin kering khas pantai mulai menyengat, namun berhubung lokasi outbound ini amat sangat rindang sekali *bisa dipentung Bu Subi klu sampe beliau baca kalimatku yang boros ini :P* jadi semua itu terlupakan begitu saja.

Awalnya anak-anak diajak ke aula besar, membentuk lingkaran jumbo, bernyanyi dan menari beberapa saat. Lalu setelah itu kelompok PG berpisah dari para seniornya. Permainan dimulai. Yang pertama adalah melatih anak untuk mengandalkan indera peraba, dengan cara menutup mata dengan sehelai kain, lalu berjalan merambat berpegangan pada tali yang sudah disiapkan. Namanya balita yaa, ada juga yang ga mau melakukannya, alih-alih diam diberi penutup mata, malah berlarian kesana kemari dengan riangnya.


Permainan kedua adalah memanjat tali. Sempat skeptis juga dengan kemampuan anakku, hehehe, bukan apa-apa, karena secara kasat mata sudah terlihat kalau hal itu lumayan menguras energi dan kesabaran, bahkan jika dilakukan oleh orang dewasa. Tapi, ternyata anakku hebat, dia berhasil juga memanjat, meskipun tidak sampai atas, setidaknya untuk hal yang baru pertama kali dilakukannya sudah bisa dibilang bagus.


Lanjut permainan ketiga, meniti jembatan goyang. Bener-bener bergoyang lho jembatan ini, jadi anak-anak harus ekstra hati-hati menitinya, saking seriusnya, ada beberapa yang wajahnya setengah menahan takut, setengah menahan tangis, dan setengah putus asa, karena jembatan tak kunjung berakhir. :D


Permainan selanjutnya adalah mencari jalan kebenaran. Hehehe, sebenernya bukan itu namanya, hanya Emaknya ini yang ga tahu. Intinya, ada bentangan tali, tersusun menjadi banyak kotak-kotak kecil, dimana tidak semua kotak lebar dan bisa dimasukin kaki, banyak kotak yang tersilang oleh tali, sehingga anak harus mencari, jalan mana yang bisa dilewati supaya bisa sampai ke ujung lainnya.


Sembari menunggu giliran/ kalau yang sudah yaa menunggu permainan selanjutnya. Beberapa anak mulai merengek ke orang tuanya, minta ini itu ana anu. Untungnya VaRo endak, dia terbiasa untuk tidak merengek minta dibelikan jajanan/ mainan yang dijajakan di manapun, di mall sekalipun. Dia lebih sering minta minum air putih karena energinya terkuras. Dan ketika panas tubuhnya mulai meningkat, baruuu, melirik es krim yang tidak hentinya membunyikan nyanyian merdu di sekitar anak-anak. Hanya lirikan saja, sambil bilang, "Bapak, Mama, es kyim itu kayaknya enak yaa, kapan-kapan beli yuuk". Hahahha, begitulah cara dia meminta sesuatu pada kami. :)



Es krim belum habis, tapi sudah giliran dia meniti tali. Jadilah es krim dititipkan ke Mama, sementara dia menunaikan tugasnya. Dan permainan demi permainan dilakukan dengan semangat. Flying fox, ayunan, lompat-lompatan. Menyenangkan melihat dia begitu bersemangat seperti ini. :)


Setelah semua permainan selesai dilakukan. Anak-anak kembali dikumpulkan di aula besar. Yippie, saatnya makan siang. Sebungkus nasi kuning telah menanti untuk disantap. Entah karena benar-benar kelaparan, atau karena nasi kuningnya enak, VaRo makan dengan lahapnya. Kami sengaja berpisah dari rombongan sekolah, karena akan mampir dulu ke kantornya si Bapak. VaRo sudah kegerahan sangat, pingin mandi. Well, demikianlah akhir cerita kami di Ken Park, semoga bermanfaat ya.. :)


*Gambar lengkap tentang Ken Park, silakan lihat di sini. Selamat berlibur.. :)
Sunday, March 03, 2013

Merpatiku Terbang



Sepulang dari Jendela Alam, kami melanjutkan perjalanan lagi. Bukan untuk piknik ataupun belanja. Tapi mau reunian dengan 2 temanku semasa SMK. Kebetulan kami dijemput di Jendela Alam, jadi tinggal duduk manis saja, tau-tau sudah sampai Cimahi, di rumah temanku itu. :)

Namanya juga lama tidak bertemu yaa, rasanya sangat menyenangkan. Seperti kembali ke masa remaja, haha hihi, padahal sudah pada berbuntut semua. Kebetulan istri temanku sudah memasakkan makan siang yang sangat lezat, ples tidak ketinggalan Zuppa Zup, makanan asing yang baru kukenal, dan ternyataaaa.. enak.. wkwkwkwkkw.

Waktu seperti berlari, tak terasa sudah sore, kami harus undur diri, karena penerbangan kami esok pagi sekali. Alhamdulillah, dianter lagi sampai ke Mess dengan selamat sehat wal'afiat tanpa kurang suatu apapun, malah ketambahan hati yang senang.


Malam terakhir kami habiskan di dalam kamar saja, keluar cuma buat beli makan malam. Jauh-jauh ke Bandung, menu yang kami cari tetep saja khas Suroboyoan, yaitu penyetan. Hahahaha, makan penyetan di negeri orang ternyata lebih cetarr membahana. Setelah perut kenyang dan memastikan semua barang ter-packing dengan baik, kami beranjak tidur.

Keesokan paginya, alarm HP berdering pukul 02.30. Yeaahh, harus buru-buru bangun dan mandi, pesawat kami jam 6 pagi. Sementara mencari taxi di Bandung ini terkadang seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Sudah sejak malam telepon Blue Bird untuk booking taxi pagi buta jam 4, ternyata belum dapat juga. Untungnya Eko & Nita sempat kontak dengan supir taxi yang mengantar mereka semalam jalan-jalan. Jadi, kami terselamatkan. :D


Berangkat dari Mess jam 04.30, langsung tancap gas ke "Husein Sastranegara Airport". Jalanan kota Kembang yang lengang sangat mendukung pak supir buat nginjek gas dalam-dalam. Alhamdulillah, jam 5 pagi sudah mejeng di Bandara. Si thole yang terpaksa bangun pagi, langsung kerubutan jaket Bapaknya, kedinginan *padal dia ga mandi tu :P*.

menyempatkan diri buat mejeng sebelum naik pesawat,
mumpung langitnya subhanallah indahnya :)


Dengan penerbangan yang singkat dan lancar, kami kembali ke dunia nyata *emang sebelumnya dunia mimpi, eh :P*. Liburan yang menyenangkan, meskipun beberapa kali mengalami hal tak terduga, sejauh ini sangat memuaskan. Bandung, wait for us in the next travelling.


*Habis ini, enaknya pelesir kemana lagi yaa.. any idea? :)
Saturday, March 02, 2013

Field Trip: Jendela Alam, Bandung



Setelah puas piknik ke "Trans Studio Bandung" kemarin sore, hari ini kami berencana pergi ke "Jendela Alam". Mengapa Jendela Alam? Karena kami membawa balita, dan sebagian besar obyek wisata di Bandung, kalau tidak wisata kuliner, yaa obyek wisata yang wahananya kebanyakan diperuntukkan bagi anak yang udah lulus balita.

Jadilah kami memilih Jendela Alam, karena wisata yang ditawarkan cocok sekali dengan balita, dan pastinya menyenangkan, karena masih jarang dijumpai di obyek wisata lainnya. Ini alamatnya:

Jendela Alam
Kompleks Graha Puspa
Jl. Sersan Bajuri Km 4.5
Ledeng,Lembang
Bandung-Indonesia
Telp: (022) 2788482 / (022) 69597268
Fax: (022)  2788513

Jam Buka
-weekdays 09.00 - 16.00
-weekend/ holiday 08.00 - 16.00

Harga Tiket Masuk
-weekdays IDR.8.000
-weekend/ holiday IDR.10.000

Sepanjang perjalanan dari Geger Kalong, kami disuguhi pemandangan khas Bandung, jalan kecil dan berkelok naik turun. Bagi sebagian orang, bahkan supir taxi, letak Jendela Alam ini agak susah ditemukan. Karena papan nama obyek wisata ini tidak besar dan mencolok. Yang paling gampang dihafal adalah, obyek wisata ini searah dengan "Mutiara International School", sekitar 1 km dari obyek wisata "Kampung Gajah" dari arah Geger Kalong, dan terletak di kanan jalan.


Kesan pertama begitu menjejakkan kaki adalah, "Yes, ga salah milih piknik di sini :)". Kami disambut dengan petugas yang ramah dengan logat Sunda yang khas. Di sini pengunjung boleh memilih, membeli tiket terusan atau memilih wahana apa saja yang akan dikunjungi.

Tiket terusan dibanderol IDR.100.000, ini berlaku hanya bagi 1 orang anak saja. Sedangkan pendamping/ orang tuanya cukup membayar tiket masuk saja *yes, aku suka ini :D*. Tiket tersebut sudah mencakup semua wahana yang ada di dalam Jendela Alam, yaitu:
  1. Jendela Hewan
  2. Jendela Petualang
  3. Jendela Bermain
  4. Jendela Tumbuhan
Berhubung VaRo belum berminat untuk outbond, jadilah kami beli per tiket saja, bukan tiket terusan. Apa saja tiket yang kami beli?
  1. Animal Feeding, IDR.10.000/ anak
  2. Becak Mini, IDR.15.000/ 2 orang
  3. Memancing Ikan, IDR.10.000/ anak
  4. Panen Telur Ayam Arab IDR.2.500/ telor (bisa dibikin omelet di "Kedai Alam" dengan tarif IDR.5.000/ telor)
Dengan didampingi seorang fasilitator, kami mulai berkeliling. Pertama, sebelum memberi makan hewan, anak diajak panen kangkung dan wortel dulu, langsung dari kebun. Tiap anak diperbolehkan untuk memanen 4 wortel dan 3 kangkung. Setelah itu, diajak untuk mencuci sayuran tersebut. Dijelaskan pula, tujuan mencuci sayuran itu untuk apa. Saat sayuran sudah bersih, "Animal Feeding" dimulai.


Hewan pertama yang diberi makan adalah si Ruru, seekor rusa totol. Dia kebagian 1 buah wortel dari 1 anak. Saking seringnya dikasih makan langsung oleh manusia, dia sudah nyaman aja gitu, dielus-elus udah seperti kucing, istilahnya orang Jawa, "mapan", dipanggilpun langsung berdiri dan mendekat, walaupun sebelumnya sedang leha-leha di kandangnya.


Sebelum ngasih makan kelinci, kami mampir dulu ke sudut Reptil dan hewan air. Ada buaya, bluetounge, kura-kura, ular, juga aneka jenis ikan. Eh, kami sempat lhoo ngelus-elus si Lulu, ular albino yang habis dimandikan dan sedang asyik berjemur. Rasanya gimana pegang ular? Klu kata VaRo, "rasanya lembut, Ma". :)


Tujuan selanjutnya kandang kelinci. Ada beberapa jenis kelinci, mulai kelinci Indonesia sampai Anggora. Fasilitator dengan santainya membuka semua kandang kelinci tersebut. Kami bengong saja, gimana kalau pada lepas ya? Apa ga susah tu nangkepin satu-satu. Ternyata oh ternyata, kelinci itu phobia ketinggian, jadii aman aja meskipun kandang terbuka lebar, dia takkan meloncat turun, hehehe baru tau aku. Kelinci ini sebenarnya diberi makan pelet, dan setiap pengunjung hanya boleh memberi makan berupa daun wortel, bukan wortelnya. Konon katanya, kalau kelinci itu diberi makan wortel yang basah karena habis dicuci dan belum kering, maka bisa sakit perut. Oya?


Di depan kandang kelinci ada kandang landak. Tapi sepertinya dia sedang kenyang, tak tertarik dengan sayuran yang kami kibas-kibaskan di depan kandangnya. Melewati kandang bebek, VaRo berhenti lagi, mendekat, dan teriak-teriak memanggil sang bebek. Bebek-bebek itu bukannya mendekat malah lari menjauh, wkwkkwkwk. Di samping kandang bebek, ada kandang unggas, mulai ayam kate sampai aneka jenis burung. Tidak sebanyak di Kebun Binatang tentunya, namun cukup untuk dilihat-lihat.

Hewan berikutnya yang beruntung adalah sapi. Ada 3 ekor sapi perah di Jendela Alam, namanya Jane, Dela, satunya siapa ya, lupa, semua mirip nama artis siy. Komentar VaRo, "uuhh.. bau Ma..". Meskipun bau, VaRo tetap semangat mengulurkan kangkung ke mulut si Dela, yang dengan rakusnya langsung mengunyah. Lidahnya yang super besar itu sigap membelit kangkung yang bahkan masih beberapa senti dari mulutnya. *Mendadak ingat X-Factor yang tantangan makan lidah sapi mentah, yaiks*


Sapi selesai, kami mampir ke kandang Ayam Arab. Keren yaa, ini ayam keturunan Arab boo'. Di sana kami mengambil telur langsung dari kandang. Masih anget, sepertinya baru saja keluar dari tubuh induknya. Sambil menenteng tempat telor, VaRo dengan semangat mengambil satu demi satu, ditata di tempat telor. Untuk selanjutnya dikemas dan diberi label, "Telur Ayam Arab". :)


Selanjutnya kami bertemu keluarga kambing Etawa. Di sini baru kutahu, kalau yang namanya kambing jantan itu rakusnya bukan main. Anak istrinya diseruduk menjauh setiap kali kami mengangsurkan wortel. Ckckckckkc, mbok ya berbagi to Mbiiingg.. Mbiinngg..


Tidak jauh dari kandang kambing, ada kandang kuda poni. Lagi-lagi ada 3 ekor kuda poni, kali ini aku melupakan namanya. Kuda poni ini boleh dinaiki lhoo, tarifnya lupa, tapi sudah termasuk di dalam tiket terusan. Panenan sayuran kami habis di sini, karena ini adalah hewan terakhir yang kami beri makan.


Setelah berjalan melewati kebun strawberry dan cherry tomat, sampailah kami ke Rumah Jamur. Eh kenapa kami ga mampir ke kebun? Karena strawberrynya baru saja dipanen, dan cherry tomatnya sedang banyak pengunjung, lagian si VaRo udah sering memanen cabe di rumah, jadi sudah tau rasanya. :)


Rumah Jamur ini terasa lebih dingin dan lembab. Karena dalam sehari disiram sampai 3x. Media jamurnya berupa serbuk gergaji dengan dedak dengan perbandingan 1:1. Dalam satu kantong bisa menghasilkan jamur tiram paling banyak 1 kg. Komentar VaRo sama dengan waktu di kandang sapi, "bau".


Dan selesailah tur kami dengan fasilitator. Sebelum bergerak untuk memancing ikan, kami sempatkan untuk melihat-lihat koleksi tanaman obat yang ada. Dan aku nemu yang namanya "ciplukan". Wow.. rasanya sudah puluhan taun tidak lagi merasakan buah ciplukan, jadi kangen masa kecil, dulu di SD sering ada yang jual ciplukan sebungkus cuma IDR.25, iyaa cuma "selawe repes". Oooh indahnya masa kecilku. :D

Di tempat memancing ikan, baru kami bisa selonjoran. Lumayan juga, setelah jalan berkeliling dari pagi. Dengan duduk di bangku kecil dan sebuah jaring kecil di tangan, VaRo siap berburu ikan. Hahahaha, rasanya kasian melihat ikan-ikan itu. Bayangkan saja betapa maboknya mereka, diobok-obok sepanjang hari oleh anak-anak yang taunya cuma suka dan suka. Bahkan ada kejadian, Vina memasukkan bangku kecil ke dalam kolam ikan. Asli ngakak liatnya. Well.. Aku turut berduka, ikan.


Memancing atau lebih tepatnya menjaring ikan ini membutuhkan waktu yang sangat lama, karena ada 3 kolam, dan VaRo dengan betahnya berpindah dari satu kolam ke kolam lainnya. Sementara Vina dan Ayahnya sudah berpindah ke taman bermain. Aku dan Nita memutuskan ke Kedai Alam untuk merelakan telur panenan kami menjadi omelet. Tak berapa lama, anak-anak menyusul dan bergabung, sambil menunggu omelet matang, nyemil es krim.


Setelah omelet matang, kami berpindah tempat. Waktunya naik becak mini. Becak mini di sini benar-benar mini, kursi penumpang hanya muat 1 orang dewasa saja. Dengan manisnya VaRo duduk di kursi penumpang sambil makan es krimnya, sedangkan Bapaknya duduk di belakang, siap mengayuh becak. Di putaran pertama akhirnya habislah es krim. 3 Putaran berikutnya sambil kusuapin omelet, maklum sudah waktunya jam makan siang.



Oya, setelah di Jendela Alam ini, aku akan reunian dengan 2 temanku semasa SMK. Didiek dan Rama. Rama sudah sampai di Jendela Alam, bersama istri dan 2 jagoannya. Sementara Didiek masih ada urusan sehingga agak terlambat menjemput kami. Eh, menjemput? Iya, karena kami akan diajak ke rumah Didiek di daerah Cimahi, katanya siy udah dimasakin yang enak-enak gitu, hehehe.

Sebenarnya menunggu bukanlah hal yang menyenangkan, namun menunggu di Jendela Alam lumayan juga, anak-anak tetep bisa bermain prosotan, lari-larian, ayunan, dll. Sementara Emaknya bisa selonjoran di saung sambil ngobrol-ngobrol.


Begitulah kami menghabiskan hari di Jendela Alam, semakin siang, semakin banyak pengunjung yang berdatangan. Menurutku obyek wisata ini lumayan asyik, worth it lah, karena berbeda dari obyek wisata lainnya di Bandung.

*Semoga bermanfaat yaa :)
Friday, March 01, 2013

Field Trip: Trans Studio Bandung (TSB)


Selama ini hanya bisa melihat yang namanya "Trans Studio" di layar kaca saja. Belum pernah terbayangkan bisa masuk ke dalamnya, baik yang di Bandung maupun di Makassar. Dalam hati ingin menunggu saja, siapa tau segera dibuka di Surabaya. :)

Dan semua itu berubah saat si Ganteng minta disusul ke Bandung. Kami menginap di Mess Telkom di Geger Kalong. Mencari mudahnya saja, karena selama training misua udah nginep di sono, yaa sekalian saja, daripada pindah-pindah. Apalagi tempatnya nyaman. :)


Kami datang dengan KA Turangga, Jum'at pagi. Setelah beli Hokben kesukaan thole, langsung bablas ke Mess. Baru kerasa capek dan ngantuk, akibat tidur tak nyenyak semalaman. Langsung saja sarapan pagi, perut sudah keroncongan minta diisi, apalagi hawanya dingin, semakin membuat nafsu makan meningkat. Selesai makan, ga pake mandi, langsung deh tarik selimut dan tidur. ZZZzzzzzzZZZZ.


Bangun udah menjelang waktu SolJum. Sementara misua SolJum, aku nyuapin thole, lalu mandi, dan shalat. Rencana kami sore ini mau ke TSB. Berhubung waktu kami ga banyak di Bandung, jadi yaa harus dioptimalkan sebaik-baiknya.

Berangkat dari Mess sekitar jam 2 siang, dengan taxi membelah kemacetan Bandung yang parah. Sampai di "Trans Studio Mall (TSM)" sejam kemudian. Berhubung para orang tua belum makan, jadilah mampir makan dulu. Dan yang terpilih lagi-lagi Hokben, huhuhuhuhuhu. Baru kali ini aku ngerasain mabok Hokben, rasanya ogah lagi makan Hokben. Selesai makan, masuklah kami ke TSB. Meskipun sudah searching sebelumnya di Internet, tetep yaa, mengalaminya sendiri berasa beda. :)


Kejutan pertama dimulai. Ternyata di TSB tiket diberlakukan sama pada segala umur, bahkan bayi..!! Whaatttss..?? Please deh, bayi bisa naik wahana apa coba..?? Minimal kasih setengah harga kek buat Batita. Naik pesawat aja klu infant gretong boo'..!!



  • Tiket weekdays = IDR.150.000/ orang 
  • Tiket weekend/ holidays = IDR.250.000/ orang 
  • Tiket VIP weekdays = IDR.400.000/ orang 
  • Tiket VIP weekend = IDR.500.000/ orang 


Woww bangett kan harganya..?? Apa fasilitasnya..?? Dengan tiket itu, bisa masuk ke semua wahana yang ada di TSB Gratiss..!! Lalu apa bedanya tiket biasa dan VIP..?? Bedanya cuma di antriannya aja. Jadi, klu VIP akses masuk wahana pake pintu langsung, ga pake antri, melihat show juga ada di kursi depan yang nyaman. Mau keluar masuk TSB juga diperbolehkan asal masih di hari yang sama.

Tapiii.. klu aku siy tidak menyarankan beli VIP klu ga pas peak session yaa teman-teman. Rugii..!! Hawong kami aja masuk wahana ga ada yang antri. Istilahe wong Jowo bludhas bludhus sak karepe dhewe. Mau bolak balik masuk di wahana yang sama juga ga masyalah.

Satu lagi. Di dalam TSB uang tunai tidak diterima. Saat beli tiket, pengunjung wajib membeli "MegaCash", semacam kartu kredit yang bisa diisi ulang dan berlaku untuk 2 orang. Harga Card itu IDR.10.000 isinya sejumlah tiket masuk kita. Begitu digesek di pintu masuk TSB, maka saldo menjadi NOL. Dan bisa di top up di counter yang ada di dalam TSB. Kartu ini berlaku selamanya. Jadi kalau sudah punya, ketika masuk lagi ke TSB tidak perlu membelinya lagi.



Apa saja wahana di dalam TSB..?? Berdasarkan situs resmi TSB, sbb:

  1. Yamaha Racing Coaster
  2. Vertigo
  3. Trans Car Racing
  4. Giant Swing
  5. Si Bolang the Rides
  6. Trans Broadcast Museum
  7. Sience Center
  8. Trans City Theatre
  9. Dunia Anak
  10. Sky Pirates
  11. Jelajah the Rides
  12. Kong Climb
  13. Pulau Liliput
  14. Negeri Raksasa
  15. Dunia Lain
  16. Captain Blackheart Pirate Ship
  17. Dragon Riders
  18. Kabayan Show

Sedangkan jadwal pertunjukannya, dimulai pada pukul 13:00 WIB dan berakhir pada pukul 18:00 WIB. Pertunjukkan yang ditawarkan seperti: Petualangan Si Bolang dan Zoo Crew (12:30), Kabayan Goes to Hollywood (12:30) Legenda Putera Mahkota (14:30) dan Special Effects Action Show (15:30). Saksikan juga kemeriahan puncak acara Trans Fantasy Parade dan Street Shows persembahan dari Trans Studio Bandung (17:00).

di depan Vertigo :)

Buumm.. Saat ditekan asap mengepul.. :)

bagaimana klu rodanya kotak?

betah sekali main bola pantul ini :)

mejeng dulu bertiga

bergaya rocker.. :D

ga bisa naik wahananya, naik sample mobilnya saja :D

berasa di negeri peri :D

klu di Cihampelas ada Supermen nembus tembok,
di TSB ada mobil nembus tembok :D

@Jelajah the Riders

Mamanya ikutan nampang :D

Pisangnya si Otan :D

Pabrik Mie ala Bolang :) 

Simulasi Audio Delay

Kekuatan tangan VaRo di digit 10 :D

Serius banget siy.. :P

Simulasi dari makanan masuk mulut, 
sampai keluar dari tubuh

Cerita Boneka :)

wahana Si Bolang :)

Suasana TSB

Another side of TSB

Tidak begitu ramai saat weekdays :)

Mejeng di dekat pintu masuk/ keluar :)

Perlu digaris bawahi, dari semua wahana yang ada di atas, wahana yang bisa dinikmati oleh batita hanya Si Bolang, Sience Center, Dunia Anak, Sky Pirates, Pulau Liliput, Captain Blackheart Pirate Ship aja. Sementara yang lain, tinggi minimum rata-rata 110 cm.

Favorit kami adalah Sience Center, paling lama menghabiskan waktu di wahana ini. Begitu banyak hal baru yang menakjubkan, bahkan bagi balita. Si Bolang juga asyik, mirip dengan Istana Boneka klu di Dufan, cuma bonekanya adalah si Bolang dan teman-temannya. Dunia anak, ini mah di mall-mall besar juga ada, permainannya yaa seputar komidi putar, bumper boat, kereta mini, bumper car, dan sejenisnya. Sky Pirates itu kayak gondola, jadi kita bisa melihat TSB dari atas, karena temanya pirates, jadinya naek kapal udara, bukan balon udara. Pulau Liliput, itu ga beda sama yang biasanya ada di playland di mall, yang kayak balon besar, berbentuk istana/ lainnya, bisa buat prosotan, dll, paham kan? Jadi, Pulau Liliput ini khusus buat balita liliput yang wajib berkaos kaki. Captain Blackheart Pirate Ship ini juga sejenis mandi bola raksasa, dengan aneka halang rintangnya, sama kayak di mall. :D

Yamaha Racing Coaster, sudah bisa ditebak kan dari namanya? Semacam roller coasterlah yaa. Vertigo ini yang bener2 bisa bikin vertigo karena muter-muter 360 derajat. Trans Car Racing, balap mobil, sesuatu yang membuat VaRo mupeng berat, tapi ga diperbolehkan karena tingginya kurang. Giant Swing, ini mirip apa ya, perpaduan antara dropzone dan kora-kora kayaknya, dijatuhkan dari ketinggian 25 meter lalu diayun dengan kecepatan sangat tinggi. Trans Boardcast Museum, isinya aneka rupa broadcasting, mulai saat mengatur gambar, recording, dubbing, cara memposisikan kamera, juga ada fasilitas berbayar untuk pura2 jadi host Insert Investigasi.

Trans City Theatre adalah teater dengan kapasitas 500 peserta, yang biasanya dipakai untuk pertunjukan. Jelajah the Rides, versi lain dari Niagara-garanya Dufan. Kong Climb itu semacam panjat tebing/ panjat dinding. Negeri Raksasa, mirip drop zone. Dunia Lain yaa rumah hantulah, sesuai namanya. Dragon Riders, naik naga, muter2 naik turun, mirip apa yaa, komidi putar naik turun atau gimana yaa njelasinnya, hehehe :)

Yaa berdasarkan pengalaman pertamaku, lumayanlah yaa.. apalagi klu misalnya harga tiket masuknya bisa dipangkas lagi, hehehe. Daaann jangan kaget, kalau sewaktu-waktu kalian dipotret oleh petugas TSB, dan diberikan semacam karcis. Kalau berminat untuk mencetaknya, bisa langsung mendatangi counter foto di dalam TSB salah satunya di dekat wahana Sky Pirates. Juga jangan kaget melihat harganya ya.. 1 foto dibandrol IDR.100.000, dan kalau ingin foto itu dalam sebuah souvenir, rogohlah kocek lebih dalam lagi, yaitu IDR.200.000. Wkwkwkkwkw, klu aku mah ogaaahh.. mending poto-poto sendiri, GRATIS..!! :D

Oya, satu lagi, sebelum masuk, lebih baik titipkan dulu makanan dan air mineral di tempat penitipan barang, karena tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Kalau mengajak balita, bekali dengan kaos kaki, karena ada wahana yang mengharuskan anak pakai kaos kaki.

*Selamat menikmati Liburan.. Adios.. :)